Mohon tunggu...
zul azmi
zul azmi Mohon Tunggu... Guru - Pencari Hikmah

Pembelajar Abadi

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Libur, Isra Mi'raj, dan Khatam Quran di Kampung Halaman

12 Maret 2021   20:44 Diperbarui: 12 Maret 2021   20:51 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Hari kamis tanggal 27 Rajab 1442 H bertepatan tanggal 11 Maret 2021 dilangsungkan peringatan Isra'mikraj Nabi Muhammad Saw. Saya mengajak istri anak dan cucu pergi ke kampung di Sungai Jariang kec. IV Koto kab.Agam. 

Sungai jariang terletak 5 KM dari ibu kota Bukittinggi.Sungai Jariang terkenal dengan makan karak kaliangnya atau angka delapan yang terbuat dari ubi yang dikeringkan lalu digoreng.

Sejak Rahmah Adibah pulang ke Indonesia dari Mesir tahun 2019 sudah dua kali saya ajak pulang kampung di Sungai Jariang.Namun kali ini jauh beda. Kami hanya menghabiskan waktu bukan berkunjung kerumah rumah saudara dan keluarga,n amun kami berencana hanya di masjid yang terletak ditengah tengah jorong Sungai jariang.

Kami berangkat dari Padang Panjang jam 10 pagi karena harus mempersiapkan segala sesuatu untuk keperluan Rahmah-Adibah.mulai dari air minumnya,pempersnya,makanan ringannya dan tak lupa membawa jaket karena udara di sungai jariang terkadang dingin.

Tujuan kami pulang ke kampung kali ini hanya untuk menghadiri acara haflah khatam Al-Qur'an yang diadakan oleh masjid Jamik Sungai jariang.

Terakhir perayaan khatam Al-Qur'an dilaksanakan tahun 2017. Karena acara yang akan kami hadiri kegiatan keagamaan, maka pakaianpun kami kenakan yang sesuai.

Saya pakai baju kok dan semi jas.Sedangkan istri dan anak saya pakai baju gamis. Begitu pula Rahmah dan Adibah kelihatan cantik memakai gamis dan jilbab warna krem.

Dari padang Panjang kami menghabiskan  waktu 30 menit untuk sampai ke Sungai jariang  karena macet sering terjadi di Padang luar. Akhirnya setelah melewati ngarai Sianok yang jadi tujuan wisata, terus melewati jalan yang mendaki dimana sebelah kiri dan kanannya tebing tinggi. 

Bagi yang baru sekali lewat jalan ini harus berhati-hati karena medan nya yang berliku-liku.Jalan ini sering digunakan oleh kendaraan dari maninjau ke Bukittinggi karena lebih dekat dibanding lewat balingka dan keluar di Padang Luar.

Diakhir pendakian sampai di jorong  jambak,setelah itu baru tiba di jorong sungai jariang.Selama dalam perjalanan Rahmah Adibah terlihat happy dan gembira.Karena dari padang Panjang saya katakan kita pergi ke masjid dan taman.Biasanya Rahmah Adibah kalau diajak ke masjid senang sekali.

Akhirnya tepat jam 10.30 kami sampai di masjid Kampung saya Sungai jariang.Setiba di halaman MDTA saya lihat belasan sepeda  motor terparkir dengan rapi.

Sayapun mencari tempat parkir untuk mobil Alhamdulillah walaupun datang terlambat masih ada lahan parkir untuk satu mobil. Sebelum saya turun dari mobil saya mendengar lantunan ayat Alquran yang kebetulan sedang dibacakan surat Bani Israil bertepatan pada peringatan Isra'mikraj nabi Muhammad Saw.

Saya turun lebih dulu kemudian saya membuka pintu dan menyambut Rahmah Adibah turun dari mobil. Karena Rahmah sudah berumur 4 tahun dia bisa turun sendirian. Sedangkan Adibah berumur 2.5 tahun saya tidak biarkan dia turun sendirian tapi Adibah saya gendong. 

Lalu saya dan istri dan Rahmah Adibah berjalan menuju masjid dengan menaiki anak anak tangga yang sudah ada sejak tahun 1970 hingga sekarang. Bahkan pagar sekitar masjid setahun saya sudah ada sejak tahun 1070.

Kami pun sampai dihalaman masjid, kami lihat dihalaman masjid banyak orang tua, anak-anak yang alau lalang kesana kemari. Sebagian orang tua laki laki ada juga yang duduk diteras masjid yang saya masih ingat sudah dibangun cukup lama.

Saya juga teringat sewaktu masih SD juga suka dudu diteras masjid sambil berkelalakar dengan teman teman SD yang sekarang entah dimana mereka berada.Apalagi kalau bulan ramadhan shalat tarwih teras masjid ini tempat vaforit kami bermain kejar kejaran menjelang shalat tarwih.

