Cabang olahraga bola basket merupakan salah satu cabang yang dipertandingkan dalam gelaran SEA Games ke 31 di Hanoi, Vietnam. Pada SEAG kali ini hanya ada tujuh negara yang menyertakan diri dalam perebutan medali pada cabang olahraga ini, termasuk Indonesia yang tidak pernah absen mengirim para atletnya.
Target medali emas selalu menjadi tujuan timnas Indonesia dalam setiap gelaran SEAG, namun beberapa kali timnas harus terjungkal dari tim nasional FIlipina yang memang di atas kertas selalu lebih unggul dari Indonesia.
Prestasi dua medali perak
Tim nasional bola basket Indonesia sempat tidak dianggap berprestasi dalam gelaran SEA Games. Pada tahun 2015, tim nasional bola basket hampir tidak jadi diberangkatkan karena alasan tersebut. Namun usaha tidak mengkhianati hasil.Â
Pada 2015, justru timnas berhasil mengawinkan gelar dua medali perak di cabor basket 5x5 putra dan putri. Sebuah batu loncatan yang baik bagi timnas.Â
Pada tahun 2017 timnas putra kembali berhasil membawa pulang medali perak setelah kandas di final oleh timnas Filipina. Sedangkan pada 2019, timnas 5x5 gagal membawa pulang medali setelah kalah pada perebutan perunggu menghadapi Vietnam, namun pada 3x3 berhasil mendapatkan perak setelah melaju ke final setelah bermain ketat di semifinal melawan Vietnam namun harus tunduk dari tuan rumah Filipina.
Persaingan yang semakin sengit
Pada SEAG 2021 ini perseteruan di ajang bola basket khususnya 5x5 semakin sengit. Setiap tim memperbaiki diri dan menambah amunisi untuk meraih medali. Meski banyak muka lama yang muncul dalam lapangan namun kemampuan timnas negara lain tidak bisa dianggap enteng.Â
SEAG 2021 ini menjadi ajang unjuk gigi negara lain untuk menunjukkan kemampuan terbaik timnas mereka. Indonesia pun turut menambah kekuatan untuk memberi hasil terbaik dan meraih medali.Â
Negara-negara di ASEAN yang patut disoroti seperti Thailand dan Vietnam yang menambah amunisi mereka dan menjadi tim yang patut diwaspadai dalam perebutan medali. Ditambah, karena terdapat kurang dari 8 tim yang berpartisipasi maka sistem yang digunakan dalam round robin, dimana setiap tim akan saling bertemu.
Indonesia
Indonesia pun sadar akan kekuatan timnas negara ASEAN lainnya, kombinasi pelatih Milos Pejic dan direktur teknik Rajko Toroman bahu-membahu untuk memberikan hasil yang terbaik bagi timnas. Pemilihan pemain yang dibawa pun memiliki skill dan dirasa yang terbaik saat ini.Â
Masih dihuni oleh pemain lokal yang masih sama seperti Arki, Pras, Juan, dan Abraham, namun penambahan seperti Derrick Michael, Marquez Bolden, dan Dame Diagne menjadi faktor penambah kekuatan timnas.Â
Kekurangan timnas akan pemain bigman mulai bisa ditutupi oleh pemilihan pemain baru yang cukup mumpuni secara postur dan skill.
Melihat komposisi pemain yang dipilih seharusnya Indonesia mampu meraih hasil terbaik. Sehingga semakin memberi kepercayaan diri bagi timnas Indonesia menatap FIBA Asia Cup 2022 mendatang yang akan dilaksanakan di Indonesia.
Sang juara bola basket ASEAN, Filipina
Filipina sebagai unggulan dan juara bertahan menurunkan kombinasi para pemain muda dan senior. Kombinasi ini merupakan strategi jitu Filipina untuk memberi waktu kepada para mudanya agar bisa tampil di ajang internasional. Meski terbilang pemain rookie, kekuatan para pemain mudanya tidak bisa dipungkiri telah memiliki jam terbang internasional yang banyak.
Kemampuan pemain muda dan senior ini bisa dibilang merata. Chot Reyes yang menjadi head coach cukup nyaman untuk merotasi para pemainnya dalam setiap game. Sehingga bisa dilihat tim ini memiliki kekuatan yang sama antara pemain bench dan starternya.
Tim gajah putih, Thailand
Timnas Thailand juga tidak asal mempersiapkan diri dalam gelaran SEAG 2021. Setidaknya ada tiga pemain naturalisasi yang mereka masukan dalam skuad SEAG kali ini.Â
Dua diantaranya yang sudah beberapa kali memperkuat timnas Thailand yaitu, Moses Morgan dan Freddie Lish. Kedua pemain ini sudah lama malang melintang dalam bola basket Asia, keduanya pernah tercatat bermain di ABL (red: ASEAN Basketball League) memperkuat Mono Vampire pada musim 2019/2020.
Satu nama lagi pemain Thailand yaitu Antonio Price Soonthornchote alias Tra Holder menjadi pemain yang memberi kekuatan lebih bagi timnas gajah putih ini. Pemain yang berusia 27 tahun ini memiliki darah Thailand dari sang ibu. Pemain yang kini memperkuat salah satu tim NBA G-League ini sudah pernah bermain professional untuk tim di negara Polandia, Italia, dan Jerman.
Sang tuan rumah, Vietnam
Sesungguhnya timnas Vietnam tidak menambah amunisi baru dalam skuad timnya. Pemain mayoritas yang berlaga adalah pemain yang sudah bermain sejak SEAG 2019 saat meraih medali perunggu. Meskipun tidak ada penambahan pemain baru, namun kekuatan tim ini harus diwaspadai seiring semakin berkembangnya bola basket di Vietnam.
Vietnam memiliki pemain naturalisasi dan pemain keturunan yang sangat mumpuni dalam skuad timnya. Nama-nama seperti Chris Dierker, Justin Young, Dang Khoa Tran, dan Thanh Tam Dinh masih ada di skuad timnas kali ini. Tak heran jika kombinasi timnas Vietnam sudah bisa dibilang cukup apik dan memiliki chemistry yang baik.
Hingga hari ini (20/05/2022) timnas putra 5x5 Indonesia telah berhasil menang atas 3 lawannya. Kemenangan pertama Indonesia diraih atas Malaysia dengan skor 95-92 meski harus melewati masa overtime.Â
Pertandingan kedua menghadapi Thailand juga timnas harus bermain ketat dan berhasil menundukkan tim gajah putih dengan skor 78-75. Pada pertandingan hari Kamis 18 Mei 2022, timnas menang mudah atas Kamboja dengan skor 94-44. Selanjutnya timnas akan menghadapi sisa 3 laga melawan Singapura, Vietnam, dan Filipina.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H