Mohon tunggu...
Zubairi
Zubairi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis Artikel Ringan

Orang Kampung

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mau Lamar Kerja Harus Punya iPhone 13 Pro? Yang Susah Makin Susah, yang Kaya Makin Gagah

6 Februari 2024   21:25 Diperbarui: 6 Februari 2024   21:52 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: lugehr/pixabay.com

Persyaratan lowongan pekerjaan, semakin ke sini semakin beragam anehnya. Misalnya, pelamar harus cantik meski jelas-jelas bukan mau jadi pramugari, ada batasan usia, sekarang ada lagi: pelamar kudu memiliki iPhone 13 Pro. 

*** 

Saat saya membuka Instagram, ketemulah dengan unggahan @lambe_turah yang memposting tentang Disparekraf DKI Jakarta sedang membuka lowongan kerja menjadi content creator yang syaratnya di kualifikasi (slide terakhir di postingan itu) tertulis: memiliki alat kerja sendiri, minimal iPhone 13 Pro. Tentu saja hal itu menimbulkan sifat yang kontradiktif dari netizen melalui kolom komentar di unggahan itu. 

Ya maklum saja kalau orang-orang pada nggak sepakat terhadap persyaratan tersebut. Saya pribadi, meski nggak punya kemampuan untuk jadi konten kreator, ikut prihatin membaca persyaratannya. Mengapa?  

iPhone 13 Pro biang kerok kegagalan orang yang punya skill jadi konten kreator

Saya meyakini, di luar sana ada beberapa (atau mungkin banyak) orang yang tertarik untuk bekerja menjadi konten kreator. Apalagi, skill mereka memang berada di situ. Mendengar ada lowongan kerja yang sepaket sama skill yang mereka punya, jelas mereka juga punya keinginan untuk mendaftar. Yah, siapa tahu lolos. 

Namun, karena ia tidak memiliki iPhone 13 Pro, mau membeli pun baginya bukan perkara yang gampang, maka secara tidak langsung iPhone 13 Pro telah mengubur mimpi anak bangga yang ingin menjadi konten kreator. Skill yang mereka miliki, menjadi tidak berarti gara-gara nggak punya iPhone 13 Pro. 

Padahal, semua orang berhak untuk bekerja dan mencari penghasilan. Akan tetapi, tak semua orang harus memiliki iPhone 13 Pro. 

Gimana mau beli iPhone wong mau kerja aja dipersulit? 

Hasil yang optimal tak melulu soal iPhone 13 Pro, kan?

Pada slide kedua di unggahan itu dijelaskan, bahwa hasil yang optimal kudu didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai dan alat yang profesional.

Saya jadi bingung. Alat yang profesional itu apa sih, maksudnya? Apakah iPhone? Sebab, persyaratan yang sangat mencolok dan jadi bahan perbincangan di sini adalah iPhone 13 Pro. Apakah selain iPhone 13 bukan alat yang profesional? Apakah jika tidak menargetkan iPhone karyawan saat kerja nggak bakal maksimal? Belum tentu, kan?

Kok saya was-was. Maksudnya, hp yang harganya di bawah iPhone 13 Pro yang juga punya kualitas yang mendukung buat bekerja jadi konten kreator: kamera dan penyimpanan yang bersahabat juga ada, kan? 

Sarana dan prasarana yang memadai masak karyawan yang menyiapkan?

Kalimat: hasil yang optimal kudu didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai, saya memahami bahwa semestinya pihak kantor lah yang menyiapkan sarana dan prasarana yang layak demi menyokong hasil yang yang optimal saat karyawan bekerja. 

Contohnya, karyawan indomaret misalnya. Yang menyiapkan laptop, ruangan ber-AC, dan segala hal yang mendukung kelancaran bisnisnya, maka jelas peralatan itu bukan dibebankan ke pihak karyawannya. Justru sangat aneh jika malah karyawannya yang kudu menyiapkan sendiri atas segala kebutuhannya. 

Yang Melarat Semakin Susah, yang Kaya Makin Gagah

Loker dengan syarat punya iPhone 13 Pro ini, hanya menjadikan orang yang nggak mampu dalam tanda kutip "orang melarat" tapi punya peluang jadi konten kreator karena punya skill, hemat saya orang itu semakin tak punya celah untuk bekerja. Lantas, apa gunanya jika lowongan kerja nggak mampu membantu orang-orang yang tergolong hidupnya menengah ke bawah? 

Di sisi lain, orang yang hidup dalam taraf ekonomi yang cukup atau orang yang lahir dari keluarga yang kaya, akan semakin kaya dengan adanya kesempatan ini. Sebab, gampangnya, baginya untuk membeli iPhone 13 Pro saya rasa tak sesulit orang yang melarat. 

Sudah kelar beli iPhone, ia punya kesempatan untuk diterima, keren. Kalaupun gagal berkompetisi di sini, ia tetaplah keren karena sudah punya iPhone 13 Pro. Enak betul ia-ia itu. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun