Mohon tunggu...
Zulfan Apriyanto
Zulfan Apriyanto Mohon Tunggu... -

Suatu saat nanti, badut akan Memiliki Mahkota

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Penyakit Batin, Cinta dalam Diam

1 Januari 2018   12:09 Diperbarui: 1 Januari 2018   12:20 1049
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hai Kompasianer , selamat siang dan selamat tahun baru ya.

Pada artikel kali ini saya akan menulis sesuatu yang berhubungan dengan perasaan.

Mendengar kata perasaan pastinya ada sangkut-pautnya sama hati ya, baik itu perasaan senang,sedih,tertekan dan pastinya cinta

Cinta? mungkin saya tak perlu menuliskan deskripsi soal hal yang satu ini, pasti kalian semua mengerti dan punya persepsi nya masing-masing ya.

Seseorang pastinya pernah merasakan apa itu cinta, dan bila ada yang tidak pernah merasakanya mungkin ada yang tidak beres dengan dirinya, mungkin loh ya, ini hanya asumsi saya saja.

Seperti lirik lagu dari Bienda yang berjudul '' Renungkanlah"  yang bila saya ambil potongan pada lirik tersebut seperti ini "Rasa cinta, pasti ada, pada makhluk yang bernyawa" pada lagu ini sebenarnya tersirat makna bahwa cinta merupakan sebuah rasa yang dimiliki oleh setiap makhluk bahkan hewan sekalipun.

Seperti pepatah " Tiada hari tanpa cinta".

Namun bagaimana bila cinta itu ada namun tiada?

Itulah "Cinta dalam diam"

Rasa cinta itu ada dalam diri kita,  tapi hanya kita dan tuhan yang tau, sehingga mau nggak mau, kuat nggak kuat, secara otomatis kita akan memendam perasaan itu.

Dan tak berani untuk mengungkapkan isi hati dengan alasan-alasan tertentu.

"Memendam"  inilah yang saya maksud sebagai 'Penyakit batin", mengapa begitu? karena bila terus-menerus bahkan sampai berlarut-larut memendam rasa bukankah tidak baik, karena pikiran kita seperti terkontsminasi oleh harapan, angan dan rasa ingin memiliki.

Tapi semua itu  percuma dan hanya akan menyiksa diri  kita sendiri, kenapa? karena kita "Diam"

Bagaimana   dia mau tau perasaan kita ke dia, kalau kita hanya diam, ini terutama bagi lelaki ya.

Memang benar, setiap lelaki mempunyai caranya masing-masing dalam mencintai seseorang, tapi mencintai dalam diam "sungguh" bukanlah termasuk pilihan.

Saya juga pernah merasakan cinta dalam diam ini, tapi saya sadar hal ini sama saja seperti membodohi sendiri, karena bila sampai berlarut-larut bukankah itu kita sama saja menyiksa diri kita sendiri.

Ada baiknya buat agan yang masih berada dalam zona " Silent Love" cepat-cepat keluar ya, takutnya penyakit" Memendamnya"  jadi kronis.

Caranya bagaimana? dengan mengungkapkan perasaan kita,mungkin memang berat,tapi memang tak ada cara lain bukan.

Yang pasti berani aja, yaa meskipun respon dan jawaban tidak sesuai dengan yang kita harapkan, its ok, kita masih bisa bangga pada diri kita sendiri,

Karena kita sudah berani mengutarakan isi hati, dan terbebas dari penyakit itu ( Memendam) dan percayalah bahwa keberanian mental kita akan bertambah, ini bukan saya sok tau, tapi saya juga pernah mengalaminya.

Ayo yang masih berada dalam zona '' Silent Love" keluar-keluar!.

Tahun sudah berganti, ubah kebiasaan buruk di tahun kemarin, beranikan mental untuk bersuara.

Perasaan itu jangan lama-lama dipendam, takutnya kehabisan napas.

Semangat ya...

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun