bola ke gawang hasil umpan dari Trent Alexander-Arnold. Gol ini disambut meriah oleh seluruh pendukung Liverpool. Nunez kembali berhasil mencatatkan namanya di papan skor lewat sebuah serangan balik cepat dan menutup pertandingan menjadi 2-0 untuk keunggulan tim tamu. Kemenangan ini tentu disambut meriah oleh para pendukung karena tahun 2025 ini Liverpool masih belum meraih kemengan. Di Liga Premier, hasilnya adalah dua kali imbang, termasuk ketika menghadapi Manchester United di Anfield. Memang, kemenangan di menit akhir selalu memberikan rasa kebahagiaan berlebih. Siapa pun lawannya. What a match.
Sudah lama rasanya tidak menulis tentang Sepakbola dan pekan ini Liga Premier Inggris sudah memasuki pekan ke-22. Sebagai pendukung Liverpool sejak zaman old, hasil matchday 22 ini terasa cukup melegakan sekaligus menyenangkan. Kenapa?Hasil dari Liverpool sendiri di pekan ke-22 ini. Liverpool menang secara dramatis di kandang Brentford, Gtech Community Stadium. Setelah bermain selama 90 menit, Liverpool belum berhasil membobol gawang Brentford yang dijaga oleh kiper asal Belanda, Mark Flekken, meski melepaskan 35 tembakan ke gawang. Di saat perpanjangan waktu, akhirnya Drawin Nunez berhasil menyarangkanHasil positif Liverpool ini terasa lebih manis karena pada pertandingan selanjutnya, pesaing terdekat Liverpool, Arsenal, gagal mengalahkan tamunya, Aston Villa, meski sempat unggul 2 gol terlebih dahulu. hasil ini membuat jarak keduanya kembali menjadi enam poin dengan Liverpool masih menyimpan satu pertandingan lebih. Situasi seperti ini tentunya membuat pendukung Liverpool kembali optimis karena di beberapa forum, pendukung Liverpool tampak mulai turun kepercayaandirinya melihat hasil di awal 2025 ini. Trauma masa lalu begitu kuat terlihat. Fakta sejarah memang menunjukkan bahwa Liverpool hanya berhasil sekali, dari tujuh kesempatan, keluar sebagai kampiun setelah memimpin di paruh musim. Melihat sisa pertandingan musim ini, memang cukup mendebarkan. Liverpool masih harus tandang ke Etihad Stadium, Stamford Bridge, dan juga Villa park. Sementara itu, partai mengahdapi Arsenal di Anfield tentu juga tidak akan mudah.
Selain itu, melihat hasil beberapa pekan belakangan, sepertinya Manchester City juga sudah kembali on the track. Kemenangan beruntun skuad asuhan Pep Guardiola akhir-akhir ini sudah menempatkan mereka di posisi ke-4 di klasemen sementara. Berdasarkan pengalaman, City memang selalu ngebut di paruh kedua kompetisi. Tak jarang mereka menang beruntun, kemudian merapatkan jarak poin dengan pimpinan klasemen, dan menikung di pekan-pekan akhir liga. Hal ini mesti diwaspadai oleh Liverpool. Mumpung jarak poin dengan City cukup jauh, Liverpool tidak boleh kendor apalagi melawan tim-tim yang secara statistik bisa mereka kalahkan dengan mudah. Beberapa tim sudah mengetahui cara menghadapi Liverpool. Mereka seringkali membiarkan Liverpool menguasai boleh lalu menumpuk pemainnya di daerah sendiri atau terkenal dengan pendekatan low block. Liverpool sudah harus punya cara menghadapi tim dengan taktik seperti ini. Ketika menghadapi Nottingham Forest musim ini, Liverpool sangat kesulitan meskipun menguasai jalannya pertandingan. Beruntung hal tersebut tidak terjadi ketika menghadapi Brentford.
Hal lain yang membuat pendukung Liverpool sumringah pada pekan ini adalah kekalahan Manchester United atas Brighton Hove & Albion. Bagaimanapun, MU adalah musuh abadi The Reds, sehingga hasil yang mereka peroleh juga sedikit banyaknya memengaruhi mood pendukung Liverpool. Bajkan di beberapa forum ada harapan begini, "Alangkah indahnya jika musim ini Liverpool juara liga dan MU terdegradasi ke Championship Division." Hahahaha. Sungguh harapan di luar nalar. Namun jika itu terjadi, sungguh sesuatu yang membahagiakan. Memang, di dunia sepak bola ini, ada dua hal yang membuat kita bahagia. Pertama, tim kita menang, dan kedua, rival abadi kita kalah.
