Mohon tunggu...
Zulaiqoh
Zulaiqoh Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Islam dan Pendidikan Anti Korupsi: Pilar-Pilar Moral untuk Masyarakat yang Jujur

14 Oktober 2023   10:28 Diperbarui: 14 Oktober 2023   10:28 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

ARTIKEL
Islam dan Pendidikan Anti Korupsi: Pilar-Pilar Moral untuk Masyarakat yang Jujur

PENDAHULUAN
Korupsi merupakan penyakit sosial yang merajalela di seluruh dunia. Dampaknya tidak hanya menghancurkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan institusi, tetapi juga merugikan ekonomi dan keadilan sosial. Diantara faktor-faktor penyebab seseorang melakukan tindakan korupsi menurut Purwanto dan Fauzy (2017:114), adalah: a) karena lemahnya iman; b) kurangnya akhlak dan moral; c) lemahnya penegakan hukum; d) faktor ekonomi; e) masyarakat yang membiarkan para pelaku melakukan praktik-praktik korupsi membuat para koruptor leluasa dan menjadi jalan mulus pagi para pelakunya. Penyebab timbulnya korupsi juga di sebabkan oleh sifat egoisme, yaitu adanya niat dan kesempatan. Artinya, jika ada niat untuk korupsi tetapi tidak ada kesempatan, maka korupsi tidak terjadi. Sebaliknya jika ada kesempatan untuk melakukannya tetapi niat melakukannya tidak ada, maka korupsi juga tak akan terjadi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa korupsi adalah perpaduan antara moral dan sistem. Keegoisan manusia membuat ia merubah sistem untuk kepentingan pribadi. Dalam konteks ini, Islam memiliki peran penting dalam mengedukasi masyarakat untuk menghindari tindakan korupsi dan mempromosikan nilai-nilai kejujuran dan integritas. Dalam Islam, nilai kejujuran dan integritas sangat dihargai. Al-Quran dan hadis Nabi Muhammad SAW menyatakan bahwa kejujuran adalah salah satu sifat yang paling diutamakan. Al-Quran bahkan menyebutkan, "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap jiwa memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok" (QS. Al-Hasyr [59]:18). Artinya, setiap individu harus bertanggung jawab atas tindakannya dan jujur dalam semua aspek kehidupan.

