Mempunyai anak setelah menikah adalah sebuah anugrah yang sangat besar. Bagaimana tidak, hal tersebut bisa berarti bahwa kita  dianggap oleh Tuhan siap mengurus dan membesarkan anak, tapi itu pemikiran saya saja hehehe. Banyak yang menganggap belum siap namun sudah diberi keturunan.
Ini adalah tulisam kedua saya menulis setelah sekian lama tidak menulis di kompasiana. Barangkali fokus menjalankan dawuh dari Ibu adalah faktor utama yang menjadikan hoby menulis berkurang. Ah itu hanya alasan dari pemalas yang hehehe
Begini setelah menikah saya belum langsung dikaruniai anak. Tentulah ya. Kan harus ada proses hamil dahulu. Eheh bukan itu maksudnya belum langsung hamil. Menginjak dua bulan menikah istri saya terlihat sedih karena masih belum telat menstruasi, kebetulan istri saya ini tipe yang tepat waktu dalam menerima tamu bulanan.
Sebenarnya Sebagai seorang suami yang tidak mau melihat istrinya sedih, saya berusaha lebih tenang ketimbang istri, meskipun dalam hati ketar ketir. Beberapa program hamil, vitamin dan saran teman - teman sudah kami lakukan, namun belum ada hasil. Dari ke semuanya itu yang paling berefek menurut saya adalah soal pola makan dan keseriusan dalam berdoa.
Saya pernah mendengar dari seorang Guru, kurang lebih seperti ini : jika menginginkan berziarah ke Makam Kanjeng Nabi maka pasanglah Foto Makam Kanjeng Nabi di kamarmu. Hal itu saya praktekkan, karena saya sedang menginginkan anak, maka yang saya pasang dikamar adalah foto - foto anak kecil.
Ini hanya salah satu contoh, semlga yang membaca hajat - hajatnya dapat terkabul... Amin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H