Kemenangan pertama Liverpool di tahun 2025 ini memang begitu diharapkan sekaligus menjaga asa untuk menjuarai semua kompetisi yang diikuti, terutama Liga Premier. Liverpool memang masih memiliki peluang di semua kompetisi. Di Liga Inggris, di pekan ke-22 ini, masih bertenger di puncak klasemen. Di Piala Liga, mereka sudah berada di Semi Final, meski kalah di leg pertama melawan Spurs. Namun, masih ada leg ke-2 awal Februari nanti yang mana pertandingan tersebut akan diselenggarakan di Anfield. Di Piala FA pun mereka masih bertahan, dan akan menghadapi tim dari kasta lebih rendah, Plymouth Argyle FC, pada putaran keempat Februari nanti. Di Eropa pun begitu. Liverpool masih nyaman di posisi pertama dan sudah dipastikan lolos ke putaran gugur. Peluang Liverpool untuk menggondol juara di semua ajang tersebut sangatlah besar.
Namun, Liverpool sendiri mesti berhati-hati. Berlarut-larutnya kejelasan kontrak Mo Salah, Trent Alexander-Arnold, dan Virgil van Dijk tentu bisa mengganggu. Ketiga pemain kunci tersebut memang belum melakukan perpanjangan kontrak. Alih-alih, rumor yang beredar malah santer menyebutkan mereka akan berlabuh di klub lain musim depan. Meskipun belum ada perjanjian pra-kontrak, Trent Alexander-Arnold dikabarkan sudah dekat dengan Real Madrid. Mo Salah pun gencar diisukan akan pindah ke Liga Arab Saudi. Hal-hal non-teknis seperti ini seharusnya tidak boleh mengganggu langkah Liverpool di berbagai kompetisi yang mereka ikuti, terutama Liga Premier.
Sebagai fans, saya tidak ada masalah jika kehilangan ketiganya sekaligus musim depan. Liverpool adalah klub besar yang tidak bergantung pada satu-dua pemain. Liverpool harus bisa bermain dengan siapa saja. Lagi pula, kehilangan pemain bintang seperti ini bukanlah hal pertama. Dulu Liverpool pernah ditinggal McManaman secara gratis ke Real Madrid. Kemudian Robbie Fowler juga meninggalkan klub di 2002 lalu. Ada Michael Owen, Philippe Coutinho, Fernando Torres, Luis Suarez, dan banyak lagi. Namun Liverpool tetaplah Liverpool. Badge di dada lebih "besar" dibandingkan dengan nama di punggung. Pemain besar keluar masuk, namun Liverpool tetap di jalurnya sebagai salah satu klu besar yang ada saat ini. Jadi, jika ketiganya tidak lagi bermain musim depan di Liverpool, saya tetap yakin Liverpool akan mendapatkan penggantinya, dan akan tetap menjadi tim yang akan bersaing menjadi juara di kompetisi apa pun yang mereka ikuti.
Hal ini tentu sangat dipengaruhi oleh kepintaran pelatih. Ya, Arne Slot yang baru bergabung di musim ini membuat semua pendukung Liverpool terkjut dan tidak menyangka hasilnya akan secepat ini. Slot datang menggantikan Jurgen Klopp yang telah 8 musim menangani Liverpool. Tentu ini merupakan sebuah beban yang sangat berat. Di era Klopplah Liverpool berhasil juara Liga Premier setelah 30 tahun. Klopp juga berhasil memenangkan semua piala yang mungkin diraih. Liga Champion, Super Cup, FA Cup, Carabao Cup, Club World Cup, dan Charity Shield. Memang sedikit disayangkan, ketika Liverpool gagal di Final UEFA Europa League musim 2015/2016 atau musim pertama Klopp bertugas. Kalau tidak, tentu hal tersebut akan melengkapi koleksi piala Liverpool di bawah Klopp. Jadi, tugas melanjutkan Klopp memang sangat berat bagi Slot. Terlebih, Liverpool sangat tidak aktif di jendela transfer musim panas lalu. Mereka hanya mendatangkan Federico Chiesa di menit-menit akhir. Itu pun kondisi Chiesa tidak terlalu prima. Namun, berkat strategi yang jitu dari Slot dengan memanfaatkan pemain yang ada dan merubah sistem bermain, membuat Liverpool menjadi hebat seperti sekarang.
Pada akhirnya, pendukung Liverpool sangat berharap tim kebanggaan mereka ini berhasil menjuarai kompetisi yang mereka ikuti, setidaknya Liga Premier. Jarak poin yang cukup jauh, masih menyimpan sisa laga di tangan, dan kondisi pesaing yang sedang angin-angin membuat kansnya begitu besar. Jika masih tidak juara liga musim ini, entah butuh berapa lama lagi atau kondisi seperti apalagi yang bisa membuat tim ini juara. Mudah-mudahan dengan segala kondisi saat ini, Liverpool berhasil juara, setidaknya di Liga Inggris. Semoga. YNWA.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H