Mohon tunggu...
Zuni Fatmasari
Zuni Fatmasari Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Penulis Cerita Fiksi

Wanita yang lahir di perkampungan pesisir dan suka menulis cerita-cerita fiksi yang menginspirasi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Selain IQ, EQ Juga Sangat Penting!

12 April 2024   12:45 Diperbarui: 12 April 2024   12:59 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: www.rhumsaintaubin.com

 

Ciri-Ciri Orang dengan EQ Rendah

Orang-orang dengan EQ mumpuni, selalu bisa mengatasi hambatan-hambatan yang mereka alami. Sebaliknya mereka yang ber-EQ rendah, sering kali melakukan hal-hal yang justru dapat menghancurkan diri mereka sendiri, seperti ciri-ciri di bawah ini:

1. Sulit Mengendalikan Emosi

Orang-orang dengan EQ rendah, selalu mengalami kesulitan dalam mengendalikan emosi. Mereka juga tidak segan mengeluarkan kata-kata kasar saat berhadapan dengan masalah. Meskipun hanya untuk masalah sepele yang sebenarnya dapat diatasi dengan mudah.

2. Selalu Berpikir Negatif

Belum bertindak apa-apa, tapi sudah terlebih dahulu berpikir negatif. Sikap ini sangat tidak patut diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, apalagi saat ingin memulai langkah di bidang tertentu atau akan menjalin relasi dengan orang lain. Alhasil, sampai kapan pun rencana-rencana yang sudah dibangun tidak akan terlaksana. 

3. Egois

Pernahkan kalian memiliki teman atau anggota keluarga yang egois? Menyebalkan sekali bukan? Seolah-olah keinginannya harus selalu dituruti, perkataannya harus selalu divalidasi, pemikiran atau gagasannya harus selalu dilaksanakan. Intinya, semua yang orang lain lakukan harus berpusat pada kemauannya. Saat terlibat percakapan pun, dia kurang bisa menghargai lawan bicara, serta memiliki rasa empati yang rendah.

4. Gemar Menyalahkan Orang Lain

Sikap tidak mau disalahkan atas kesalahan sendiri adalah bentuk ketidakberdayaan seseorang dalam mengelola emosinya. Kegemaran semacam ini harus segera disudahi, karena secara perlahan sikap tersebut dapat mengikis kepercayaan orang lain. Daripada terus menyalahkan orang lain dan menganggap diri sendiri selalu benar, bukankah lebih baik untuk introspeksi diri?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun