Mohon tunggu...
Zukhruf Fatul
Zukhruf Fatul Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

menulislah sebelum di tulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Vitafem Free Me, Aku dan Karirku

8 Januari 2013   19:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:22 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Menjadi seorang wanita karir memang tidak pernah meleset dari berbagai aktivitas setiap harinya, untuk tampil maksimal dalam bekerja saya di tuntut untuk profesional dalam pekerjaan saya, mulai dari merawat kecantikan sampai menjaga kebugaran tubuh agar dapat selalu tampil prima di depan mitra kerja saya. Namun meskipun demikian masih saja ada kebiasaan-kebiasaan kecil yang seringkali terlewatkan tapi berpotensi besar. Yaitu dalam menjalani siklus menstruasi. Menstruasi atau haid memang sesuatu yang wajar terjadi pada setiap wanita. Tapi apabila saya remehkan, banyak sekali gejala yang timbul sebelum masa haid itu terjadi, gejala ini tentu memberikan saya kerugian dalam bidang ekonomi dan sosial, serta dalam skala yang lebih besar adalah kerugian saya pada finansial saya. Masalah tersebut dikaitkan dengan penurunan produktivitas saya dalam bekerja akibat peningkatan absensi ketidakhadiran, kegiatan di tempat kerja terganggu selama 10 sampai 14 hari, dan ini sama dengan 120- 168 hari per tahun, dan saya pasti akan kehilangan pengaruh sosial dan finansial yang bermakna pada masa itu. Saya akan mencoba mengulas sedikit banyak tentang keluhan dari pengalaman saya di masa PMS yang akan saya tuangkan dalam artikel ini:

.

·Apa saja gejala menjelang datangnya menstruasi?

Adalah premenstrual syndrom atau biasa disebut PMS. Saya ketahui PMS bukanlah suatu penyakit yang berbahaya. Melainkan hanya gangguan yang datang secara periodik yaitu datang bersamaan sebelum menstruasi itu sendiri. Gejala PMS yang saya rasakan biasanya akan hilang setelah menstruasi datang, namun membiarkan rasa sakit sampai 1-14 hari sebelum menstruasi datang, tentu sangat mengganggu aktifitas keseharian saya apalagi dalam bekerja. Adapaun gejala yang kerap terjadi pada saya pada masa PMS berupa rasa keram pada perut, terkadang rasa mual, pusing, bahkan saking letihnya aktivitas saya, saya pernah sampai pingsan pada masa itu.

Dalam fase-fase ini tentu akan memberikan dampak psikologis pada saya dan kebanyakan wanita lainnya seperti, perasaan sensitif, mudah tersinggung hingga marah, cemas, gelisah, suasana hati tidak nyaman, kelelahan, depresi, kurang percaya diri, dan sulit untuk berkonsentrasi. Sehingga dapat disimpulkan dampak Implikasi sosial agresif lebih buruk ketika perempuan dalam masa PMS ini.. Kira-kira 50% wanita yang menyadari perubahan yang terjadi selama pramenstruasi berlangsung, 30% merasa terganggu akibat sindrom tersebut, dan 10% sampai 20% tidak berdaya dalam menghadapi sindrom tersebut.

·Bagaimana PMS bisa terjadi?

Banyak dugaan bahwa PMS terjadi akibat kombinasi dari berbagai faktor yang kompleks dimana salah satunya adalah akibat perubahan hormonal yang terjadi sebelum menstruasi. Terjadi penurunan kadar hormon estrogen setelah ovulasi yang mempengaruhi neurotransmitter di otak terutama serotonin. Perlu diketahui Serotonin memegang peranan dalam regulasi emosi. Meskipun demikian, diduga interaksi kompleks antara hormon estrogen, progesterone dan serotonim memegang peranan dalam regulasi meskipun demikian, diduga interaksi kompleks antara hormon estrogen, progesterone danserotonin dengan PMS masih perlu diteliti lebih lanjut . Tipe dan gejala PMS bermacam-macam. Dr. Guy E. Abraham, ahli kandungan dan kebidanan dari Fakultas Kedokteran UCLA di AS, membagi PMS menurut gejalanya yakni PMS tipe A, B, C, dan D. Dan setiap tipe memiliki gejalanya sendiri.

1. PMS tipe A (anxiety), ditandai dengan gejala seperti rasa cemas, sensitif, saraf tegang, perasaan labil. Bahkan beberapa wanita mengalami depresi ringan sampai sedang saat sebelum mendapat haid. Gejala ini timbul akibat ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron: hormon estrogen terlalu tinggi dibandingkan dengan hormon progesteron. Pemberian hormon progesteron kadang dilakukan untuk mengurangi gejala, tetapi beberapa peneliti mengatakan, pada penderita PMS bisa jadi kekurangan vitamin B6 dan magnesium. Penderita PMS A sebaiknya banyak mengonsumsi makanan berserat dan mengurangi atau membatasi minum kopi.

2. PMS tipe H (hyperhydration), memiliki gejala edema(pembengkakan), perut kembung, nyeri pada buah dada, pembengkakan tangan dan kaki, peningkatan berat badan sebelum haid. Gejala tipe ini dapat juga dirasakan bersamaan dengan tipe PMS lain. Pembengkakan itu terjadi akibat berkumpulnya air pada jaringan di luar sel (ekstrasel) karena tingginya asupan garam atau gula pada diet penderita..

3. PMS tipe C (craving), ditandai dengan rasa lapar ingin mengonsumsi makanan yang manis-manis (biasanya coklat) dan karbohidrat sederhana (biasanya gula). Pada umumnya sekitar 20 menit setelah menyantap gula dalam jumlah banyak, timbul gejala hipoglikemia seperti kelelahan, jantung berdebar, pusing kepala yang kadang-kadang sampai pingsan. Hipoglikemia timbul karena pengeluaran hormon insulin dalam tubuh meningkat. Rasa ingin menyantap makanan manis dapat disebabkan oleh stres, tinggi garam dalam diet makanan, tidak terpenuhinya asam lemak esensial (omega 6), atau kurangnya magnesium.

4. PMS tipe D(depression), ditandai dengan gejala rasa depresi, ingin menangis, lemah, gangguan tidur, pelupa, bingung, sulit dalam mengucapkan kata-kata (verbalisasi), bahkan kadang-kadang muncul rasa ingin bunuh diri atau mencoba bunuh diri. Biasanya PMS tipe D berlangsung bersamaan dengan PMS tipe A, hanya sekitar 3% dari selururh tipe PMS benar-benar murni tipe D.

Pengalaman terberat, dan terperih saya terhadap PMS pernah terjadi ketika sedang menjalankan event yang mempromosikan icon perusahaan saya, kejadian yang terjadi tanggal 3 november 2012 lalu, tragedi yang tak terlupakan terjadi, ketika saya menjadi panitia sebuah acara dan sekaligus saya menjabat sebagai ketua pelaksana, pada saat breefing menjelang H-1 ketika saya sedang menyampaikan dan menjelaskan beberapa teknis pelaksanaan dan persiapan acara yang harus di kerjakan dan di selesaikan malam itu, tiba-tiba perut saya terasa sakit yang tak terkira dan keringat dingin berkucuran badan terasa sangat lemah dan beberapa saat setelah merasakan sakit itu saya pun tidak sadarkan diri, pingsan? Oh my god! seketika itupun suasana sentak berubah, semua teman-teman panitia saat itu panik, hingga schedule breefing saat itupun tertunda.

Saya tersadar dari pingsan setelah 10 menit meninggalkan keheningan, setelah itu teman-teman membawa saya ke rumah sakit dan langsung di periksa dokter unit gawat darurat (UGD), usai pemeriksaan di UGD ternyata hasil diagnosa dokter adalah penyebab pingsannya saya waktu itu karena PMS. Dari kejadian ini saya mulai serius untuk menyikapi gejala PMS yang dapat merepotkan saya sampai kerabat-kerabat saya. Sejak awal menstruasi ketika saya berumur 12 tahun saya selalu mengalami PMS tapi saat itu saya Belum menyadari kalau sakit dan gejala-gejala lain itu merupakan PMS dan sejak saat itu ketika mengalami PMS yang saya lakukan untuk mengatasi sakit itu hanya dengan meminum obat antibiotik penghilang nyeri, itupun hanya bisa mengatasi rasa sakit sesaat saja. Selain itu saya juga sudah melaksanakan kiat-kiat mengahadapi PMS seperti tidak makan makanan dan minuman yang mengandung kafein, alkohol dan nikotin, Minum hingga 8 gelas air putih setiap hari, mengkonsumsi buah dan sayur yang kaya akan serat, dan memperbanyak Vitamin B6 seperti ikan segar, tuna, hati, beras merah, alpukat, pisang dll.

Setelah berangsur lama pengalaman saya akan PMS akhirnya setelah kejadian itu saya menemukan titik terang yaitu mendapat saran dari dokter yang memeriksa saya untuk mengkonsumsi Vitafem Free Me, karena Vitafem Free Me itu terbuat dari herbal Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) yang diolah dengan teknologi modern, hasil olahan tersebut menghasilkan bioactive fraction DLBS 1442 apa itu? DLBS 1442 adalah herbal yang mempunyai tingkatan lebih tinggi dibanding jamu. Sejak mengkonsumsi obat berbentuk kapsul itulah saya merasakan pra dan ketika menstruasi lancar tanpa gangguan berarti dan saya sangat merasa sangat cocok dengan produk tersebut.

·Apa itu Vitafem Free Me?

Vitafem Free Me adalah produk khusus untuk wanita untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan PMS dan menstruasi. Produk Vitafem Free Me adalah solusi herbal modern untuk mengatasi Nyeri dan Keluhan Menstruasi (PMS=Premenstrual Syndrome). Vitafem Free Me adalah obat bagi wanita yang mengalami gejala pra-menstruasi dan menstruasi seperti sakit perut, nyeri punggung, nyeri payudara, nyeri otot, sakit kepala, lelah, mual, kelebihan makan, kurangnya konsentrasi, tegang, dan depresi. Vitafem Free Me, dengan mengurangi gejala-gejala tersebut, akan membantu Anda merasa nyaman dan dapat melanjutkan aktifitas yang biasa Anda lakukan dengan cara yang terbaik.

·Kenapa Harus Vitafem Free Me?

Karena Vitafem Free Me terbuat dari herbal Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) yang diolah secara modern, hasil olahan tersebut menghasilkan bioactive fraction DLBS 1442 yaitu herbal yang mempunyai tingkatan lebih tinggi dibanding jamu. Teknologi modern yang digunakan untuk menghasilkan bioactive fraction DLBS 1442 disebut dengan TCEBS (Tandem Chemistry Expression Bioassay System) yg merupakan suatu metodologi pemilihan kandidat obat secara sistematik sehingga dapat menemukan calon produk yg paling aktif dan berpotensi berdasarkan ekspresi gen dan teknik penapisan protein.

Vitafem Free Me tidak hanya mengatasi masalah menstruasi saja seperti nyeri/kram perut saat menstruasi, mual/muntah, pusing, lemas, dsb. Tetapi juga bisa mengatasi masalah PMS seperti terjadinya perubahan mood, nafsu makan meningkat, uring-uringan, unhappy feelings, dan sebagainya. Vitafem Free Me juga aman dikonsumsi dalam jangka panjang. Adapun harapan dibuatnya produk Vitafem Free Me ini yaitu berupaya agar dapat meningkatkan kesejahteraan para wanita setiap menjelang masa menstruasi. Pengobatan ini mengandung fraksi bioaktif DLBS1442 yang berasal dari Phaleria macrocarpa yang telah dikarakterisasi dan terbukti ideal untuk pengobatan PMS. Setelah Uji klinis dari DLBS1442 menunjukkan bahwa DLBS1442 secara signifikan mengurangi somatik (misalnya nyeri abdominal, sakit punggung, sakit kepala) dan gejala afektif (misalnya mood yang berubah-ubah, kurangnya konsentrasi, gugup, dan depresi) pada subjek wanita yang tengah mengalami sindrom pra-menstruasi.

·Bagaimana anjuran pemakaian Vitafem Free Me?

Untuk pemakaian Vitafem Free Me para wanita yang mengalami PMS harus mengkonsumsi Vitafem Free Me ini sebanyak 1-3 kapsul kali per hari.

·Apa yang harus dilakukan jika waktu mengkonsumsinya terlewat?

Jika Anda melewatkan dosis penggunaan Vitafem Free Me, ambil dosis yang telah Anda lewatkan segera setelah Anda ingat. Tetap ambil dosis yang terlewat, meskipun telah mendekati waktu penggunaan dosis selanjutnya.

·Apa yang harus saya lakukan selama mengkonsumsi Vitafem Free Me?

Selama mengalami gejala pra-menstruasi dan menstruasi, miliki diet yang sehat dan seimbang, lakukan olahraga secara teratur, tidur cukup dan mencoba untuk rileks akan meningkatkan efektifitas pengobatan Vitafem Free Me. Hindari merokok, minum alkohol, dan kafein (yang dapat meningkatkan nyeri payudara) selama gejala pra-menstruasi dan menstruasi.

·Apakah ada Efek samping dari produk Vitafem Free Me?

Tidak ada efek samping yang dilaporkan selama uji toksikologi dan uji klinis. Vitafem Free Me dianggap aman jika digunakan sesuai dosis yang dianjurkan.

Setelah saya rasa aman dalam mengkonsumsi produk Vitafem Free Me ini saya akhirnya menganjurkan kepada ibu, saudara dan teman-teman perempuan saya untuk mengkonsumsinya juga jika datang masa PMS. Selain terkesan simple dan praktis karena produk ini dalam bentuk kapsul jadi saya selalu menyimpan persediaan Vitafem Free Me dalam kotak obat di rumah saya agar sewaktu datang masa PMS, saya tidak perlu khawatir untuk menjalani keseharian saya dalam beraktivitas. Dari mengkonsumsi Vitafem Free Me ini saya merasakan senangnya menstruasi tanpa keluhan PMS sampai akhirnya usaha dan jerih payah saya bisa terbayarkan, selain tidak ada lagi gangguan yang menuai turunnya kinerja saya, mungkin karena saya sekarang sedang berada di puncak karir saya di kantor maka saya berasumsi bahwa Vitafem Free Me sangat membantu dalam setiap pekerjaan saya sehari-hari. Demikian pengalaman yang saya tuangkan dalam artikel ini semoga dapat bermanfaat bagi yang membacanya, khususnya para wanita, karena Smart woman in the smart choice. Sekian dari saya dan terima kasih.

Sumber:

1. Pengalaman Pribadi

2. www.dlbs.co/id/read/otc/vitafem-free-me

3. Sinclaer Contstante, Buku Saku Kebidanan, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta 2003.

4. Dr. Ida Ayu Chandranita Manuaba, Memahami Kesehatan reproduksi wanita edisi 2, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta 2006.

5. Dr. Hendrik, Problema haid: tinjauan syariat Islam dan medis, Penerbit Tiga Serangkai, solo 2006.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun