Apa yang kamu tahu tentang psikopat? Umumnya kita mengenal dengan arti kelainan jiwa atau penyakit mental. Kamu mungkin sudah sering mendengar kata 'psikopat' atau bahkan menjuluki seseorang dengan psikopat, namun sebenarnya istilah psikopat tidak bisa digunakan sembarangan.
Psikopat adalah kondisi psikologis serius yang tercakup ke dalam gangguan kepribadian antisosial. Psikopat diprediksi timbul karena pengaruh genetik dan pengalaman traumatis masa kecil. Meskipun banyak kasus psikopat merupakan orang-orang dewasa, namun sebenarnya ciri-ciri psikopat sendiri sudah dapat terlihat semenjak masih berusia anak-anak
Dalam sebuah video dokumenter yang berjudul "Child of Rage" menceritakan tentang seorang anak yang bernama Beth Thomas. Video yang popular di sekitar tahun 1989 hingga 90 an di Amerika Serikat. Beth adalah anak yang diadopsi dari orang tua aslinya yang sangat abusive (penuh kekerasan) dan sering menyiksa Beth dengan memperlakukan tidak baik kepadanya.
Setelah diadopsi, Beth menunjukkan tendensi untuk menyakiti orang lain. Beth didiagnosa dengan RAD (Reacted Attachment disorder) yang pengidapnya memilki kesusahan untuk bersosialisasi dengan orang lain.
Dalam kasusnya, Beth menyakiti adiknya berkali-kali hingga masuk ke rumah sakit, dalam video dokumenter tersebut Beth berulang kali mengatakan ia ingin membunuh orang termasuk adik dan kedua orang tua angkatnya. Bahkan dia mengaku berkali-kali sudah membunuh burung.
Video Dokumenter tersebut dilakukan oleh Dr. Ken Magid, psikologi klinis yang ahli dalam melakukan terapi terhadap anak yang mengalami kekerasan yang cukup parah.
Wawancara adalah salah satu metode assessment untuk mendapatkan data klien dengan cara face to face. Dengan teknik wawancara, Dr. Ken (sebagai konselor) dapat melihat gerak dan mimic yang dijadikan sebagai media untuk melengkapi ucapan mereka. Tentunya dalam proses wawancara tersebut tidak akan berjalan lancar jika interaksi hanya berasal dari satu pihak, maka dari itu perlu adanya interaksi yang aktif antar keduabelah pihak. Pada proses assesment pasien atau klien diharapkan aktif agar apa yang ingin diukur, atau dinilai dapat terwujud.
Setelah memperoleh data seorang klien maka dilakukan analisis dan interpretasi; memastikan kelengkapan serta menafsirkan data. Pada tahap penafsiran diperlukan sikap kehati-hatian, jujur, dan terbuka. Pada kasus Beth, setelah dilakukan wawancara pada video dokumenter tersebut, Dr. Ken dapat mendiagnosis bahwa Beth mengidap RAD (Reacted Attachment Disorder).
RAD adalah gangguan kelekatan reaktif, anak-anak dengan dengan gangguan ini tidak terikat secara emosional dengan orang lain, tidak menerima cinta dan tidak mencintai orang lain, tidak menerima atau memberi kepercayaan pada orang lain. Mereka tidak ingin berada di sekitar orang-orang.
Pada akhirnya, Dr. Ken meminta orang tua Beth untuk hidup terpisah sementara waktu demi kesembuhan psikis dan perilaku Beth dengan memberikan attachmen Theraphy. Beth ditempatkan di sebuah rumah, semacam asrama, khusu bagi anak-anak yang cukup berbahaya bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Disana mereka dibiasakan untuk melakukan keperluannya sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H