Pemilu 2024 merupakan kesempatan bagi bangsa Indonesia terutama Gen Z untuk mewujudkan kehidupan rakyat yang berkualitas dan demokratis dengan langkah memilih pemimpin negeri secara bijaksana. Â
Pada Pemilihan Umum 14 Februari 2024 mendatang, masyarakat Indonesia yang sudah memenuhi syarat diwajibkan untuk memilih salah satu dari pasangan calon resmi. Adapun pemilihan yang akan dilakukan mendatang yaitu pemilihan presiden dan wakil presiden serta pemilihan calon anggota legislative di tingkat DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten / Kota. Â
Sosialisasi Pemilu 2024 bersama KPU, Bawaslu, dan Ditjen IKP kominfo mengangkat tema "Pemuda Sadar Pemilu" diselenggarakan di Gedung R.H.A. Soenarjo, S.H. (Convention Hall) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada 5 Mei 2023 yang dimulai pada pukul 08.30 -- 11.30 WIB. Acara ini dipandu oleh Jerry Athia sebagai Master of Ceremony dan dibuka dengan sambutan Rektor UIN Sunan Kalijaga Prof. Dr.Phil. Al Makin, S.Ag., M.A. dan sambutan dari ibu Dwi Dianingsih, S.Sos., M.Si. selaku  Ketua Tim Informasi dan Komunikasi Politik dan Pemerintahan Kemkominfo RI.
Dimoderatori oleh Okfied Sosendar, hadir juga narasumber -- narasumber pengisi sosialisasi "Pemuda Sadar Pemilu" 2024 yaitu Ibu Sutrisnowati, S.H., M.H., M.Psi selaku Ketua Bawaslu DIY, Bapak Hamdan Kurniawan, S.I.P., M.A. selaku Ketua KPU DIY, Kak Vania Yolanda selaku Kreator Digital / Influencer, serta Kak Ahmad Makarim Pramudita selaku Presma UIN Sunan Kalijaga. Disiarkan juga secara live streaming di Televisi channel Jogja TV dan akun Youtube Kemkominfo TV dan Ditjen IKP Kominfo. Adapula yang mengikuti secara daring via aplikasi zoom meeting.
pemilu 2024 mendatang. Disampaikan dalam bentuk diskusi, acara sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam pemilihan umum secara LUBERJURDIL dan berintegritas. Serta berisikan Pendidikan politik, demokrasi, etika bermedia sosial, dan tips menghindari berita hoax.
Banyaknya generasi Z yang baru menginjak usia legal alias baru akan pertama kali menggunakan hak pilihnya, maka banyak pula kebimbangan dan dibutuhkan pengarahan serta pemberian informasi terkaitPemilihan umum di Indonesia menganut asas LUBERJURDIL yaitu Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur, dan Adil. Integritas penyelenggara sangatlah penting sebagai salah satu tolak ukur terciptanya pemilu yang demokratis. Demoktasi sendiri berarti dari rakyat, oleh rakyat , untuk rakyat. Maksudnya ialah rakyat Indonesia sebagai calon pemimpin kemdian dipilih oleh rakyat yang lain dan kemudian melakukan tugasnya untuk kesejahteraan seluruh rakyat.
Pemilihan umum dilakukan setiap 5 (lima) tahun sekali. Dimulai tahun 1955, Indonesia telah melangsungkan 12 kali pemilihan umum anggota lembaga legislative yaitu pada tahun 1955, 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, 1997, 1999, 2004, 2009, 2014, dan terahir pada 2019. Normalnya masa jabatan adalah 5 (lima) tahun, namun ada beberapa kondisi dan situasi yang menyebabkan terjadinya perubahan kekuasaan.
Partisipasi Aktif yang bisa dilakukan oleh Gen Z, antara lain :
1. Memastikan sudah terdaftar sebagai pemilu (cek di website cekdptonline.kpu.go.id )
2. Melakukan pemantauan jalannya setiap tahapan pemilu
3. Ikut menjadi penyelenggara pemilu
4. Membantu sosialisasi dan kampanye pemilu bersih, yaitu anti politik uang, lawan hoax, dan menjauhi politik pecah belah.
Sebagai Generasi Z yang sangat mudah dalam mengakses informasi secara cepat dan akurat. Faktanya penyampaian pendapat melalui media sosial lebih diminati dibandingkan aktivitas politik lain. Serta menjadikan media sosial sebagai sumber informasi utama. Celakanya, tidak hanya memuat berita benar melainkan tidak sedikit pula berita hoax yang tersebar dalam media. Maka dari itu sangat diperlukan perlakuan bijak dari kita semua dalam bermedia soaial. Salah satu cara menghindari hoax buzzer ialah dengan mengecek kebenaran dari informasinya. Karena pada dasarnya tim sukses calon peserta memiliki hak untuk memberikan informasi kepada masyarakat melalui media.
 Sebagai penduduk yang mendominasi pemilu 2024, pemilih muda 17- 40 tahun sebanyak 55% . Seperti yang disampaikan oleh Ahmad Makarim Pramudita ada tiga value yang bisa kita sebagai Gen Z pegang untuk menjaga pemilu yang ideal dan kondusif, yaitu :
1. Inklusifitas. Maksudnya ialah siapapun itu warga negara Indonesia bebas menyalurkan suara tanpa terkecuali atau terhalang apapun.
2. Toleransi. Maksudnya ialah tidak memaksa dan menghargai keputusan serta pilihan orang lain sebagai kebebasan berekspresi bagi rakyat Indonesia.
3. Critical Thinking. Maksudnya ialah, Menganalisa secara menyeluruh baik ide dan gagasan yang ada dalam pemilu 2024 mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H