Saya memegang tangan Adibah menaiki empat tangga untuk sampai ke pintu masjid. Sedangkan Rahmah dibimbing ummi dan Jaddahnya. Akhirnya kami masuk kedalam masjid. Dalam masjid sudah ramai oelh ibu ibu,bapak bapak dan anak anak yang sedang khusuk mendengar lantunan kalam ilahi dari peserta khatam Al-Qur'an.

Khatam Qur'an tahun ini dilaksanakan di dalam masjid.Biasanya khatam Al-Qur'an diadakan di gedung Taman Pendidikan Islam sekitar 200 meter dari masjid.

Namun khatam Al-Qur'an tahun ini dilaksanakan di masjid dengan tujuan meramaikan masjid.Ketika saya masuk masjid pandangan pertama saya terkesima melihat masjid penuh oleh ibu ibu, bapak bapak, remaja dan anak anaknya dengan pakaian hitam putih.

Sedangkan peserta kahatam perempuanya memakai baju khatam Al-Qur'an serba putih. Kelihatan peserta wanita nya cantik . Sedangkan peserta laki lakinya memakai baju gamis hitam dan sorban hitam putih mengambarkan haji kecil.

Sedangkan arah depan masjid sudah terpasang mimbar cantik dan menarik untuk peserta khatam tampil bergantian membacakan ayat Alquran yang terlebih dahulu dicabut berdasarkan lot.

Saya kagum dengan pelaksanaan khatam Al-Qur'an dimana yang bertindak sebagai panitianya semuanya remaja, pemuda yang masih duduk di bangku SLTA kalau pun ada yang mahasiswa ridak banyak.

Dulu waktu saya ikut khatam Al-Qur'an tahun 1980 semua pelaksananya orang tua tua. Namun sekarang mulai dari protokol dan lainnya dikelola oleh remaja masjidnya dengan pakaian yang sama memperlihatkan kekompakan dan kebersamaan.

Saya lihat mereka begitu kompak, semangat dan energik. Saya sangat menikmati bacaan dari setiap peserta dengan irama bayati, nahawan dan jiharkahnya. Didepan mimbar saya lihat dua orang jurisedang konsentrasi menilai bacaan peserta khatam Al-Qur'an.

Saya melihat Rahmah Adibah pun sangat gembira dengan suasana dalam masjid. Jilbab yang Rahmah Adibah tidak tanggal dari kepalanya. Sesekali Rahmah keluar masjid sambil berjalan dan sesekali berlari dengan riang diteras masjid. Adibahpun ikut juga berlari mengikuti Rahmah.

Kalau dalam masjid yang terdengar hanya lantunan ayat-ayat suci Al-Qur'an,s edangkan diluar masjid suara yang saya dengar canda dan ketawa dari anak- anak yang bercanda dan bermain dipekarangan masjid yang dihiasi dengan gaba-gaba dan marawa yang makin menambah meriah pekarangan masjid.. Masjid kelihatan begitu ramai dan semarak dengan pelaksanaan khatam Al-Qur'an.

Informasi yang saya dengar dari panitia bahwa pagi hari peserta terlebih dahulu mengikuti pawai ta'aruf menelusuri jalan jalan utama di jorong sungai Jariang.

Pawai bertambah semarak dan meriah dengan diiringi dengan musik tradisional yaitu tambua. Seluruh peserta khatam mengambil tempat paling depan. Setiap peserta memegang Al-Qur'an dan membawa payung. Tidak ketinggalan orang tua peserta kahtam dan masyarakat mengiringi anak, cucu kemanakannya di belakabg peserta khatam.

Ketika jam sudah pukul 12.15 kegiatan penampilan dari peserta dihentikan untuk bersiap-siap shalat zuhur. Maka seluruh pengunjung berudhuk pada tempat udhuk yang baru selesai dibangun.Jamaah sudah memakai tempat udhuk yang refresentatif dan nyaman bagi orang tua dan  lanjut usia.

Setelah shalat zuhur selurus pengunjung disediakan oleh panitia masjid makan siang gratis. Saya dengar dari panitia bahwa panitia menyediakan 3 ekor kambing akikah untuk menjamu setiap masyarakat yang datang memeriahkan kegiatan perayaan khatam Al-Qur'an tahun ini.

Hidangan makan siang disediakan di dalam ruangan MDA lantai dua. Setiap pengunjung sangat menikmati makan siang termasuk istri, anak dan cucu saya Rahmah Adibah juga ikut makan gulai kambing akikah.

Panitiapun sengaja menyediakan gulai kambing tidak pedas agar bisa juga dimakan oleh anak anak. Akhirnya pukul 14.00 wib kamipun harus meninggal kan arena khatam Al-Qur'an meskipun ada rasa sedih karena tidak menghadiri acara hingga selesai.

Diperjalanan ke Padang Panjang, istri mengatakan bahwa liburan hari ini sangat berkesan. Suasana yang relegi pada acara khatam Al-Qur'an sangat mengembirakan, bisa bertemu dengan saudara dan orang kampung yang jarang suasana seperti ini dialamai. Semoga suasana seperti ini bisa terulang lagi tahun depan dalam acara khatam Al-Qur'an dan lainnya.Amin.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun