Mohon tunggu...
Zulfan Apriyanto
Zulfan Apriyanto Mohon Tunggu... -

Suatu saat nanti, badut akan Memiliki Mahkota

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Penyakit Batin, Cinta dalam Diam

1 Januari 2018   12:09 Diperbarui: 1 Januari 2018   12:20 1049
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Memendam"  inilah yang saya maksud sebagai 'Penyakit batin", mengapa begitu? karena bila terus-menerus bahkan sampai berlarut-larut memendam rasa bukankah tidak baik, karena pikiran kita seperti terkontsminasi oleh harapan, angan dan rasa ingin memiliki.

Tapi semua itu  percuma dan hanya akan menyiksa diri  kita sendiri, kenapa? karena kita "Diam"

Bagaimana   dia mau tau perasaan kita ke dia, kalau kita hanya diam, ini terutama bagi lelaki ya.

Memang benar, setiap lelaki mempunyai caranya masing-masing dalam mencintai seseorang, tapi mencintai dalam diam "sungguh" bukanlah termasuk pilihan.

Saya juga pernah merasakan cinta dalam diam ini, tapi saya sadar hal ini sama saja seperti membodohi sendiri, karena bila sampai berlarut-larut bukankah itu kita sama saja menyiksa diri kita sendiri.

Ada baiknya buat agan yang masih berada dalam zona " Silent Love" cepat-cepat keluar ya, takutnya penyakit" Memendamnya"  jadi kronis.

Caranya bagaimana? dengan mengungkapkan perasaan kita,mungkin memang berat,tapi memang tak ada cara lain bukan.

Yang pasti berani aja, yaa meskipun respon dan jawaban tidak sesuai dengan yang kita harapkan, its ok, kita masih bisa bangga pada diri kita sendiri,

Karena kita sudah berani mengutarakan isi hati, dan terbebas dari penyakit itu ( Memendam) dan percayalah bahwa keberanian mental kita akan bertambah, ini bukan saya sok tau, tapi saya juga pernah mengalaminya.

Ayo yang masih berada dalam zona '' Silent Love" keluar-keluar!.

Tahun sudah berganti, ubah kebiasaan buruk di tahun kemarin, beranikan mental untuk bersuara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun