Pagi hari, Doni seorang mahasiswa yang baru saja lulus dari universitas sedang bersiap siap untuk mencari pekerjaan yang lama ia dambakan, sebagai fresh graduated Doni dengan percaya diri mengikuti interview sebuah lowongan kerja di perusahaan ternama, sesampainya di tempat interview Doni melihat banyak sekali sainganya.
Namun hal tersebut tidak membuat ia gentar, menit demi menit mulai hilang orang orang pun mulai bepergian dan saat nya giliran Doni di interview, seketika hawa menjadi panas bagi Doni suara Jam mulai bersuara keras baginya dan wajah Doni menjadi pucat, mental yang sudah ia persiapkan dari awal perlahan mulai surut, hingga salah seorang penginterview mulai membuka mulutnya.
"Bagaimana bapak Doni apa sudah siap?"tanya orang tersebut, kata kata yang biasa Doni dengar tiba tiba menjadi seperti kata kata yang mengintimidasi dirinya
"iya...pak"jawab Doni ketakutan
"baiklah sesuai yang saya lihat anda baru saja lulus S2 dari jurusan manajemen ya?"tanya penginterview
"iya betul sekali pak"jawab Doni
"kalau saya lihat dari dokumen anda memiliki nilai yang lumayan bagus di universitas anda"ucap penginterview
"iya pak"balas Doni
"akan tetapi nilai saja tidak cukup untuk perusahaan ini karena yang kami nilai bukanlah sebuah pencapaian yang belum pasti, yang sekarang akan tanyakan adalah pengalaman apa yang pernah anda miliki dalam bidang ini?"ucap penginterview
"saya pernah magang disuatu perusahaan manajemen pak"balas Doni
"hmm baiklah, lalu apa kelebihan anda?"
"saya mudah beradaptasi pak"jawab Doni
"lalu apa bukti anda mudah beradaptasi?"tanya penginterview yang membuat Doni terdiam membeku
"....anu..."
"apa yang membuat anda berbeda dari peserta yang lain jika anda tidak memiliki bukti kelebihan anda?"
"apa anda tau berapa banyak yang memiliki kelebihan yang sama dengan anda"ucap penginterview
dan Doni pun hanya diam terpaku di bangku nya.
"lalu apa kekurangan anda?"tanya penginterview
"....anu saya gak tau"jawab Doni
"bagaimana cara anda bisa berkembang jika anda saja tidak tau titik lemah anda?"ucap Penginterview yang semakin mengintimidasi Doni
"baiklah terimakasih Doni atas wawancaranya nanti hasilnya akan kami kirimkan ke email anda"setelah berjabat tangan Doni pun keluar dari ruangan yang menyiksa mental nya, hari demi hari Doni pun menunggu keberuntungan datang kepadanya akan tetapi dugaan nya benar ia gagal dan ia pun belajar bahwa mencari pekerjaan tidak semudah yang ia pikirkan.
TAMAT
