"Keberadaan orang tua di kelas tentu sangat membantu, terutama dalam mendokumentasikan kegiatan. Kita tau kan Bu, penilaian sekarang berbasis dokumen selain observasi. Kalau dulu guru harus memecah perhatian antara mendampingi anak bermain-belajar dan mendokumentasikan kegiatan anak, kini guru bisa lebih fokus pada anak-anak," ujar salah satu kepala sekolah saat pendampingan intensif bulanan.
Tidak itu saja, secara administratif kemitraan dengan orang tua juga akan menaikkan nilai dalam kualitas dan pada akhirnya bisa menjadikan sekolah unggul ketika penilaian. Kemitraan dengan orang tua juga memudahkan komunikasi dalam pendidikan dan pengasuhan anak karena adanya timbal balik dalam komunikasi dua arah. Dengan sendirinya, proses pendidikan anak usia dini bisa lebih ringan karena adanya sinergi antara orang tua dan sekolah.
Jadi, banyak hal yang sebenarnya bisa dijadikan kegiatan dengan orang tua berbasis mitra. Artinya, ketika menjadikan orang tua sebagai mitra, antara orang tua dan guru berada pada posisi yang sejajar. Ini bukan saja sekedar menjadikan orang tua terlibat dalam proses pembelajaran, namun lebih dari itu. Bermitra dengan orang tua artinya menghargai mereka dan menjadikan mereka sebagai partner dalam pendidikan anak. Orang tua yang dihargai akan tumbuh menjadi orang tua yang positif dalam pengasuhan karena adanya nilai penghargaan tersebut. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H