Sudah masuk semester awal tahun aja nih, biasanya ada beberapa perusahaan yang memberikan insentif kepada pegawai yang bekerja di perusahaannya, ada yang sudah terima bonus tahunan??
Siapa aja nih di tempat kerjanya yang udah terima bonus tahunan?? Atau masih menunggu insentif sampai di pertengahan tahun ini?? Sabar ya yang masih harus menunggu. Hehehe..
Apa aja sih yang biasanya kamu gunakan dari uang bonusan setiap tahun?? Beli gadget baru?? Ganti kendaraan keluaran terbaru?? Jalan-jalan ke tempat destinasi fovorit?? Atau lebih baik saving uang bonus untuk kebutuhan di masa depan?? Well,, apapun itu dan selama tidak menghabiskan semua uang bonus kalian sah-sah aja.
Nggak ada salahnya juga kita membeli sesuatu atau jalan-jalan ke destinasi favorit kita, untuk sekedar menghibur atau mengapresiasi diri sendiri setelah setahun lamanya bekerja.
Namun perlu diingat ya, uang bonus itu juga perlu disisihkan untuk kebutuhan kita yang lain. Kapan dan untuk apa ya? Terkadang muncul pertanyaan dipikiran kita seperti itu. Mudahnya adalah mendahulukan kewajiban sebelum yang lain. Ya menurut saya cara ini sangat efektif, jadi keuangan kita bisa terencana dengan baik.
Contoh, beberapa kewajiban yg menjadi prioritas utama, melunasi hutang, membayar cicilan, memnuhi kebutuhan pokok, dan beberapa kewajiban lainnya yang menurut kalian perlu untuk dijadikan sebagai skala prioritas.
Setelah semua itu dipenuhi, kalian bisa menggunakan untuk yang lain. Untuk kalian yang biasa menyisihkan uang bonusan hanya mengendap di tabungan, lebih baik dicoba deh cari-cari dengan browsing atau tanya teman dan saudara kira-kira investasi apa sih yang menguntungkan, supaya uang tidak mengendap di tabungan aja. Memangnya kenapa kalo mengendap di tabungan? Begini ya, di tabungan uang kita hanya mendapat bunga paling besar hanya 1-2% belum potong pajak dan admin bulanan tabungan, ditambah lagi dalam satu tahun negara kita mengalami inflasi antara 5-6%, jadi uang yang ada di dalam tabungan akan teegerus dan akan menyusut. Artinya kalian menabung, hanya membuat uang di tabungan menyusut nilai instrinsiknya, alias tidak bertumbuh.
Sekarang sudah banyak sekali instrumen investasi yang bisa kamu jadikan tabungan untuk di masa yang akan datang, untuk yang konvensional ada tabungan, deposito, yang kekinian ada reksadana dan saham, atau yang lebih menarik lagi ada investasi emas yang harganya nggak akan mungkin turun, secara setiap tahun harganya akan terus meroket.Â
Buat saya yang sudah memiliki anak, saat ini berinvestasi menjadi suatu kewajiban, di tengah-tengah segala bentuk ketidakpastian saat ini, inflasi, perang dagang AS-China, pertumbuhan ekonomi yang melambat dan ditambah lagi dengan merabaknya COVID19 atau corona virus hampir di seluruh dunia, menjadi faktor utama perlambatan ekonomi.
Itu juga bisa melatarbelakangi mengapa kita harus berinvestasi. Bagi kalian yang punya penghasilan secukupnya dari gaji atau bonus yang tidak seberapa, kalian bisa ikut reksadana. Oh iya reksadana itu juga beragam jenisnya. Yang paling banyak dikenal ada reksadana pasar uang, reksadana campuran, reksasana syariah, reksadana terproteksi, reksadana saham. Untuk lebih jelasnya kalian bisa browsing sendiri ya reksadana yang sesuai dengan kebutuhan di masa yang akan datang. Untuk saya yang sesuai dengan kebutuhan anak saya yang masih usia (0) tahun, saya lebih memilih mengambil reksadana saham, mengapa saya ambil reksasana saham?
Reksadana saham memiliki keuntungan yang lebih besar dibandingkan dengan reksadana pasar uang atau reksadana campuran, profitnya pun hampir setara atau bahkan di atas rata-rata bunga deposito yang saat ini tertinggi sekitar 5,5-6%. Hal ini juga tidak terlepas tergantung dari histori kinerja dari masing-masing manajer investasi.Â
Alternatif lainnya, selain membuka reksadana, instrumen investasi lainnya ada asuransi. Jujur bagi saya asuransi itu sangat membantu ketika kita sedang membutuhkan, namun kembali lagi, kesadaran masyarakat kita untuk berasuransi masih rendah. Jangankan untuk membeli polis asuransi asing, untuk membayarkan jaminan BPJS saja masih banyak yang menunggak. Memang semua itu tidak terlepas dari kemampuan dan kondisi ekonomi masing-masing orang. Tetapi dicoba deh untuk dipaksakan untuk ikut satu (1) saja mau asuransi apapun itu, atau yang sangat banyak dijual, asuransi proteksi jiwa dan kesehatan. Coba ikut untuk waktu 5-6 tahun tanpa kita sadari bahwa kita sudah menabung untuk kebutuhan yang tidak diduga-duga di masa depan.
Ohiya satu lagi nih, yang dapat bonus, ada investasi yang paling menarik, yaitu investasi akhirat, jangan lupa untuk sisihkan san sedekahkan kepada yang membutuhkan ya sebagai bekal kita nanti di akhirat.
Oke! Mungkin hanya itu yang bisa saya sampaikan, apabila ada yang kurang jelas atau ada yang ingin kalian sampaikan silahkan kalian sharing dengan mengisi kolom komentar ya.
Salam sukses untuk pembaca
PenulisÂ
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI