Ada apa dengan asuhan Koeman, entah bumbu apa yang diracik lalu ia dihidangkan kepada anak asuhnya sehingg menghasilkan permainan yang ketika ditonton kurang sedap. Tak sesedap Mie Sedap, ya tentu.
Elche kontra Barcelona adalah merupakan pertandingan La Liga pekan ke 20 yang di gelar di Estadio Manuel Martinez Valero, kandang Elche, Minggu (24/1/2021) Senin malam.
Laga itu merupakan laga yang sangat berbeda kasta. Bagaimana tidak, Barcelona yang berada di bawah Atletico dan Real Madrid akan menjamu (bukan jamu) Elche yang kini berada di dasar klasemen sekaligus di jurang degradasi.
Secara predeksi. Pasukan Koeman itu jelas diunggulkan dan akan melibas anak asuh Jorge Almiron dengan skor yang telak aliyas membungkamnya secara sadis dan tanpa ampun (bang jago).
Tapi apa hasilnya? Bagaimana jalannya pertandingannya? Adeh.... pokokny!!!
Barcelona hanya mampu menang 2:0 Itupun sulitnya minta ampun.... sulit biiingiiit.
Dua gol itu bisa dikatakan cuma gol keuntungan saja.
Loh kok bisa begitu? menit 39, melalui Bretwet dari sisi kanan pertahanan Elche, ia melakukan krosing ke kotak penalti (bukan teh kotak brohhh) dan pemain Elche salah alamat.
Kakinya mungkin ditarik setan. Sebab, niat menghalau bola malah masuk ke gawang sendiri. Parah ngapain main bola kalau gak bisa main:(
Dan De Jong pun langsung menambah sentuhan bola degan tendangan yang cukup keras. Sebenarnya tidak perlu keras, cukup disentuh bola itu juga akan jadi gol. Karena bolanya juga sudah sedikit melebihi garis gawang.
Gol ke dua diciptakan oleh pemain muda, mudah dan masih muda dan tidak tua seperti kamu, hehe maap. Riqui Puiq mampu mempembesar keunggulan sekaligus menutup golnya dengan kemenangan.
Berawal dari aksi De Jong yang berhasil membawa bola ke kotak penalti dan mengkrosing bola pendek dan diakhiri tandukan dengan kepala muda Puiq.
Itulah segelumit tentang dua gol yang membawa Barca meraih tiga poin di kandang Elche. Akan tetapi sebenarnya ada permasalahan di balik kemenangan Barcelona Vs Elche. Berikut diantaranya:
Pertama, Akurasi Pasing
Masalah penguasaan bola, jangan ditanya pasti Barcelona jagonya. Akan tetapi kenapa Blaugrana itu hanya mampu menguasai bola setengah lapangan saja? Dari bek ke tengah dan dari tengah ke bek lagi begitu seterusnya.
Bola-bola pendek terus diterapkan oleh Griezman dkk hingga babak pertama. Sayangnya, penguasaan bola itu tak selamanya berjalan mulus.
Kok bisa? Sebab umpan-umpan dari kaki  ke kaki pemain Barcelona sealu tidak jelas, salah umpan dan operan bola yang sering terlalu deras (bukan derasnya hujan) yang menyisakan sesirat kenangan.
Akurasi passing kerap mudah dipotong oleh pemain Elche. Setiba ataupun belum sampai kotak 16, bola yang dipegang pemain Barcelona sudah sering kandas.
Kedua, Niat gak sih cetak gol?
Sebelumnya, penulis mau ngasih tau, bahwa 95% permainan Elche adalah bertahan. Namun, disisi lain, El Barca bukan berarti tak mampu membongkar pertahanannya.
Banyak celah yang tak bisa dimanfaatkan dengan baik oleh El Barca, banyak peluang yang seharusnya mengancam gawang Elche. Setidaknya mampu shot on target walaupun tidak menjadi gol.
Tapi apa? Semuanya hanya cerita dan sia-sia. Celah dan peluang itu tak berbuah manis semanis kamu, ya kamu,,, ya,,, kamu... dan tetap kamu.
Beberapa kali Dembele membombardir pertahanan Elche dengan gocekannya (no gojek) yang meliuk-liuk membuat bek Elche kebingungan.
Sayangnya, Dembele juga hanya mampu memasuki bek sayap Elche tak sampai menusuk ke jantung pertahanan ataupun kotak Penalti. Selalu ada salah dari sisi pasing... what?? pokoknya uh... gemes umpannya.
Ketiga, Koeman melihat gak dengan permainan anak asuhnya?
Kali ini kembali lagi ke permainan Barca Vs Elche. Entah kenapa dan karna apa permainan Barca tak seperti biasanya. Salah umpan dan komunikasi yang kurang baik lebih banyak diperlihatkan dalam laga ini.
Atau karena Absennya Messi? entahlah. Intinya Koeman tetap senang dengan permainan yang amburadul itu. Ia tetap enjoy dan tak mau melakukan pergantian pemain.
Apa kabar prediksi?
Apa kabar menang besar?
Lawan Elche hannya menang 2:0?
Baru di babak kedua, Koeman melakukan pergantian, bro, bukan ganti baju bro. Ataupun bukan ganti posisi pemain. Kiper jadi striker atau bek jadi penyerang, enggak bro, enggak kok.
Koeman memasukkan Riqui Puiq dan Trincao. Ya itulah dua pemain yang dimasukkan Koemen.
Untungnya, masuknya Puiq membawa dampak positif karena ia mampu menceploskan bolanya ke gawang Elche. 2:0 Barcelona memimpin hingga akhir laga.
Lawan Elche aja sering gak jelas, penyelesaian akhir yang masih jauh dari kata mapan apalagi sempurna. Ada apa dengan Barcelona? Fans: Yang penting menang!!! No komen..
Wes cukup
Penulis ngantuk:(
Salam olahraga...!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H