Mohon tunggu...
Siti Zulaekha Maharani
Siti Zulaekha Maharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya adalah seorang Mahasiswa dari Universitas Sriwijaya

Prodi Ilmu Hubungan Internasional. Angkatan 24

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Thailand: Memecahkan Kebisuan tentang Pernikahan Sesama Jenis di Asia Tenggara

5 Oktober 2024   02:43 Diperbarui: 5 Oktober 2024   11:13 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wanita lesbian dan biseksual memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena penyakit kanker. Mayoritas dari kaum mereka tidak mempunyai anak dan studi mengatakan bahwa risiko kanker lebih tinggi terhadap wanita yang tidak memiliki anak.

  1. Gangguan Pola Makan

Sebuah penelitian menemukan bahwa tingkat gangguan makan lebih tinggi pada pria homoseksual dibandingkan pra heteroseksual. 17% untuk laki-laki gay, 4,2% untuk perempuan lesbian, 1,4% untuk perempuan heteroseksual, dan 3,4% untuk laki-laki heteroseksual.

  1. Kanker Anus

Salah satu faktor resiko kanker anus adalah riwayat melakukan hubungan seks anal berulang kali. Kanker anal merupakan jenis kanker yang jarang terjadi, namun seiring dengan semakin banyaknya orang yang melakukan seks anal, maka kasusnya pun akan meningkat. Orang yang paling berisiko terkena kanker anal adalah laki-laki gay yang hasil tesnya positif virus HIV.

  1. Penyakit akibat Gangguan Hormon

Penyakit akibat gangguan hormon sering dialami oleh kaum transgender. Kalaupun seseorang berhasrat mengubah identitas menjadi wanita, ia akan mendapatkan terapi hormon estrogen yang rutin. Hal ini dapat meningkatkan resiko gangguan liver, tumor, kelenjar endokrin, dan kanker prostat.

Sedangkan jika seorang wanita ingin merubah identitas menjadi pria, ia akan mendapatkan terapi hormon androgen. Ini dapat menaikkan resiko terjadinya penyakit jantung dan kanker endometrium.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun