Komodivikasi Tokoh Agama. Maksudnya ialah, seorang tokoh agama yang masuk ke dalam televisi sudah dipoles atau tidak murni religi. Para tokoh religi tersebut pun kian sering disebut selebriti.
Komodivikasi Khalayak. Maksudnya ialah khalayak dijadikan propaganda oleh media.
Dalam televisi belum ada keseimbangan antara agama Islam sebagai mayoritas dan agama lain. Yang paling sering disiarkan oleh media televisi adalah berita atau acara terkait agama Islam.
Ustadz selebritas, sebutan untuk orang yang memulai berceramah dari media. Meskipun ilmu yang dimiiki belum dalam, tapi cenderung diminati oleh masyarakat karena pembawaannya yang santai dan bisa menghibur. Hal ini masuk ke dalam poin probematik khalayak, yakni lebih memilih ustadz yang lucu dan menghibur daripada yang pembawaannya serius.
Meskipun masyarakat dapat memilih apa yang akan mereka konsumsi dari media, namun ada banyak juga konten religi yang diselipkan ke dalam budaya pop atau yang lainnya.
Sebagai penutup, Bapak Dr. Waryani Fajar Riyanto, M.Ag. menyampaikan sebuah pesan yang sangat menyentuh untuk saya, "Mari tanamkan bahwa bukan media yang menjadi agama, namun agama yang kita jadikan seagai media." Maksudnya ialah jangan menjadikan media sebagai aturan dan pedoman dalam beragama, karena yang tertius di media belum tentu merupakan hal yang benar sesuai syariat agama.
Nah bagaimana teman teman, apakah bisa mendapat gambaran tentang buku Religiusitas Dari Layar  Kaca (Potret Pogram Siaran Religi di Televisi Indonesia)?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H