Mohon tunggu...
zuhdi ilham nadjir
zuhdi ilham nadjir Mohon Tunggu... Penulis - buruh tulis

cuman buruh tulis yang hoby filsafat dan sastra.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Teruntuk Fans Bola Indonesia

12 Oktober 2024   08:09 Diperbarui: 14 Oktober 2024   12:44 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Boleh marah, tapi dikendalikan. Emosi itu wajar, tapi jangan sampai keluar semua kata-kata kotor. Jangan biarkan kekesalan kita menodai dukungan kita. Fans yang baik tahu kapan harus berhenti, tahu kapan harus meredam emosi.

Tunjukkan sportivitas yang luar biasa. Ini yang lebih penting lagi. Nantu kali lawan datang bermain di kandang kita, sambut mereka dengan ramah. Tunjukkan bahwa kita adalah bangsa yang berkelas dan tahu bagaimana menjadi tuan rumah yang baik. Bukannya takut dianggap lemah, tapi lebih kepada menunjukkan bahwa kita bisa menjadi contoh dalam sportivitas.

Bukan malah jauh-jauh hari sudah rencana mau bikin kekacauan, ganggu lawan di bandara, atau bahkan teror di hotel tempat mereka menginap. Mari kita belajar dari insiden tragis yang menewaskan 135 fans di pertandingan Liga Indonesia. Kalau sampai terjadi insiden di pertandingan internasional di stadion kita, Timnas yang akan menerima akibatnya. Skandal semacam itu bisa merusak reputasi negara kita dan membahayakan masa depan Timnas.

Kita, sebagai fans, katanya mau lihat Timnas lolos ke Piala Dunia, kan? Nah, kalau begitu, bersiap-siaplah menghadapi risiko dicurangi. Sepak bola itu penuh kejutan. Ingat peristiwa "Hand of God" Maradona? Itu adalah salah satu kecurangan paling terkenal dalam sejarah sepak bola. Bagaimana perasaan Inggris yang harus tersingkir di perempat final Piala Dunia karena gol curang itu. Sakit, pasti. Seluruh dunia tahu itu licik, tapi wasit malah nggak lihat. Pada akhirnya, Argentina yang juara.

Jadi, kalau suatu hari Timnas Indonesia diperlakukan tidak adil di ajang besar seperti Piala Dunia, kita sebagai fans harus sudah siap mental. Mulailah latihan dari sekarang, dari babak kualifikasi, agar kita bisa menjadi fans yang lebih dewasa, lebih sabar, dan lebih bijak.

Kemenangan, kekalahan, atau hasil imbang mungkin bukan di tangan kita, tapi sikap kita sebagai fans bisa memberikan dampak besar pada masa depan sepak bola kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun