Mohon tunggu...
zulaihatul asfia
zulaihatul asfia Mohon Tunggu... Mahasiswa - 22107030062 Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Validasi, Suatu Kebutuhan yang Tanpa Sadar Manusia Perlukan

4 Juni 2023   22:43 Diperbarui: 4 Juni 2023   22:52 753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hai para kompasianers, pasti kita udah ga asing lagi dengan kalimat yang bernama “validasi” yang secara gamblang dapat disebut sebagai hal dimana seorang manusia membutuhkan pengakuan terhadap dirinya kepada orang lain. Dan banyak dari kita tanpa sadar haus dan ingin divalidasi oleh orang lain di sekitar kita sadar dan tidak sadar untuk sebuah pengakuan dari mereka yang ingin kita dengar.

Pertanyaan yang sering teringang di otak, apakah semua orang butuh dan harus di validasi oleh orang lain? 

Ya perlu, kita memerlukkan validasi dari orang lain walaupun tiap individu dapat berbeda takarannya  dalam validasi, namun pasti kita memerlukan sedikit validasi dalam hidup kita. Kita manusia yang tidak dapat dipungkiri adalah makhluk social yang secara alamiah mencari hubungan dan interaksi dengan orang lain yang bisa dikatakkan validasi  dari orang lain dapat menjadi factor penting pembentuk persepsi, harga diri, dan perkembangan emosional kita.

Lalu apa manfaat  yang kita dapat  dari validasi orang lain? 

Nyatnya validasi atau pengakuan terhadap diri kita kepada orang lain dapat bermanfaat untuk:

1. Meningkatnya kepercayaan diri

Validasi dari orang lain dapat dorongan pada kepercayaan diri kita. Saat orang lain mengakui kemampuan dan prestasi kita yang dapat menjadi pendorong  kita terhadap diri kita untuk mencapai tujuan ldan tantangan lain terhadap diri kita.

Hal ini merupakan efek dari validasi seseorang terhadap diri  kita yang tanpa sadar membuat kita makin percaya diri bukan?

2. Membuat kita makin akrab terhadap teman.

Manfaat kedua yang kita dapatkan dari validasi adalah semaki akrabnya kita terhadap satu sama lain. Dikarenakkan kita merasa dihargai dan di akui oleh teman kita, makhluk social yang sangat haus akan pengakuan diri pasti sangat menyukai validasi dari temannya yang tanpa sadar membuat mereka makin akrab.

3. Merasa berharga.

Validasi adalah metode untuk mengetahui seberapa berharga kita, dengan kita mendapatakan validasi atau pengakuan dari orang lain dapat membuat kita merasa berharga di dunia ini.

4. Pengaruh positif.

Pengakuan dari orang lain terhadap diri kita dapat memberikan pengaruh positif terhadap diri kita.contohnya saat orang lain memberi respon positif terhadap perilaku atau sikap kita yang berdampak dapat membuat kita termotivasi dan ingin terus berusaha seperti itu.

Lalu, apakah validasi sama dengan pujian?    

Walaupun dua hal ini memiliki hubungan yang termasuk erat satu sama lain tapi keduanya memiliki perbedaan dalam konsep dan cara mengungkapkan. Validasi adalah pengakuan dan penghormataan terhadap pengalaman, perasaan, atau identitas seseorang validasi mengindikasi bahwa apa yang orang  rasaka, pikirkan,atau alami dihargai, diakui, dan diterima sebagai sesuatu yang valid dan wajar. Validsi melibatkan empati, pengertian, penilaian yang bebad dari penilaian negative.

Sementara pujian disisi lain merupakan bentuk ekspresi atau ungkapan positif yang di

berikan terhadap orang untuk menghargai atau mengakui kualitas, prestai, atau upaya mereka. Meskipun pujian bisa menjadi salah satu bentuk validasi  namun, validasi tidak selalu berkaitaan dengan pujian yah.

Manusia memang memerlukkan validasi namun, ada dibeberapa lini masa dimana si makhluk social ini sangat haus akan validasi seakan ingin terus menerus di validasi oleh orang lain. Lalu , kapan manusai sangat haus akan sebuah validasi dari orang lain?

Masa anak-anak dan remaja

Pada masa ini beberapa individu cenderung mencari validasi dari orang disekitar mereka. Yang penting untuk mengembangkan rasa berharga terhadap diri sendiri dan rasa diterima terhadap kelompok social lainnya. Maka tidak heran saat masa pubertas kita cenderung ingin menguploud segala hal tentang kita di berbagai aplikasi media social yang kita miliki yang pasti dimana kita membutuh pengakuan akan itu

Masa krisis terhadap diri

Fase ini dapat timbul dari berbagai factor salah satunya seperti factor eksternal dimana saat kita ditinggalkan dan tidak dihargai oleh seseorang yang kita sayang . yang dapat mebuat kita bertanya-tanya apakah aku berharga? Atau aku memang tidak pantas dihargai.

Serta beberapa masa lain yaitu masa penuaan.

Dan perlu diketahui bahwa kitajangan menggantungkan seberapa berharganya kita dengan validasi dari orang lain, kita tidak bolehh terlalu bergantung dan menggantung diri terhadap pengakuan dari orang lain.

                                                                                                               

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun