Mohon tunggu...
Zulcar Chaeril
Zulcar Chaeril Mohon Tunggu... Wiraswasta - Writer and lecturer

Menulis mengenai pemasaran, startup, digital marketing, olahraga bola basket, dan traveling . kontak z.chaeril@gmail.com blog: https://zulcarc.wixsite.com/journeytime

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Living on Board Mewah, Menyusuri Sungai Sekoyer dan Berjumpa Orang Utan

3 April 2019   09:47 Diperbarui: 3 April 2019   13:23 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Klotok Sekoyer Lesari, tersedia dek tengah dan dek atas atau rooftop. Dok pribadi

Merasakan sensasi berbeda dengan bermalam dipinggir hutan di atas klotok akan menjadi cerita yang akan membuat iri orang yang mendengarnya.

Doyok raja di camp pondok tanggui, Dok pribadi
Doyok raja di camp pondok tanggui, Dok pribadi

Perjalanan wisata klotok ini berlayar menyusuri sungai Sekoyer yang berada di Kumai, Kalimantan Tengah dan memasuki kawasan Taman Nasional Tanjung Puting selama 3 hari 2 malam atau tergantung berapa lama perjalanan yang wisatawan inginkan. 

Selama berlayar, klotok seperti halnya dengan kapal pesiar yang suka singgah dipulau-pulau tertentu, klotok pun juga akan berhenti dibeberapa camp orang utan yang berada di taman nasional seperti camp Tanjung Harapan, camp Pondok Tanggui dan camp Leakey yang merupakan tujuan utama di dalam taman nasional dimana pengunjung dapat melihat orang utan secara langsung. 

Orang utan adalah primata asli Indonesia yang hanya ada di Kalimantan dan Sumatra. Balai konservasi yang berada di Tanjung Puting ini merupakan habitat asli orang utan Kalimantan, kita bisa melihat orang utan berada dirumah aslinya yaitu hutan Kalimantan, maka dari itu di taman nasional ini terdapat orang utan liar ada juga orang utan yang sudah direhabilitasi. 

Terkadang mereka berada disarang di atas pohon atau juga berada di jalur yang kita lalui. Tujuan mengunjungi camp-camp orang utan tersebut adalah untuk menyaksikan feeding time atau waktu makannya para orang utan. 

Para ranger akan membawa makanan seperti pisang atau ubi untuk orang utan ke area fedding time dan memanggil orang utan untuk datang dan pengunjung dapat menyaksikan orang utan menyantap makanannya tanpa perlu kita menyusuri hutan untuk bertemu dengan mereka. 

Makanan yang diberikan oleh ranger disana hanyalah suplemen tambahan selebihnya mereka mencari makanan sendiri, makanan utama orang utan adalah buah-buahan tapi jangan sekali-sekali mencoba memberikan makanan kepada orang utan, karena memberikan makan kepada orang utan adalah tindakan yang dilarang untuk dilakukan. 

Tidak perlu takut karena diarea feeding time sudah diberi jarak aman bagi para wisatawan. Selain melihat habitat asli orang utan, di taman nasional Tanjung Puting ini juga terdapat primata lain seperti bekantan, monyet, buaya dan pada malam hari masih bisa dijumpai kunang-kunang.

Dek atas klotok, Dok Pribadi
Dek atas klotok, Dok Pribadi

Aktivitas keseharian wisatawan akan lebih banyak dihabiskan di atas klotok, klotok terlihat sederhana dari segi tampilan tapi untuk fasilitas semua kebutuhan wisatawan lengkap didalamnya seperti kasur berikut kelambu, meja dan kursi makan hingga listrik untuk mengisi daya baterai pun sudah disediakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun