Mohon tunggu...
Sarifuddin Zuhri
Sarifuddin Zuhri Mohon Tunggu... Hoteliers - Manusia Pembelajar

Sudah dari kecil hobi membaca. Semua yang ada tulisannya dilahap habis. Bukan hanya sekedar kutu buku melainkan predator buku. Supaya seimbang kegiatan membaca diimbangi dengan menulis tentang apa saja. Bertambah dewasa semakin menyadari bahwa menulis dan membaca dapat mengantarkan manusia menuju ke kebahagiaan hidup.

Selanjutnya

Tutup

Money

Pelajaran Bisnis

14 Juni 2020   22:58 Diperbarui: 14 Juni 2020   22:54 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" Bang, sampeyan mau bayarin meja ?" tanya Samson membuka obrolan.

" Mana barangnya ?" 

" Tuh, ada diluar."

Saya keluar meninggalkan pekerjaan. Kalau hanya lihat tidak butuh waktu lama. Setelah selesai mengamati meja yang dimaksud Samson saya akan kembali bekerja.

Saya berjalan keluar mengikuti Samson. Di depan saya ada meja abu-abu. Panjang kurang lebih 1,5 meter, lebar sekitar 80 sentimeter. Tingginya hampir 1,5 meter. Saya ukur tidak menggunakan meteran melainkan  perkiraan. Saya perhatikan lebih teliti barangkali ada cacatnya. Tidak saya temukan kerusakan yang parah hanya tergores di beberapa bagian. Harap maklum namanya juga barang bekas. Ada 2 laci lengkap dengan kuncinya. Saya kunci lalu buka, kunci lagi buka lagi sekedar mencoba dan ternyata masih berfungsi dengan baik.

" Berapa duit nih, Son ?"

" Murah, Mas. Cuman 200 ribu saja ."

Mendengar harga yang terjangkau  tangan langsung merogoh dompet dari saku belakang  celana. Sedetik kemudian niat untuk membeli meja saya urungkan. Saya berfikir mau ditaruh di mana meja itu kalau saya beli? 

" Itu punya kantor sebelah. Dah gak dipake. Trus siapa yang minat suruh bayarin 200 ribu, " kata Samson.

" Sebenarnya aku mau. Wong barangnya juga masih bagus. Tapi aku bingung. Di rumah udah gak ada tempat. Wis lah sampeyan aja yang beli."

" Oke deh."

Keesokan harinya teman kantor yang lain, Soleh namanya, ngomong ke saya.

" Din, si Samson jual meja. 400 ribu."

" Haaa ? 400 ribu ? Meja yang diluar itu, Bang ?" saya merespon dengan raut muka kaget.

" Iya. Dia pasang iklan di internet. Terus langsung ada yang bayarin."

" Ooohh...gitu."

Pantas dari tadi saya perhatikan Samson mondar mandir. Rupanya dia sibuk memberi tahu calon pembeli dimana lokasi meja berada. Transaksi dilakukan secara COD ( Cash On Delivery ). Pembeli datang bawa mobil barang. Setelah Samson menerima duit, dia membantu menaikkan meja ke bak belakang mobil.

Ah, sungguh cerdas Samson. Barang yang dia beli 200 ribu bisa dijual lagi dengan harga 400 ribu. Untung 100 % dengan modal handphone. Di otak saya tidak ada pikiran untuk jual kembali. Makanya saya sebut Samson orang cerdas. Dia pandai mencari peluang untuk menambah penghasilan. Hari itu saya mendapat pelajaran bisnis yang begitu berharga.  Saya sadar hidup di kota besar macam Jakarta dengan penghasilan pas-pasan harus aktif mencari sumber pendapatan lain yang tidak mengganggu pekerjaan utama. Tidak bisa sejahtera kalau hanya mengandalkan gaji bulanan karena posisi di kantor hanya level staff produksi. Mumpung masih muda saya tidak boleh santai-santai. Saya harus lebih giat dalam bekerja. Bukankah manisnya hidup akan diperoleh setelah kita lelah berjuang? Samson saat ini telah pulang ke kampung halamannya di Jawa Timur. Buat Samson, tulisan ini saya persembahkan. Tengkyu bro....


 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun