Corona atau bisa di sebut Coronavirus disease (COVID-19) merupaka virus jenis baru. Asal muasal virus ini berasal dari Wuhan, Tiongkok. Virus ini ditemukan pada akhir Desember 2019. Coronavirus merupakan virus RNA tunggal posittif, berkapsul dan tidak bersegmen yang menginveksi saluran pernafasan. Virus ini sudah menginfeksi sampai 90.308 orang pada tanggal 2 Maret 2020. Gejala yang di timbulkan mulai dari demam, batuk dan sulit bernafas, selain itu juga dapat menyebabkan kematian secara mendadak.
Penyebaran virus ini yang sangat cepat secara global menjadikan seluruh kegiatan dibidang kesehatan saat ini berfokus pada COVID-19. Novel coronavirus telah masuk ke Indonesia pada awal Maret 2020 dan telah dikonfirmasi secara resmi oleh Presiden Republik Indonesia yaitu Joko Widodo tepat di Bogor, Jawa Barat.
Seluruh kegiatan kepemerintahan saat ini berfokus pada penghentian penyebaran COVID-19. Segala upaya dan tindakan telah dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Virus Corona yang perkembangannya sangat cepat. APBN saat ini dialihkan dan difokuskan untuk pembelian peralatan kesehatan kepada seluruh dokter dan paramedik yang bertugas dan obat-obatan yang diperlukan untuk pasien pengindap COVID-19.
Seruan global untuk menindak lanjuti hal ini yaitu dengan mengeluarakan kebijakan physical distancig, sehingga pemerintah telah mengeluarkan himbauan agar belajar dirumah, bekerja dari rumah, dan beribadadah dirumah. Selain itu, pandemik COVID-19 telah menyebabkan lumpuhnya roda perekonomian di Indonesia terutama pada sektor pertanian. Kurang lebih ada 3 dampak yang bisa terjadi pada sektor pertanian di Indonesia jika bencana ini terus meningkat, yaitu: 1. Harga pasar, 2. Rantai pasokan melambat dan kekurangan, 3. Kesehatan petani. Keadaan ini sangat berpegaruh karena sektor pertanian merupakan salah satu sektor penunjang kehidupan, terutama di Desa Legundi Kecamatan Karangjati Kabupaten Ngawi.
Sektor pertanian di Desa Legundi Kecamatan Karangjati Kabupaten Ngawi masih berjalan dengan baik tapi masih ada beberapa kendala. Seperti yang dikatakan Panca (57) “Pertanian di sini (Desa Legundi) masih berjalan dengan baik, tetapi karena virus ini penigkatan biaya hidup dan harga pasar semakin tidak menentu.”
Panca (57) merupakan salah satu petani yang ada di Desa Legundi yang mempuyai luas lahan 4.100 m2. Dengan pendapatan dari memanen padi dan juga palawija. Panen padinya sekitar 5.2 ton (2 kali panen) dengan pendapatan sekitar Rp. 23.400.000 dan panen palawija (jagung) tahun ini sekali sekitar 3,4 ton dengan pendapatan Rp. 13.600.000. Dengan pengalaman bertani selama +-6 tahun.
Harga pasar terkena dampak karena di berlakukannya jarak sosial. Perlakuan jarak sosial akan memperlambat persebaran virus Covid-19, namun akan membuat tidak normalnya pengeluaran. Tidak normalnya pengeluaran akan mempengaruhi stabilitas supply dan demand barang dan jasa.
”Sudah ada seruan physical distancing dari pemerintah membuat keterbatasan dalam berpergian dan akan berdampak pada harga” Lanjut Panca (57).