Mohon tunggu...
Zulengka Tangallilia
Zulengka Tangallilia Mohon Tunggu... Freelancer - INDONESIA

Paramedic, Cinta Budaya dan Pendidikan, mendata dan mengembangkan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Anjong dan Teba, Simbol Rumah Khas di Bulukumba

10 April 2020   00:01 Diperbarui: 10 April 2020   00:08 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Pict Teba : Zulengka Tangallilia; 2016) 

Saat berkunjung ke Bulukumba, dan melihat rumah-rumah panggung. Kita akan melihat sebuah ukiran kayu yang ada di puncak rumah menjulang ke atas langit, mungkin kita akan bertanya-tanya itu apa.

Di Bulukumba, penggunaan Anjong dan Teba dengan ukiran khas mungkin tidak kita temukan lagi di daerah lain, Simbol rumah ini masih banyak terdapat di daerah timur Bulukumba dengan ukiran khas Naga dan Bunga-bunga.

Bentuk Vertikal dari garis belakang menjulan ke depan disebut Anjong, dan bentuk Horisontal di sebut Teba, kedua benda ini bukan hanya sebagai hiasan rumah tapi merupakan sebuah simbol dari pemilik rumah.

(Pict Teba : Zulengka Tangallilia; 2016) 
(Pict Teba : Zulengka Tangallilia; 2016) 
Anjong dengan motif ukiran Naga ini memiliki arti jikalau si pemilik rumah status sosial Suami lebih tinggi dari pada Istri, sedangkan Teba dengan motif ukiran bunga-bunga memiliki arti jikalau si pemilik rumah status sosial Istri lebih tinggi dari pada Suami. Simbol Anjong dan Teba banyak kita temukan di Kecamatan Bonto Bahari.


Selain itu, kita juga akan menemukan bentuk lain di daerah Kajang dengan posisi yang sama yang biasa di sebut jangang-jangang yang biasanya menyimbolkan bahwa si pemilik rumah merupakan rumpun Ammatowa.


Saat ini, penggunaan Anjong dan Teba di Kecamatan Bonto Bahari masih terus lestari dan memperindah rumah panggung di Bulukumba yang sudah jarang kita temukan di daerah lain di Sulawesi-selatan bahkan Indonesia. Terakhir, penulis pernah melihat hal serupa yakni Anjong terdapat di Desa Amali, Kab. Bone.

Topada Salamaki.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun