Mohon tunggu...
zuhdi ilham nadjir
zuhdi ilham nadjir Mohon Tunggu... Penulis - buruh tulis

cuman buruh tulis yang hoby filsafat dan sastra.

Selanjutnya

Tutup

New World Pilihan

Cyber Warfare : Serangan di Dunia Maya

21 Agustus 2023   11:01 Diperbarui: 21 Agustus 2023   11:13 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
New World. Sumber ilustrasi: FREEPIK

6. Economic Disruption (Gangguan Ekonomi)

Sistem ekonomi modern banyak bergantung pada komputer. Penyerang bisa menargetkan jaringan komputer dari lembaga ekonomi seperti bursa saham, sistem pembayaran, dan bank untuk mencuri uang atau menghalangi akses dana.

7. Surprise Attacks (Serangan Kejutan)

Serangan ini seperti serangan mendadak yang tak terduga di dunia maya. Tujuannya adalah melemahkan pertahanan musuh dengan serangan besar yang tiba-tiba, sering kali digunakan sebagai bagian dari strategi perang hibrida.

Itulah beberapa jenis serangan yang bisa terjadi dalam "Cyber Warfare." Dunia maya memberikan kemampuan baru untuk merusak dan merampas, sehingga perang di dunia maya semakin relevan dalam konteks keamanan global.

Dunia Maya dan Keamanan Nasional

Ngomongin soal dunia maya dan keamanan nasional, gak bisa diabaikan deh soal apakah Indonesia perlu punya yang namanya "Angkatan Siber" atau enggak. Dengan serangan siber yang makin sering muncul dan ancaman digital yang mengintai, pertanyaannya adalah, apakah kita perlu bikin pasukan khusus buat jaga-jaga di dunia maya?

Beberapa orang berpendapat, kayaknya perlu banget deh! Mereka bilang, dengan punya Angkatan Siber, Indonesia bisa lebih siap dan tanggap dalam menghadapi serangan siber. Jadi, kayak ada pasukan khusus yang siap beraksi buat melindungi data-data penting, sistem komputer, dan infrastruktur negara dari serangan maya.

Tapi, ada juga yang mikir sebaliknya. Mereka bilang, mungkin gak usah bikin Angkatan Siber yang khusus, karena itu bisa ngabisin duit dan sumber daya. Sebagai gantinya, kita bisa tingkatkan kemampuan di dalam institusi yang udah ada, kayak BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara) atau Direktorat Polri Tindak Pidana Siber. Jadi, pemerintah lebih fokus memperkuat apa yang udah ada daripada bikin yang baru.

Ada juga yang punya pandangan tengah-tengah. Mereka setuju kalau penting punya upaya lebih serius dalam menjaga keamanan siber, tapi gak perlu langsung bikin angkatan khusus. Mungkin, bisa diadakan kolaborasi antara pakar teknologi, praktisi siber, dan lembaga pemerintah yang udah ada buat jaga-jaga dari ancaman siber.

Jadi, balik lagi ke pertanyaan awal: apakah Indonesia butuh Angkatan Siber? Jawabannya mungkin ada di tengah-tengah. Kita perlu menjaga keamanan nasional dalam dunia maya, tapi caranya bisa berbeda-beda tergantung kebutuhan dan kesiapan kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten New World Selengkapnya
Lihat New World Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun