Mohon tunggu...
zulaikhatul khuluddiyah
zulaikhatul khuluddiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

“If you want to love others, I think you should love yourself first.”

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tradisi Larung Sesaji Gunung Kelud yang Mencerminkan Identitas Nasional

8 November 2022   18:14 Diperbarui: 8 November 2022   18:39 2073
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : ChanelRedaksi

Bahakan biasanya tumpeng ini disusun sampai setinggi 2 meter. Semua makanan yang telah disajikan dikumpulkan di tengah, dan dikeliling oleh masyarakat. Masyarakat duduk sambil mendengarkan pemangku adat membacakan doa, kemudian mereka berbondong-bondong memperebutkan hasil sesaji tersebut. 

Bahan sesaji dalam ritual larung Sesaji di kawah Gunung Kelud adalah wedang kopi murni, lada tawar, badek, ayam panggang dan lain-lain. Sarana penting dalam ritual tersebut adalah dengan melarungkan batu intan ke Kawah Gunung Kelud.

Berdasarkan kegiatan Upacara Larung Sesaji Gunung Kelud dapat diketahui bahwa terdapat banyak sekali nilai-nilai pancasila yang terkandung didalamnya. Sila pertama mencerminkan nilai ketuhanan dengan adanya kegiatan doa bersama kepada sang kuasa dengan maksud meminta keselamatan dan kesejahteraan agar terhindar dari segala bala dan bahaya. 

Dan salah satu wujud syukur atas kelimpahan hasil bumi yang telah diberikan. Sila kedua dari pancasila tercermin dengan sikap kemanusian masyarakat kediri salah satunya dengan berbagi hasil panen dan makanan untuk di makan bersama.

Sila ketiga tercermin dari sikap gotong royong masyarakat kediri sampai membentuk tumpeng setinggi 2 meter lebih. Tidak hanya itu mereka juga bergotong royong membawa sesaji tersebut untuk dibawa ke puncak gunung kelud. 

Sila keempat tercemin dari kegiatan musyawarah yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah, guna menyusun panitia pelaksana tradisi tersebut. dan nilai yang terkandung dari sila terakhir yaitu sikap masyarakat Kediri yang tidak membeda-bedakan antara masyarakat. 

Baik yang kaya atau miskin, islam ataupun non islam. mereka berbondong-bondong untuk melestarikan kebudayaan yang ada. Dalam tradisi ini juga diadakan festival jaranan yang dapat diikuti semua kalangan masyarakat atau semua komunitas tari yang ada. 

Sehingga dalam kegiatan upacara adat Larung Sesaji Gunung Kelud tidak semata diidentikkan dengan kegiatan yang musyrik, namun didalamnya terdapat nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan dan sosial yang mengintrepertasikan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia.

Dalam tradisi ini juga menunjukkan bahwa meskipun kemajuan teknologi sudah cukup pesat akan tetapi masyarakat Indonesia, terutama warga Kediri tetap mempertahankan adat kebudayaan yang menjadi identitas suatu bangsa. Dimana identitas ini merupakan suatu wajah bagi negara dan menjadi suatu ciri khas dan pembeda dari negara-negara lainnya.

Selain tradisi Larung Sesaji Gunung Kelud masih banyak ribuan tradisi lain yang menjadi identitas negara Indonesia.

Sumber : https://ummaspul.e-journal.id/maspuljr/article/view/2294,  https://www.indonesia-investments.com/id/budaya/item8, https://jsbn.ub.ac.id/index.php/sbn/article/download/66/51.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun