Runner Up IBL 2018/2019 lalu Satria Muda berhasil menjuarai turnamen Piala Presiden Bola Basket 2019. Satria Muda juara setelah mengalahkan Amartha Hangtuah di partai final. Kemenangan Satria Muda kali ini menjadi hadiah terindah bagi para pemain yang kemarin gagal mengalahkan Stapac di final IBL 2018/2019.
Satria Muda mampu mendominasi pertandingan final ini. Meski sesekali Amartha Hangtuah mendekati skor dari Satria Muda namun pada akhirnya Satria Muda mampu memastikan kemenangan setelah menahan Amartha Hangtuah di angka 43 dan Satria Muda melesat diangka 51.
Beberapa kali kesalahan yang dilakukan oleh Hangtuah memberi angka bagi Satria Muda. Berisikan para pemain yang lebih berpengalaman Satria Muda mampu tampil lebih tenang dalam menyerang dan tampil solid saat bertahan.
Bukan tanpa perlawanan, Hangtuah yang telat panas sempat membuat Satria Muda kewalahan setelah sempat melakukan dua kali tembakan tiga angka secara beruntun di tiga menit terakhir babak ke empat. Namun timeout yang diambil coach Satria Muda asal Serbia Milos Pejic mampu memindahkan kembali momentum ke Satria Muda dan membuat Hangtuah tertahan di angka 43 hingga akhir pertandingan.
Hangtuah bermaterikan pemain dengan ukuran yang lebih kecil dibanding para pemain Satria Muda, meski lebih kecil Hangtuah memiliki permainan yang sangat layak untuk berada di laga final.
Dimotori oleh garda senior Kelly Purwanto, Hangtuah sempat menipiskan angka  menjadi 43-46 dipenghujung pertandingan. Namun sayang permainan yang lebih tenang yang dilakukan oleh para pemain Satria Muda harus memupus harapan Amartha Hangtuah untuk menjuarai Piala Presiden 2019.
Piala Presiden Bola Basket 2019 ini dilangsungkan di lapangan Sritex, Solo. Berlangsung selama empat hari dari tanggal 20 November sampai 24 November 2019. Ada 9 tim yang berlaga di turnamen yang berjalan selama empat hari ini, termasuk tim baru asal Surabaya, Louvre.
Amartha Hangtuah adalah tim yang berkembang sangat pesat. Musim lalu meski hanya menjadi juru kunci di divisi merah ditambah musim ini ditinggal pelatih utama mereka coach Bedu yang pindah ke Louvre Surabaya mereka mampu menunjukkan kemampuan mereka dengan masuk ke final turnamen Piala Presiden 2019.
Menjadi finalis di turnamen ini menjadi modal yang berharga bagi Hangtuah untuk mengarungi IBL 2020 nanti, pasalnya para pemain lokal yang diturunkan pada turnamen ini telah menunjukkan kualitas permainannya yang dapat bersaing dengan pemain lokal dari tim lain.
Melihat permainan Amartha Hangtuah selama turnamen Piala Presiden, musim IBL 2020 Hangtuah akan menjadi tim yang akan disegani ditambah tiga pemain asing yang telah dipilih. Menarik melihat sejauh mana Amartha Hangtuah mampu bersaing di IBL 2020.
Berbalik dengan Hangtuah, Satria Muda justru merugi pasalnya di musim IBL 2020 nanti mereka kehilangan beberapa pemainnya karena masuk ke skuad tim nasional. Meski kehilangan beberapa pemain andalan, Satria Muda tetap menjadi unggulan pada IBL 2020 nanti.
Dengan tidak hadirnya Stapac di musim 2020 nanti, otomatis hanya ada 9 tim IBL yang berlaga di IBL musim 2020 nanti, dan ditambah tim nasional Indonesia yang tengah dipersiapkan untuk piala dunia nanti akan bergabung di IBL 2020.
Meski bergabung di IBL musim depan tim nasional hanya akan bermain selama musim reguler, tanpa masuk ke babak playoff. Jadi hanya 9 tim yang akan berebut masuk ke babak playoff dan bersaing meraih juara di kasta tertinggi liga basket profesional Indonesia.