PEMBAHASAN
Dalam pendidikan agama Islam, pendidikan anti korupsi dapat disisipkan pada mata pelajaran yang sudah ada dalam bentuk perluasan tema yang sudah ada dalam kurikulum dengan menggunakan pendekatan kontekstual pada pembelajaran anti korupsi. Hal ini dapat dilakukan dengan model pendidikan anti korupsi integratif-inklusif dalam Pendidikan Agama Islam. Selain itu, keluarga dan sekolah juga dapat menjadi pilar pembudayaan perilaku anti korupsi dengan memberikan pendidikan moral yang baik pada anak-anak sejak dini. Dalam rangka menciptakan masyarakat yang jujur dan bebas korupsi, pendidikan anti korupsi harus terus ditingkatkan dan diberikan secara konsisten pada generasi muda. Dengan menanamkan pilar-pilar moral dalam Islam pada peserta didik, diharapkan mereka dapat menjadi masyarakat yang jujur dan memiliki integritas yang tinggi serta tidak tergoda untuk melakukan tindakan korupsi.
Pentingnya pendidikan anti korupsi perlu diterapkan oleh setiap individu, mulai dari lingkungan keluarga, sekolah dan lingkungan masyarakat. Pendidikan anti korupsi merupakan bagian dari pendidikan Islam, karena pendidikan anti korupsi dapat kita gali dari Al-Quran sebagai sumber hukum utama bagi umat Islam. Di dalamnya terdapat ayat yang menerangkan antara lain kewajiban taat kepada orang tua dan terhadap aturan pemerintah, yang semua itu merupakan bagian dari pendidikan anti korupsi. Dengan hidupnya ajaran dan nilai-nilai agama Islam tentang pendidikan anti korupsi secara aplikatif dalam kehidupan sehari-hari akan sangat berguna pada zaman modern sekarang ini. Ajaran dan nilai-nilai agama Islam akan menangkal pengaruh buruk modernisasi yang sedang melanda, serta akan menjadikan suasana kehidupan pribadi dan masyarakat yang tertata rapi dan hangat serta subur secara spiritual (Budiman, 2017:2-3).
Berikut adalah beberapa pilar moral dalam Islam yang dapat menjadi landasan pendidikan anti korupsi:
1.Jujur
Jujur adalah salah satu nilai fundamental dalam Islam. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT menyatakan bahwa orang-orang yang jujur akan mendapat keberuntungan di dunia dan akhirat. Oleh karena itu, pendidikan anti korupsi harus mampu menanamkan nilai jujur pada peserta didik agar mereka memiliki integritas yang tinggi dan tidak tergoda untuk melakukan tindakan korupsi
2.Kepedulian
Kepedulian merupakan nilai yang sangat penting dalam Islam. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT menyatakan bahwa orang-orang yang peduli terhadap sesama akan mendapat keberuntungan di dunia dan akhirat. Oleh karena itu, pendidikan anti korupsi harus mampu menanamkan nilai kepedulian pada peserta didik agar mereka memiliki empati terhadap orang lain dan tidak melakukan tindakan korupsi yang merugikan masyarakat
3.Kemandirian
Kemandirian merupakan nilai yang sangat penting dalam Islam. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT menyatakan bahwa orang-orang yang mandiri akan mendapat keberuntungan di dunia dan akhirat. Oleh karena itu, pendidikan anti korupsi harus mampu menanamkan nilai kemandirian pada peserta didik agar mereka memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan yang tepat dan tidak tergoda untuk melakukan tindakan korupsi
4.Kedisiplinan
Kedisiplinan merupakan nilai yang sangat penting dalam Islam. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT menyatakan bahwa orang-orang yang disiplin akan mendapat keberuntungan di dunia dan akhirat. Oleh karena itu, pendidikan anti korupsi harus mampu menanamkan nilai kedisiplinan pada peserta didik agar mereka memiliki kemampuan untuk mengatur waktu dan tugas dengan baik serta tidak tergoda untuk melakukan tindakan korupsi
5.Tanggung Jawab
Tanggung jawab merupakan nilai yang sangat penting dalam Islam. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT menyatakan bahwa orang-orang yang bertanggung jawab akan mendapat keberuntungan di dunia dan akhirat. Oleh karena itu, pendidikan anti korupsi harus mampu menanamkan nilai tanggung jawab pada peserta didik agar mereka memiliki kesadaran untuk bertanggung jawab atas tindakan dan keputusan yang diambil serta tidak tergoda untuk melakukan tindakan korupsi
6.Kerja Keras
Kerja keras merupakan nilai yang sangat penting dalam Islam. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT menyatakan bahwa orang-orang yang bekerja keras akan mendapat keberuntungan di dunia dan akhirat. Oleh karena itu, pendidikan anti korupsi harus mampu menanamkan nilai kerja keras pada peserta didik agar mereka memiliki semangat pantang menyerah untuk mencapai kebaikan dan kesuksesan serta tidak tergoda untuk melakukan tindakan korupsi
7.Keadilan
