bapk kan kyai?ko tega ya nyuruh aborsi? Liri q hampir tak terdengar.
Tekanan demi tekanan terus terjadi,
aq di bawa kesana kemari mencari org yg bs menggugurkan kandungan,di kash berbagai jamu terlambat bulan,nanas muda dll,namun mereka semua kecele,aq tak meminumnya,
duhai anaku,begitu beratnya cobaan ini,nyawamu terancam setiap saat oleh ayahmu sendiri,siksaan demi siksaan mmh hadapi untk melindungimu,
kini kehamilanq 7 bulan,tak ada selamatan 4 bulanan/kupatan tak ada juga selamatan 7 bulanan,sedih,perih hati ini,bahkan sampai lahirpun ayahmu tak sudi mendampingi ibumu nak,
kekecewaan mas yusi bertambah karna anak yg kulahirkan perempuan.ya Alloh begitu beratnya cobaanq ini,dari hamil,melahirkan bagai sebatang kara,baru 2 hari setelah melahirkan tugasku sebagai menantu dan pembantu harus ku jalani lagi,di tengah merawat bayi yg hanya 1kg,harus ku hangatkan dg botol air hangat bagai inkubator(karna ayahmu menolak membawa ke rumah sakit)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI