Mohon tunggu...
zuhdi ilham nadjir
zuhdi ilham nadjir Mohon Tunggu... Penulis - buruh tulis

cuman buruh tulis yang hoby filsafat dan sastra.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menjelma

2 Juli 2024   09:51 Diperbarui: 14 Juli 2024   09:57 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika kau menjelma pada angan senja,

Menyatu dalam warna merah saga,

Bayanganmu menari di cakrawala,

Mengiring langkah malam yang tiba


Ketika kau menjelma di dalam malam,  

Menjadi bintang yang sinarnya tak padam,  

Kupandang wajahmu di langit kelam,  

Menyulut rindu yang takkan tenggelam.


Ketika kau menjelma dalam hembusan angin,  

Membisikkan cinta yang tak pernah asing,  

Hati bergetar mendengar puisi dingin,  

Mengajak hatiku untuk terus bersanding.


Ketika kau menjelma di dalam hujan,  

Menyapu bumi dengan kelembutan yang nyaman,

Setiap tetesnya membawa harapan,  

Bahwa cinta kita takkan tersingkirkan.


Ketika kau menjelma di dalam mimpi,  

Menjadi nyata dalam imaji,

Kuingin terus berada di sini,  

Pada pelukanmu, cinta yang abadi.


Malam ini, semesta berbagi rahasia,

Ketika kau menjelma, dunia jadi sempurna.

Dalam hening, dalam hangatnya cinta,

Segalanya menjadi milik kita, selamanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun