Bantul (06/2) Mahasiswa KKN UNDIP telah melakukan inovasi edukasi gizi secara daring melalui dua rangkaian kegiatan bertajuk "Remaja Putri CANTIK (CekatAN, akTif, produktIf, dan energiK) #GenerasiAntiAnemia pada siswa SMA UII Yogyakarta" dan "NGOPI (NGObrol Persoalan gIzi) Imunitas bagi warga RT 15 Sorowajanbaru, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta".
Kegiatan tersebut dilatarbelakangi oleh anemia yang masih menjadi salah satu prioritas masalah gizi dimana pemerintah berusaha mewujudkan remaja sehat bebas anemia melalui pemenuhan gizi seimbang. Tingginya kejadian anemia pada remaja putri tetntunya akan berpengaruh terhadap kesehatan remaja dalam upaya mencetak kualitas generasi penerus bangsa di masa depan.Â
Program gizi berbasis sekolah yang terintegrasi diketahui dapat mengatasi permasalahan gizi salah satunya anemia karena sekolah memiliki peran potensial melalui para guru dan berpeluang tinggi dalam meningkatkan perbaikan perilaku dan kepatuhan akan gizi. Tidak hanya mengenai permasalahan anemia, dewasa ini kasus covid-19 cenderung terus meningkat.Â
Selain 3M, pemerintah melalui Kementrian Kesehatan RI gencar melakukan promosi menjaga imun melalui pola hidup sehat serta pemenuhan gizi seimbang Selama ini baik remaja putri maupun masyarakat umum belum banyak mengetahui dan sadar akan pentingnya gizi maupun pemilihan makanan yang tepat sesuai pedoman gizi seimbang  dalam menunjang kekebalan tubuh atau meminimalisir risiko terjadi anemia Selain itu tren informasi akan makanan yang diyakini menjadi 'obat covid' atau 'pencegah covid' mulai tersebar dimasyarakat dan belum diketahui secara pasti berdasarkan kajian ilmiahnya.
Kegiatan Remaja Putri CANTIK #GenerasiAntiAnemia dimulai dengan advokasi serta berdiskusi melibatkan pihak sekolah (kepala sekolah, bagian kesiswaan, serta guru pengampu mata pelajaran biologi) menjalin kerjasama dalam meningkatkan pengetahuan dan kesadaran siswa untuk mencegah terjadinya anemia sejak dini.
Kegiatan penyuluhan edukasi mengenai gizi anemia telah diadakan pada Jumat, 22 Januari 2021 yang dihadiri oleh siswi kelas XI dan XII SMA UII Yogyakarta berupa penyampaian materi mengenai definisi anemia, alasan remaja putri berisiko mengalami anemia, dan solusi mencegah anemia melalui konsumsi makanan beragam berpedoman pada gizi seimbang serta rutin konsumsi tablet  tambah darah secara tepat. Tidak hanya menyampaikan materi. mahasiswa KKN juga mengajak para siswi untuk berdiksusi, melakukan  permainan quiz seputar gizi dan anemia, melakukan challenge di social media, dan pembagian e-booklet untuk menyemarakkan kegiatan ini.Â
Karena pada masa remaja  teman sebaya memiliki pengaruh yang besar challenge social media dipilih sebagai inovasi peer-to-peer education bagi siswa yang mengikuti penyuluhan untuk membagikan hal yang diketahui setelah mengikuti penyuluhan dan pesan untuk teman-teman lainnya mengenai pentingnya gizi dan anemia.
Selain itu, media edukasi gizi booklet telah dibagikan dan dapat diakses online secara gratis melalui link http://bit.ly/bookletgizianemia dengan bahasa komunikatif, desain yang menarik, dan dilengkapi lembar kontrol konsumsi TTD agar siswa antusias dan mudah memahami materi yang diberikan. Selanjutnya rangkaian kegiatan diakhiri dengan penyerahan poster yang akan ditempel pada papan dinding sekolah juga booklet versi cetak  yang akan diletakkan di perpustakaan sehingga dapat dibaca oleh para siswi dan diharapkan edukasi tetap berlanjut walaupun program telah selesai.
Sedangkan "Kegiatan NGOPI Â Gizi Imunitas" telah diadakan pada dari hari Sabtu, 16 Desember 2020 hingga Selasa,2 Februari 2021 dengan metode edukasi yang digunakan adalah diskusi interaktif melalui fitur Whatsapp Group. Kegiatan ini diikuti oleh para warga RT 15 Sorowajanbaru, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta setiap seminggu sekali menggunakan media e-minicard.Â
Penyampaian materi diberikan secara bertahap dimulai pada minggu pertama mahasiswa KKN memaparkan mengenai pentingnya gizi seimbang bagi imunitas serta aktivitas fisik.Â
Selanjutnya pada minggu kedua, isi materi yang diberikan fokus kepada membatasi pola konsumsi tidak sehat (lemak, gula, natrium) yang mampu meningkatkan risiko komorbid covid-19 dan menurunkan kekebalan tubuh. Untuk minggu terakhir topik yang disajikan membahas pengenalan potensi pangan lokal yaitu tempe gembus bagi kesehatan dan mengupas kontroversi bumbu rempah (kunyit dan bawang putih) yang selama ini diyakini efektif menyembuhkan covid maupun menjaga kekebalan tubuh. Â Setiap dilakukan penyampaian materi, kegiatan selalu dilanjutkan dengan sesi tanya jawab antara mahasiswa dengan warga.
Pelaksanaan kedua kegiatan dalam program KKN ini disambut baik oleh penerima manfaat yaitu pihak sekolah, para siswa SMA UII, dan warga RT 15. Â Berikut adalah testimony dan harapan masyarakat, yang pertama adalah ketua RT 15 Bu Eny mengatakan, "Terimakasih tim KKN atas sharing ilmu mengenai gizi yang sangat menarik dan banyak dibutuhkan warga. Ternyata dari kegiatan ini warga jadi lebih tau makanan bagaimana yang baik bagi kesehatan.Â
Saya berharap grup ini tetap ada, sharing ilmu tidak berhenti disini, dan tetap bisa dilanjutkan." Selanjutnya dari salah satu siswi SMA UII mengatakan, ,"Dengan adanya kegiatan ini jadi lebih tau mengenai apa yang harus dilakukan untuk mencegah anemia dan booklet yang diberikan mudah untuk dipahami terlebih karena ada contoh makanannya dan cara agar minum TTD dengan tepat juga gambar serta warnanya yang menarik. Semoga kegiatan edukasi seperti ini bisa rutin dilaksanakan". Dapat disimpulkan bahwa walaupun kedua kegiatan  dilakukan secara daring, tidak menjadi penghalang bagi mahasiswa KKN UNDIP untuk mengabdi kepada masyarakat melalui edukasi gizi yang bermnfaat,
Penulis : Zulaikhah Atyas P.
Editor : Hendrik A.S
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H