Mohon tunggu...
zul azmi
zul azmi Mohon Tunggu... Guru - Pencari Hikmah

Pembelajar Abadi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dua Bidadari di Tengah-tengah Orang-orang Berhati Emas

6 Maret 2021   15:11 Diperbarui: 6 Maret 2021   15:17 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

       Entah mimpi apa saya semalam tiba tiba hati dan pikiran ingin membawa Rahmah dan Adibah ke sekolah tempat saya mengajar di MAN 2 Padang panjang.padahal mobil yang saya saya kendarai sudah dekat paud Fathurrahman Rahmah dan adibah.biasanya saya harus belok kanan menuju paud, namun kali ini hati saya memaksa mobil meluncur ke depan semakin lama menjauh dari paud tempat Rahmah dan Adibah dititip.

       Tambah jauh jarak kami dari simpang tambah mantap hati saya membawa bermain Rahmah ke sekolah saya di koto baru sebelum menuju sekolah saya harus mengantarkan jaddah Rahmah dan Adibah ke smp 6 diujung kota Padang panjang.adibah kalau naik mobil selalu duduk di depan,sedang Rahmah lebih memilih duduk di belakang.bagus juga kalau keduanya duduk di depan biasanya terjadi rebutan tempat duduk.kalau Rahmah dan Adibah rebutan akan makan waktu juga untuk mendamaikan mereka berdua.

        Dari SMP 6 kami terus meluncur ke Kotobaru menelusuri jalan mendaki sambil menikmati keindahan alam disekitarnya dengan belaian angin sepoi-sepoi terkadang membuat mata bahaya sekali kalau tiba tiba mengantuk akan terjadi kecelakaan apalagi mobil yang melaju kencang dari Bukittinggi .

        Tidak biasanya,kali ini Rahmah memilih duduk tertib sambil melihat ke depan kalau ada truk warna kuning dibilang lani atau tayo kalau truk warna biru.kalau Rahma lebih memilih melihat ke sebelah kiri sambil menghitung tower yang terpancang di pinggir jalan.

       Sambil melihat ke depan sesekali saya melihat jam tangan di tangan kiri saya, tepat jarum jam pendek pada angka 08.00 wib.saya belok kiri memasuki kampus 1000 kenangan MAN 2 Padang Akhirnya mobil saya parkir diantara mobil rekan rekan saya.saya turun lebih awal langsung membuka pintu depan dan belakang agar Adibah dan Rahmah turun dari dalam mobil.

       Sebenarnya bukan pertama kalinya buat Rahmah Adibah disini. Namun kali ini nuansanya agak beda.kampus MAN sudah kembali bising dengan suara siswa dan siswi setelah delapan bulan sunyi senyap akibat covid-19.Sekarang setiap sudut terdengar canda a ria siswa dan lalu lalang anak anak menambah gairah kampus MAN kotobaru.

       Saya membimbing Adibah berjalan di tengah tengah halaman menuju kelas XII pi-3 dimana dari kejauhan saya melihat beberapa siswi sudah berdiri depan pintu menunggu belajar hadis dengan saya 3 jam pelajaran.saya terus memegang tangan Rahmah dan Adibah menapaki anak tangga lantai dua.adibah memang beda,dia melepas tangan saya dan berjalan menaiki anak tangga sendirian sambil berpegang pada  tangan tangan tangga.melihat Adibah seperti itu, Rahmah pun minta naik tangga sendirian.

       Akhirnya kami sampai dilantai dua dan saya segera membawa Rahmah dan Adibah masuk kelas.baru satu langkah saya masuk kelas anak anak sudah maju mendekati Rahmah dan adibah.adek,sayang ,kakak itulah yang terdengar oleh saya keluar dari murid murid saya.ada juga beberapa anak anak berjongkok sambil hai dek..namanya siapa?..spontan Rahmah..jawab Saya terun melangkah menuju meja dan kursi guru sementara Rahmah dan Adibah dibawa anak anak duduk disampingnya mereka.saya duduk dan meletakkan buku pelajaran di atas meja seraya menyapa anak anak.mereka pun membalas salam dan sapa saya.

        Baik anak anak kata saya, yuk kita mulai pelajaran hadis kita hari ini!  Baik ustad jawab mereka serentak.Tampa membuang waktu saya mulai mengajar anak anak,sesekali melihat Rahmah dan Adibah lagi asyik ngobrol dengan anak anak disebelahnya.

        Tak terasa sudah satu jam saya mengajar di kelas XII pk-1 dan saya berhenti ketika bel panjang berbunyi.rahmah dan Adibah berlari kearah saya dan beberapa anak anak mengatakan by by Rahmah by by adibah.saya kembali menuruni anak tangga,Adibah dan Rahmah enggan dipegang tangannya.saya percaya Adibah bisa sendiri menuruni anak anak tangga.alhamdulillah kami sampai dilantai satu menuju kantor majlis guru.

        Belum kami sampai di kantor Rahmah sudah ditunggu oleh beberapa guru wanita sambil mengulurkan tangannya dan berkata salim ibu nak..Rahmah dan Adibah mengambil tangan guru itu dan mencium tangan mereka.Pintar..cantik..comel nya cucu ustad ..itu yang saya dengar dari beberapa guru.akhirnya kami sampai di dalam ruang majlis guru dari jarak jauh terdengar suara nada bertanya..cucu ya ustad? Saya bilang iya buk.wah cantik cantiknya anak anak Riri ustad pungkas beberapa guru dalam ruang majlis guru.

         Rahmah dan Adibah saya dudukkan ditempat yang kosong,tidak lama datang lagi beberapa guru perempuan mendekati Rahmah dan adibah.hai cantik siapa namanya sayang kata mereka.rahmah langsung menjawab rahmah.yang ini siapa namanya?Adibah ..pintar kata beberapa guru yang sedang mengerumuni Rahmah dan Adibah bak seperti artis saja.di sela sela Rahmah dan Adibah duduk sambil makan kue datang lagi beberapa ibu guru menyapa Rahmah dan mencium pipi,kening dan kepala mereka.

        Saya pergi meninggalkan mereka untuk satu keperluan dan Rahmah masih asyik dengan makanan yang kami bawa dari rumah.tidak lama saya meninggalkan Rahmah dan Adibah saya masuk lagi kedalam ruangan guru.saya lihat beberapa guru perempuan sedang ngobrol dengan Rahmah dan adibah.ada juga guru yang memberikan makanan ringan buat rahmah.bahkan ada yang memberi uang warna biru sama Adibah.

         Waktu sudah beranjak siang, saya mengajak Rahmah dan Adibah pulang.dihalaman ruang guru sudah ada pula beberapa guru perempuan menyapa Rahmah...Hai sayang kata mereka.salim sama nenek yuk..rupanya salam tempel lagi warna biru Rahmah memang sudah kenal dengan duit...namun apa guna uang mereka belum paham.Setiap kali Rahmah dan Adibah diberi salam tempel saya bilang sama Rahmah..bilang terima kasih...Rahmah dan Adibah bilang makasih nek..iya sayang kata guru guru itu pada Rahmah.

       Akhirnya pintu mobil saya buka untuk Rahmah dan adibah.mereka  masuk dan duduk santai tiba tiba datang lagi seorang guru wanita menghampiri Rahmah dan memberi uang lagi pada mereka berdua.alhamdulillah hari ini hari istimewa buat Rahmah dan adibah.rahmah dan Adibah dapat sapaan mesra dan tulus dari orang orang yang berhati emas.rahmah dan Adibah merasakan kehangatan, kasih sayang yang luar biasa hari ini.kasih sayang dari anak anak,kasih sayang dari pendidik yang berhati emas.selamanya akan terpatri dalan sanubari Rahmah dan Adibah.

       Akhirnya saya menjalankannya mobil meluncur  pulang ke Padang Panjang bersama Rahmah dan Adibah.Alhamdulillah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun