Mohon tunggu...
Zulcar Chaeril
Zulcar Chaeril Mohon Tunggu... Wiraswasta - Writer and lecturer

Menulis mengenai pemasaran, startup, digital marketing, olahraga bola basket, dan traveling . kontak z.chaeril@gmail.com blog: https://zulcarc.wixsite.com/journeytime

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Rebut Gim 4, CLS Knights Gagalkan Slingers Angkat Piala di Surabaya

12 Mei 2019   00:03 Diperbarui: 12 Mei 2019   17:04 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Dok. CLS Knights) | Kompas.com

Darryl Watkins dan Maxie Esho pun terus mencoba membongkar paint area Slingers dan terbukti berhasil, ditambah pada gim ini Xavier Alexander dan Jerran Young yang juga cukup bermain aggresif saat bertahan pada gim sebelumnya tidak nampak sama sekali pada gim ini.

Bermain konsisten adalah kunci CLS untuk tetap melebarkan jarak angka dengan Slingers. Beruntungnya, sebagai tim yang paling banyak mencetak tembakan tiga angka CLS berada dalam permainan terbaiknya.

Brandon Jawato dan Arif Hidayat sempat melesakkan tembakan tiga angka secara beruntun, dan Darryl Watkins mampu membongkar kuatnya pertahanan John Fields, pemain yang meraih best defensive player of the year ini hingga harus mendapat foul kelimanya.

Menjelang gim 5, gim penentuan juara harus kembali ke Singapura. Berposisi lebih baik di akhir reguler season membuat Slingers memiliki keuntunggan dengan memainkan lebih banyak gim dikandang. CLS sudah bisa membongkar bagaimana pertahanan Slingers yang dibangun oleh twin tower John Fields dan Delvin Goh, mengandalkan keahlian Darryl Watkins dan Maxie Esho untuk menembus paint area Slingers dan pemain seperti Brandon Jawato dan Wong Wei Long harus siap menerima passing dari dalam dan siap melakukan tembakan dari luar paint area.

Rotasi bola yang sangat diandalkan oleh CLS pun harus tetap dilakukan untuk mencari pemain yang luput dari penjagaan dan semakin membingungkan Slingers siapa yang akan menjadi eksekutor.

Sang MVP of the year Xavier Alexander memang menjadi pemain kunci Slingers namun permainannya dapat mencocokan kebutuhan timnya, digim 3 ia bermain lebih banyak dengan memberi assist karena pemain lain dalam permainan terbaiknya, sebaliknya di gim 4 ini ia lebih menguasai untuk mencetak poin. Sangat sulit untuk menghentikan pemain ini dari perannya, tapi meredam kecepatannya adalah opsi untuk menghentikannya.

Bila CLS mampu mempertahankan gaya permainannya sama seperti gim 4 ini, CLS memiliki kemungkinan untuk meraih kemenangan di gim 5 di Singapura. Konsistensi dan mampu menghentikan cepatnya tempo permainan yang diterapkan Slingers adalah kunci untuk CLS mengangkat piala di Singapura.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun