Dalam masing-masing densitas itu juga terdiri dari ragam media. Dalam kegiatan memetik kangkung, siswa dibebaskan mau memetik dari daun, dari batang, ataupun dari akarnya. Dari kegiatan merangkai huruf, media yang disediakan adalah biji kangkung, kerikil, biji bunga matahari, dan lainnya. Untuk kegiatan meronce, media  yang disediakan adalah batang kangkung, sedotan, manik-manik, dan lainnya. Sedangkan untuk menggambar kangkung media yang disediakan adalah krayon, spidol, dan lainnya. Ini yang dimaksud dengan diferensiasi proses dimana anak bebas memilih media mana yang akan mereka gunakan dalam berkegiatan. Adapun penilaian, ragam teknik digunakan oleh guru sesuai dengan jenis kegiatan yang dipilih oleh anak. Bisa melalui observasi, anekdot, foto berseri, maupun ceklis.
Apakah pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi ini selalu mudah seperti bayangan di atas? Tentu saja dalam praktiknya pembelajaran berdiferensiasi ini menghadapi beberapa tantangan. Tantangan yang utama adalah kesiapan guru dalam menyiapkan semuanya. Tidak semua guru sanggup melakukan persiapan yang matang dan detil. Pada awal-awal praktik pembelajaran berdiferensiasi, TK Dharma Wanita Maor juga mengalami kegagapan karena sebelumnya hampir semua pembelajaran berbasis LK dan kertas. Jika sebelumnya guru hanya perlu meyiapkan buku atau lembar kerja yang harus dikerjakan anak tiap harinya, maka pada Kurikulum Merdeka ini sekolah harus bertransformasi pada pembelajaran berbasis konteks, berpusat pada siswa, dan pembelajaran berdiferensiasi. Tentu ini tidak mudah. Namun jika ada tekad, semua akan bisa terlaksana.
Tantangan lain yang dihadapi sekolah adalah persepsi orang tua. Orang tua  yang terbiasa menyaksikan bahwa proses belajar adalah berbasis buku tentu akan kaget dengan perubahan ini. Ada yang bisa menerima dan mendukung, namun tidak sedikit juga wali murid yang menolak karena mereka menganggap proses belajar dengan aneka ragam kegiatan ini hanya main-main dan bukan belajar.
Di sinilah peran satuan pendidikan untuk terus memberikan sosialisasi secara intensif tentang perubahan kurikulum. Satuan pendidikan juga diharapkan mampu melibatkan orang tua dalam tiap proses pengambilan kebijakan agar orang tua bisa mendukung tiap-tiap kegiatan yang diselenggarakan oleh sekolah.
#SemarakkanMerdekaBelajarÂ
#Hardiknas2023
#KurikulumMerdeka
#PembelajaranBerdiferensiasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H