Mohon tunggu...
zuhdi ilham nadjir
zuhdi ilham nadjir Mohon Tunggu... Penulis - buruh tulis

cuman buruh tulis yang hoby filsafat dan sastra.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Tritium: Aman atau Nggak Sih?

25 Agustus 2023   14:22 Diperbarui: 25 Agustus 2023   14:30 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Tritium adalah salah satu unsur radioaktif yang menjadi perhatian publik akibat rencana Jepang untuk membuang air limbah nuklir Fukushima ke laut Pasifik. Air limbah tersebut merupakan air yang telah disaring dari elemen radioaktif lainnya kecuali tritium, yang diklaim tidak berbahaya oleh pemerintah Jepang. Namun, apakah benar tritium itu aman atau sebaliknya?

Tritium, yang juga dikenal sebagai hidrogen-3, adalah isotop hidrogen yang memiliki dua neutron dan satu proton di intinya. Tritium terbentuk dari tangkapan netron oleh atom hidrogen dan deuterium di dalam reaktor nuklir. Tritium bersifat radioaktif dan meluruh menjadi helium-3 dengan waktu paruh sekitar 12 tahun. ¹

Tritium meluruh dengan melepaskan radiasi beta dengan energi sekitar 5,7 keV ². Radiasi beta adalah partikel bermuatan negatif yang memiliki daya tembus rendah. Radiasi beta dari tritium tidak mampu menembus kulit manusia, sehingga tidak berbahaya jika hanya bersentuhan dengan tubuh³.

Namun, tritium bisa masuk ke dalam tubuh manusia melalui pernapasan, penyerapan, atau konsumsi. Tritium bisa bertukar dengan hidrogen normal di dalam molekul air dan senyawa organik lainnya. Tritium yang terikat secara organik bisa bertahan lebih lama di dalam tubuh daripada tritium yang tidak terikat⁴.

Tritium yang masuk ke dalam tubuh manusia bisa meradiasi sel-sel dan jaringan tubuh dari dalam. Radiasi beta dari tritium bisa menyebabkan kerusakan DNA, mutasi genetik, kanker, dan penyakit lainnya. Risiko kesehatan akibat paparan tritium tergantung pada dosis, durasi, dan jenis paparan.

Menurut standar internasional, batas aman untuk konsentrasi tritium di air minum adalah 10.000 becquerel per liter (Bq/L). Pemerintah Jepang mengklaim bahwa air limbah nuklir Fukushima yang akan dibuang ke laut memiliki konsentrasi tritium sekitar 1.500 Bq/L, jauh di bawah batas aman.

Baca : Pakar Nuklir: Tritium di Air Limbah Fukushima Sangat Berbahaya, Picu Kerusakan Genetik

Namun, beberapa ilmuwan dan aktivis lingkungan mengkritik rencana Jepang tersebut. Mereka mengatakan bahwa pembuangan air limbah nuklir Fukushima ke laut bisa menyebabkan dampak jangka panjang bagi ekosistem laut dan kesehatan manusia. Mereka juga menyoroti bahwa standar internasional untuk batas aman tritium di air minum sudah terlalu tinggi dan perlu diturunkan.

Dengan demikian, tritium bukanlah zat yang sepenuhnya aman atau berbahaya. Tritium memiliki potensi bahaya jika masuk ke dalam tubuh manusia dalam jumlah dan waktu yang cukup lama. Namun, tritium juga memiliki batas aman yang ditetapkan oleh otoritas kesehatan dan lingkungan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengikuti perkembangan informasi tentang tritium dan rencana pembuangan air limbah nuklir Fukushima dengan kritis dan objektif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun