Mohon tunggu...
zuhdi ilham nadjir
zuhdi ilham nadjir Mohon Tunggu... Penulis - buruh tulis

cuman buruh tulis yang hoby filsafat dan sastra.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Cerita Setiap Pertemuan dan Perpisahan

13 Desember 2023   14:44 Diperbarui: 13 Desember 2023   23:23 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salvador Dalí dan lukisannya "The Persistence of Memory" (moma.org)

Tetapi di tengah-tengah semua ini, ada yang mencuri hati kita dengan tulus. Mereka yang, meski mungkin tak selamanya bersama kita secara fisik, tetap ada dalam hati. Hubungan yang menciptakan ikatan begitu kuat, mengubah kita dan membentuk siapa kita sebenarnya.

Ketika perpisahan datang, kita mulai memahami bahwa itu adalah bagian dari perjalanan ini. Tidak semua hubungan bisa bertahan, tapi yang benar-benar berarti bagi kita akan tetap di sana, bahkan setelah perpisahan. Mungkin itulah yang membuat hubungan begitu istimewa, kemampuannya untuk tetap hidup dalam kenangan dan perasaan kita, membawa kehangatan di dalam hati meskipun jarak fisik memisahkan.

Ucapan Selamat Tinggal sebagai Upaya Menjaga Kesehatan Mental

Mengucapkan selamat tinggal itu kadang-kadang seperti berjalan di atas tali tipis di dalam kepala kita. Meskipun sulit, tapi ini adalah langkah penting untuk merawat kesehatan mental. Ini bukan sekadar mengucapkan perpisahan, melainkan memberi ruang bagi kita untuk tumbuh dan menjaga keseimbangan perasaan.

Pertama-tama, mengucapkan selamat tinggal memberi kita izin untuk melepaskan ikatan yang mungkin sudah kita bawa cukup lama. Ini seperti melepaskan beban yang membebani pikiran kita, memberi kita ruang untuk bernapas dan merenung. Di dalamnya, kita bisa menemukan kembali bagian dari diri yang mungkin terlupakan selama ini.

Langkah sulit ini juga menjadi langkah menjaga kesehatan mental karena memberi kita izin untuk merasakan perasaan dengan lebih mendalam. Apakah itu kesedihan, kehilangan, atau bahkan rasa lega, ini adalah langkah penting untuk memahami dan melepas emosi yang mungkin kita bawa. Ini adalah cara alami untuk meresapi setiap perubahan.

Dan tentu saja, keterampilan untuk mengucapkan selamat tinggal dengan sopan itu seperti seni tersendiri. Ini bukan hanya tentang kata-kata yang diucapkan, tetapi juga tentang cara kita menyampaikannya. Dengan melakukannya dengan anggun, kita menunjukkan kedewasaan emosional kita dan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan. Ini memberikan kesan bahwa, meskipun kita menghadapi perpisahan yang sulit, kita mampu tumbuh dari pengalaman tersebut.

Jadi, meskipun sulit, mengucapkan selamat tinggal adalah cara kita menutup satu bab dan membuka halaman baru dalam cerita hidup kita. Sebagai usaha menjaga kesehatan mental, ini membantu kita menjalani hidup dengan lebih ringan, lebih fokus pada pertumbuhan pribadi, dan tetap terhubung dengan sisi positif dari setiap perpisahan.

Cinta sebagai Energi yang Mentransformasi

Cinta, ya, seolah-olah itu adalah satu keajaiban yang memeluk kita tanpa menyakitkan. Sebuah kekuatan yang begitu lembut namun luar biasa, seperti angin yang mendorong awan ke dalam langit biru hati kita. Ini bukanlah sesuatu yang menusuk atau melukai, melainkan kehadiran hangat yang membuat hati kita berbunga.

Sosok cinta ini mampu mengubah setiap aspek kehidupan kita. Seperti seorang seniman yang melukis langit senja dengan warna-warna keemasan, cinta merayakan setiap momen kehidupan. Keindahannya terletak pada kemampuannya untuk membuat yang sederhana menjadi luar biasa, memberikan makna baru pada hal-hal yang biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun