Mohon tunggu...
Zulcar Chaeril
Zulcar Chaeril Mohon Tunggu... Wiraswasta - Writer and lecturer

Menulis mengenai pemasaran, startup, digital marketing, olahraga bola basket, dan traveling . kontak z.chaeril@gmail.com blog: https://zulcarc.wixsite.com/journeytime

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Rebut Gim 4, CLS Knights Gagalkan Slingers Angkat Piala di Surabaya

12 Mei 2019   00:03 Diperbarui: 12 Mei 2019   17:04 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Dok. CLS Knights) | Kompas.com

Gim 4 merupakan pertarungan hidup mati bagi BTN CLS Knights Surabaya. Di pertandingan sebelumnya CLS gagal meraih kemenangan di kandang yang otomatis menutup kemungkinan CLS untuk angkat piala di kandang. Sebaliknya Slingers yang mampu mencuri gim ke-3 lalu memiliki kesempatan untuk angkat piala lebih awal di Surabaya. 

Bertekad mencuri gim ini justru CLS telat panas, Slingers diawal kuarter mampu mencuri keunggulan 8-0 sebelum layup dari Darryl Watkins membuka angka untuk CLS. Hanya mencetak 5 angka pada gim lalu, Darryl Watkins bermain sangat apik di gim ini. Setidaknya 4 poin pertama CLS berasal dari kontribusinya.

Skor sempat imbang 10-10 di sisa 5 menit kuarter pertama setelah Larry Liew melanggar Doug Herring dan Doug pun berhasil memasukan dua tembakan bebas yang diberikan. Pertarungan dikuarter pertama sangat ketat, selisih angka tidak pernah terpaut lebih dari 3 angka, tapi pada akhirnya CLS mampu memimpin diakhir kuarter pertama dengan skor 21-18. 

Kuarter kedua dibuka dengan tembakan dua angka dari Larry Liew yang menipiskan angka menjadi 21-20. Arif Hidayat mampu mencetak tembakan tiga angka berturut-turut dikuarter ini dan memberi keunggulan bagi CLS menjadi 31-25.

Di 1 menit terakhir kuarter dua, Maxie Esho mampu melakukan steal dari Ng Hanbin dan melakukan dunk yang memberi keunggulan bagi CLS menjadi 41-31. Kuarter kedua akhirnya ditutup dengan layup yang gagal oleh Wong Wei Long dan skor tetap diangka 46-34 masih untuk keunggulan CLS.

Dunk dari Maxie Esho menjadi pembuka kuarter ketiga semakin menjauhkan perolehan skor CLS menjadi 48-34. Bermain lebih agresif, CLS semakin menjauhkan perolehan angkanya dikuarter ini. Keriuhan GOR Kertajaya semakin menjadi setelah step back Doug Herring melebarkan jarak selisih 22 angka dan menjadikan skor 61-39 untuk keunggulan CLS. Kuarter ketiga ditutup dengan angka 70-54.

Gor Kertajaya semakin riuh, kuarter keempat kuarter pamungkas pun dibuka dengan tembakan dua angka dari Xavier Alexander. Pertandingan sempat mengetat setelah Slinger mampu memangkas selisih angka menjadi 12 angka dari 22 angka selisih di akhir kuarter ketiga, adalah Xavier Alexander yang berhasil memasukkan tembakan tiga angka yang mampu menipiskan perolehan poin.

Namun Maxie Esho dan Darryl Watkins tidak tinggal diam dan terus menyumbangka angka hingga akhir kuarter keempat, hingga akhirnya kuarter keempat ditutup dengan skor yang sangat meyakinkan dan kemenangan untuk CLS dengan raihan selisih 13 angka yaitu 87-74 untuk kemenangan BTN CLS Knights Surabaya. Yang membuat seri menjadi 2-2.

Bermain sangat impresif berbeda dengan gim sebelumnya, Darryl Watkins menjadi best player pada gim ini yang mampu mencetak double-double dengan 28 poin, 16 rebound dan 5 assist di gim sebelumnya Darryl watkins hanya mampu mencetak 5 poin. Diikuti oleh Maxie Esho yang mampu mencetak 20 poin berikut 6 rebound dan 2 assist dan Brandon Jawato dengan 17 poin, 3 rebound dan 2 assist.

Untuk pemain lokal, Arif Hidayat menjadi pencetak angka tertinggi dengan 8 poin dan 2 assist. Di kubu Singapore Slingers, sang MVP ABL Xavier Alexander menjadi pencetak angka terbanyak dengan 25 poin, 7 rebound dan 5 assist diikuti oleh Jerran Young yang bermain selama hampir 24 menit dengan torehan angka 13 poin, 4 rebound dan 2 assist. Untuk pemain lokal pencetak poin terbanyak yaitu Ng Hanbin dengan raihan 8 poin dan 1 rebound.

Walau terlambat panas pada kuarter pertama, CLS mampu mengembalikkan keunggulan dan meraih kemenangan di gim ini. Pada gim ini terlihat sesungguhnya pertahanan paint area Slingers tidak setangguh gim sebelumnya, ditambah John Fields bermain cukup emosi digim ini yang membuat ia harus fouled out dikuarter pamungkas.

Darryl Watkins dan Maxie Esho pun terus mencoba membongkar paint area Slingers dan terbukti berhasil, ditambah pada gim ini Xavier Alexander dan Jerran Young yang juga cukup bermain aggresif saat bertahan pada gim sebelumnya tidak nampak sama sekali pada gim ini.

Bermain konsisten adalah kunci CLS untuk tetap melebarkan jarak angka dengan Slingers. Beruntungnya, sebagai tim yang paling banyak mencetak tembakan tiga angka CLS berada dalam permainan terbaiknya.

Brandon Jawato dan Arif Hidayat sempat melesakkan tembakan tiga angka secara beruntun, dan Darryl Watkins mampu membongkar kuatnya pertahanan John Fields, pemain yang meraih best defensive player of the year ini hingga harus mendapat foul kelimanya.

Menjelang gim 5, gim penentuan juara harus kembali ke Singapura. Berposisi lebih baik di akhir reguler season membuat Slingers memiliki keuntunggan dengan memainkan lebih banyak gim dikandang. CLS sudah bisa membongkar bagaimana pertahanan Slingers yang dibangun oleh twin tower John Fields dan Delvin Goh, mengandalkan keahlian Darryl Watkins dan Maxie Esho untuk menembus paint area Slingers dan pemain seperti Brandon Jawato dan Wong Wei Long harus siap menerima passing dari dalam dan siap melakukan tembakan dari luar paint area.

Rotasi bola yang sangat diandalkan oleh CLS pun harus tetap dilakukan untuk mencari pemain yang luput dari penjagaan dan semakin membingungkan Slingers siapa yang akan menjadi eksekutor.

Sang MVP of the year Xavier Alexander memang menjadi pemain kunci Slingers namun permainannya dapat mencocokan kebutuhan timnya, digim 3 ia bermain lebih banyak dengan memberi assist karena pemain lain dalam permainan terbaiknya, sebaliknya di gim 4 ini ia lebih menguasai untuk mencetak poin. Sangat sulit untuk menghentikan pemain ini dari perannya, tapi meredam kecepatannya adalah opsi untuk menghentikannya.

Bila CLS mampu mempertahankan gaya permainannya sama seperti gim 4 ini, CLS memiliki kemungkinan untuk meraih kemenangan di gim 5 di Singapura. Konsistensi dan mampu menghentikan cepatnya tempo permainan yang diterapkan Slingers adalah kunci untuk CLS mengangkat piala di Singapura.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun