Pekanbaru - Gunung Semeru secara administratif termasuk dalam wilayah dua kabupaten, yakni Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur. Gunung Semeru adalah salah satu dari lebih dari 100 gunung berapi aktif di Indonesia. Puncak Gunung Semeru disebut Mahameru, yang memiliki ketinggian 3676 meter di atas permukaan laut (mdpl). Hal ini membuat Gunung Semeru menyandang predikat puncak tertinggi di Pulau Jawa.
Gunung Semeru meletus pada 2021 karena aktivitas vulkaniknya yang intens. Secara geomorfologi, letusan ini dapat disebabkan oleh penumpukan tekanan di bawah permukaan, yang akhirnya menyebabkan tekanan yang cukup besar untuk melepaskan material vulkanik, gas, dan lava. Letusan juga dapat dipengaruhi oleh struktur geologis di bawah permukaan, seperti patahan dan retakan, yang memungkinkan magma untuk naik ke permukaan.
Gunung Semeru kembali erupsi mengeluarkan guguran awan panas hingga lahar dingin pada 4 Desember 2021 ini meluluh lantakkan ratusan bangunan, merenggut nyawa sejumlah warga hingga hewan ternak mati atau terjebak dalam abu vulkanik. Setelah erupsi, datang banjir lahar dingin hingga menghanyutkan mobil relawan.Gunung Semeru juga terpantau mengalami dua kali gempa letusan dengan durasi 55-125 detik.Â
Sementara Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menginformasikan terjadi 7 kali gempa guguran dengan durasi 50 -- 120 detik.Letusan diperkirakan dimulai ketika kubah lava di kawah puncak runtuh karena curah hujan yang tinggi. Seorang ahli vulkanologi di Institut Teknologi Bandung mengatakan aliran puing letusan merupakan akumulasi material dari letusan masa lalu. Hujan deras mengikis material vulkanik di puncak, membuat kubah lava tidak stabil. Kubah yang runtuh memicu serangkaian aliran piroklastik yang menuruni lereng gunung berapi
Letusan gunung memiliki dampak yang luas, termasuk:
1.Ancaman terhadap Keselamatan: Letusan dapat mengakibatkan korban jiwa dan cedera akibat aliran piroklastik, lahar, dan awan panas.
2.Kerusakan Infrastruktur: Debu vulkanik, material piroklastik, dan lahar dapat merusak jalan, bangunan, dan infrastruktur lainnya.
3.Gangguan Transportasi: Letusan dapat mengganggu transportasi udara karena debu vulkanik yang dapat merusak mesin pesawat dan mengganggu penerbangan.
4.Gangguan Kesehatan : Debu vulkanik dapat menyebabkan masalah pernapasan dan kesehatan lainnya pada manusia dan hewan.
5.Kerusakan Lingkungan: Letusan dapat merusak lingkungan, termasuk lahan pertanian, hutan, dan ekosistem alami.
Untuk mengantisipasi letusan gunung Semeru di masa depan, beberapa langkah dapat diambil:
1.Pemantauan Aktivitas Vulkanik: Memperkuat sistem pemantauan aktivitas gunung api dengan menggunakan seismometer, GPS, dan pengamatan visual untuk mendeteksi tanda-tanda awal aktivitas vulkanik yang meningkat.
2.Pembentukan Zona Evakuasi: Menetapkan zona-zona evakuasi yang sesuai dengan potensi bahaya gunung meletus dan mengedukasi masyarakat tentang rencana evakuasi darurat.
3.Penyuluhan dan Pendidikan Masyarakat: Mengedukasi masyarakat tentang bahaya letusan gunung, tanda-tanda awal letusan, dan langkah-langkah keselamatan yang harus diambil dalam situasi darurat.
4.Pembangunan Infrastruktur Proteksi: Membangun infrastruktur proteksi seperti bendungan lahar, tanggul, dan sistem drainase untuk mengurangi risiko lahar dan aliran piroklastik.
5.Sistem Peringatan Dini yang Efektif: Memperkuat sistem peringatan dini yang dapat memberikan informasi cepat kepada masyarakat tentang potensi letusan gunung.
6.Kesiapan Tim Penyelamat: Melatih dan mempersiapkan tim penyelamat untuk bertindak cepat dalam evakuasi dan penanganan darurat jika letusan terjadi.
7.Rencana Pemulihan Pasca-Bencana: Mempersiapkan rencana pemulihan pasca-bencana untuk memulihkan wilayah yang terkena dampak letusan gunung, termasuk pembangunan kembali infrastruktur dan rehabilitasi lingkungan.
Kesimpulan
Masyarakat dihimbau untuk tidak tinggal di dekat Gunung Semeru karena gunung tersebut memiliki potensi bahaya yang tinggi terkait aktivitas vulkaniknya. Letusan gunung berapi, aliran piroklastik, lahar, dan awan panas adalah beberapa ancaman yang dapat terjadi secara tiba-tiba dan mengancam keselamatan penduduk di sekitarnya.Â
Dari kejadian meletusnya Gunung Semeru adalah pentingnya kesiapsiagaan dan mitigasi bencana dalam menghadapi ancaman alam yang tidak terduga. Kejadian tersebut mengingatkan kita akan kerentanan manusia terhadap kekuatan alam dan perlunya upaya bersama dalam mempersiapkan diri serta melindungi masyarakat dari potensi bahaya yang mungkin terjadi di masa depan.