Keadilan merupakan nilai yang sangat penting dalam Islam. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT menyatakan bahwa orang-orang yang adil akan mendapat keberuntungan di dunia dan akhirat. Oleh karena itu, pendidikan anti korupsi harus mampu menanamkan nilai keadilan pada peserta didik agar mereka memiliki kesadaran untuk bersikap adil dalam setiap tindakan dan keputusan serta tidak tergoda untuk melakukan tindakan korupsi
Konsep pendidikan anti korupsi :
Pendidikan anti korupsi harus dikenalkan kepada anak sejak anak belajar tentang kehidupan, artinya sejak awal anak mulai dikenalkan nilai-nilai anti korupsi. Penanaman nilai yang dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan, akan menumbuhkan sebuah sikap yang menjadi kepribadian anak. Pada dasarnya kepribadian seseorang tidak akan ada begitu saja, tapi harus melalui beberapa proses. Pendidikan anti korupsi ini dapat dilaksanakan secara formal maupun informal, secara formal yaitu dengan dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah dalam setiap pelajaran. Sedangkan pada tingkatan informal dapat dilakukan dalam kegiatan ekstrakurikuler. Dengan memasukkan nilai-nilai pendidikan anti korupsi seperti: kejujuran, kepedulian dan menghargai sesama, kerja keras, tanggung jawab, kesederhanaan, keadilan, disiplin, keberanian, dan kegigihan.  ke dalam proses pembelajaran, peserta didik diharapkan mampu berkembang menjadi pribadi yang lebih baik. Penanaman nilai ini jangan sebatas hanya dalam satu mata pelajaran, tapi perlu diberikan disemua mata pelajaran dan pada semua instansi pendidikan  (Budiman, 2017:3).
Pendidikan anti korupsi harus diberikan melalui pembelajaran sikap mental dan nilai-nilai moral bebas korupsi di sekolah, sehingga para generasi muda bangsa Indonesia memiliki pandangan yang luas serta jauh dari segala tindakan korupsi.  Oleh sebab itu perlu adanya penanaman nilai-nilai anti korupsi sejak dini, diharapkan melalui dunia pendidikan  dapat menyelamatkan generasi muda supaya tidak menjadi penerus tindak pidana korupsi. tetapi hanya saja memberikan pendidikan anti korupsi kepada peserta didik bukanlah perkara yang mudah. Sebab, terjadinya praktik korupsi berawal dari dunia pendidikan yang cenderung tidak pernah memberikan paradigma berperilaku jujur dalam berkata dan berbuat termasuk sekolah-sekolah di negeri ini. Misalnya guru menerangkan hal-hal idealis dalam memberikan pelajaran, menabung pangkal kaya, tetapi realitanya banyak guru yang korupsi, seperti korupsi waktu, korupsi materi pelajaran yang diberikan,. Korupsi berupa absen mengajar tanpa izin kelas. Hal-hal yang dilakukan itu, juga dapat memicu praktik korupsi yang lebih buruk di dunia pendidikan (Anam, 2015:16)  
Dampak Korupsi dalam Perspektif Islam:
Korupsi dalam perspektif Islam dianggap sebagai perbuatan dosa besar. Al-Quran mengingatkan, "Dan janganlah kamu makan harta sesamamu dengan jalan yang batil, dan janganlah kamu membawa (membelanjakan) sebagian dari padanya (harta itu) kepada hakim (yang akan memutuskannya), supaya kamu dapat memakan sebagian dari harta manusia itu dengan (jalan) dosa, padahal kamu mengetahui" (QS. Al-Baqarah [2]:188). Korupsi merusak keadilan sosial, merugikan orang miskin, dan melanggar prinsip-prinsip moral Islam.
Praktik Keseharian yang Bermoral:
Islam mendorong individu untuk menjalani kehidupan sehari-hari dengan kejujuran dan integritas. Contoh dari Nabi Muhammad SAW dalam mengelola keuangan dan sumber daya menjadi inspirasi bagi umat Islam. Transparansi dalam urusan finansial, kejujuran dalam berbisnis, dan ketegasan dalam melawan korupsi adalah contoh praktik keseharian yang sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Peran Pemerintah dan Masyarakat:
Selain individu, pemerintah dan masyarakat juga memiliki peran penting dalam pendidikan anti korupsi. Pemerintah harus menciptakan kebijakan yang mendukung transparansi, akuntabilitas, dan penegakan hukum yang adil. Masyarakat harus aktif dalam mengawasi tindakan korupsi dan melaporkannya kepada otoritas yang berwenang.

PENUTUP
Islam memiliki peran penting dalam mendukung pendidikan anti korupsi. Dengan nilai-nilai kejujuran, integritas, dan moral yang tinggi, Islam memberikan dasar yang kuat untuk memerangi korupsi. Pendidikan anti korupsi dalam Islam harus diperkuat melalui pengajaran agama, praktek keseharian yang bermoral, dan kerja sama antara individu, pemerintah, dan masyarakat. Dengan cara ini, kita dapat menciptakan masyarakat yang jujur, adil, dan bersih dari korupsi, sesuai dengan ajaran Islam yang menghendaki kebaikan, keadilan, dan integritas dalam segala aspek kehidupan.
Penulis :
1.Cahyo Nugroho (12030001)
2. Zulaeqoh (12020002)
3.Saadatu Tazkia (12020025)
4.Muhammad Shokib (12020023)
5.Wulan Nuriyah (12010046)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun