2. Sibukkan Diri dengan Berbagai Aktivitas Positif
Saat ini tengah diberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Skala Besar) yang kedua kalinya. Tips menjaga kesehatan mental saat pandemi selanjutnya dapat dilakukan dengan menyibukkan diri melakukan berbagai aktivitas yang disukai dan dirasa positif bagi diri kita. Jika kita ingin menonton film yang masih menjadi wishlist, sebaiknya tonton sekarang guna membantu menjaga kesehatan mental. Melakukan kegiatan positif yang disukai akan menghindari kamu dari berbagai macam pikiran negatif.
3. Tetap Menjaga Interaksi Sosial
Terkurung di rumah 24/7 mungkin membuat sebagian orang merasa stres. Apalagi bagi mereka yang terbiasa beraktivitas di luar rumah. Rasa kesepian ini berpotensi menimbulkan pikiran negatif yang dapat berdampak pada kesehatan mental. Untuk mengurangi rasa kesepian, kamu bisa mendekatkan diri kepada orang-orang terdekat dengan cara telefon, atau bisa juga dengan video-call.Â
Tips menjaga kesehatan mental saat pandemi ini adalah dengan memikirkan jika karantina ini adalah kesempatan untuk memperkuat hubungan dengan keluarga atau orang terkasih. Perbanyak waktu dengan keluarga dirumah untuk mempererat rasa harmonis kamu dan menjauhkan kamu dari pikiran-pikiran negatif saat pandemi ini.Â
Diskusikan dengan mereka dan rencanakan aktivitas menyenangkan untuk dilakukan bersama. Jika kamu merasa sangat cemas dan tidak bisa ditangani sendirian, ceritakan masalah yang kamu hadapi dengan seseorang yang dipercaya. Mereka mungkin memiliki solusi yang ingin kamu dengar.
4. Jaga Kesehatan Tubuh dengan Baik
Kesehatan fisik dan mental sangat erat kaitannya. Jika kesehatan mental menurun, maka sistem kekebalan tubuh akan mengikuti, pun sebaliknya. Untuk menjaga daya tahan tubuh, kamu bisa mengonsumsi suplemen dan multivitamin tambahan. Ditambah dengan kegiatan fisik yang dapat membantu kamu untuk tetap bugar dan sehat.
Perlu kita ketahui, kesehatan mental harus tetap diperhatikan, apalagi saat masa pandemi seperti ini. Bisa berakibat fatal jika kita mengabaikan kesehatan mental kita. Pandemi ini tentu menimbulkan rasa takut dan cemas bagi semua manusia, hampir semua pola hidup berubah, mulai dari kebiasaan ringan sampai berat yang tentu melibatkan kontak fisik atau berinteraksi secara langsung. Rasa takut dan cemas memang normal dirasakan selama masa pandemi seperti ini. Namun, cobalah untuk selalu berpikir positif dan bersyukur.
Ambil hikmah dari setiap kejadian yang digoreskan oleh pena takdir pada buku kehidupan. Mungkin dengan adanya pandemi ini kita dapat lebih menikmati momen-momen bersama orang-orang terdekat, mungkin dengan adanya pandemi ini kita dapat lebih menghargai waktu, mungkin dengan adanya pandemi ini kita dapat lebih concern terhadap hal-hal yang mungkin tidak kita perhatikan sama sekali pada masa pra-pandemi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H