Air digunakan oleh bakteri untuk berjalan melalui tanaman yang terinfeksi ke akar dan daun tanaman padi yang bersebelahan. Ciri-ciri daun yang terkena serangan penyakit ini adalah daun menjadi menguning seperti warna jerami dan kayu.
Brown Spot yang diakibatkan oleh jamur pada daun yang dicirikan bintik coklat kehitaman bundar atau oval pada waktu tahap anakan sebagai tanda infeksi patogen.
Ketika bintik-bintik tersebut membesar dapat memunculkan warna abu-abu yang berada di tengah titik-titik dan kecoklatan. Patogen ini dapat menyebar dan mengakibatkan daun layu dan pengisian gabah tidak optimal sehingga mengakibatkan kualitas purunan kualitas gabah.
 Selain penyakit bakteri hawar beras, padi juga bisa terserang penyakit Narrow brown life spot pada lesi daun linier. Penyakit ini juga diakibatka oleh jamur yang menyerang dengan sumbu pertumbuhan sejajar dengan panjang sumbu daun kurang lebih 1-1,5 mm.
Lesi memiliki titik berwarna gelap dengan batas memudar. Lesi yang pendek dapat menyebar kesamping. Bintik-bintik akan muncul pada tahap pembungaan. Penyakit ini dapat menyebabkan biji masak secara cepat namun belum optimal dan biji akan berubah warna keunguan. Tanaman yang terkena Blast (Neck) yang diakibatkan oleh jamur akan menyerang daun, kerah daun, batang, simpul batang, leher, dan malai.
Tanaman yang terkena jamur ini akan meumjukkan gejala bercak kecil pada daun yang kemudian membesar menjadi gelondong dengan pusat berwarna abu-abu. Lesi yang tua memiliki bentuk elips dan berawarna keputihan sampai abu-abu dan minmbulkan bercak yang tidak beraturan. Batang yang terinfeksi akan pecah di simpul dan menyebabkan malai putih.
 Gulma merupakan tanaman yang keberadaannya tidak diharapkan, karena gulma dapat memberikan efek yang tidak baik. Keberadaan gulma tersebut memberikan efek berupa kompetisi yaitu persaingan untuk mendapatkan nutrisi, sinar matahari dan tempat antara gulma dan tanaman utama.
Selain itu gulma dapat mengeluarkan senyawa yang tidak meguntungkan tanaman utama sehingga dapat mengurangi tingkat produktifitas biasa disebut dengan alelopati.
Gulma yang banyak ditemukan pada tanaman padi sawah adalah Phyllantus urinaria, Ipomoea aqutica forskk., Alternanthera philoxeroides, dan Ludwigia octovalvis (Jacq.) Raven.
Pengendalian Organisme Penggagu Tanaman dengan mengdepankan Ekonomis
Hama yang sering menggagu tanaman padi adalah walang sangit. Serangan yang disebabkan walang sangit dapat menyebabkan penyakit gabuk dimana bulir padi tidak terisi secara penuh serta biasanya atau hampa sekali. Oleh sebab itu pengendalian OPT perlu dilakukan untuk mengurangi tingkat populasi OPT agar tidak menyebar ke areal yang lebih luas serta menakan populasi OPT sampai tingkat yang tidak menimbulkan kerugian ekonomi. Pengendalian OPT harus berdasarkan pada pengendalian hama terpadu (PHT) karena dalam penerapan PHT memiliki prinsip ekologi dan ekonomi yang ekonomisi. Penerapan PHT yang sesuai dapat memberikan keuntungan yaitu, produktivitas padi meningkat, dapat mengurangi biaya produksi karena pengurangan pengguanaan pestisida, dan penerimaan hasil bersih padi meningkat (Wiyono., dkk, 2014).