Mohon tunggu...
Zubaili
Zubaili Mohon Tunggu... Guru - Guru Honorer - Aceh. "Belajar Harus Berguru, Bukan Meniru"

Menulis adalah bagian dari belajar. Dengan belajar, kita bisa mengajar... Dengan mengajar, kita bisa belajar...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Catatan Terakhir Buku Kecil Harianku (1)

1 Juni 2024   11:45 Diperbarui: 1 Juni 2024   11:50 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 "Rupanya kamu di sini, ya? " gumamku dalam hati, sambil tersenyum karena senang telah menemukannya kembali, yang bersembunyi dibawah bantal guling ku. Kemudian aku mengambilnya dan melihat jam di HP ku, Jam 07 Teng.

" Wah! Gawaat, ini alarm terakhirku, aku pasti terlambat mengikuti upacara bendera pagi ini," padahal alarm sudah ku stel jauh-jauh hari. Aku menyetel  alarm tiga kali setiap pagi, alarm pertama kusesuaikan dengan suara azan subuh, alarm kedua jam 06.30, dan alarm ketiga tepat jam 07.Wib. 

"Aku terlambat... Aku terlambat." Gelisahku dalam hati.

Aku pun langsung meranjak cepat -- cepat ke kamar mandi, serta mengguyurkan tubuhku dengan air yang terasa dingin sekali menusuk relung-relung tulangku. Sambil membersihkan tubuhku, dalam hati aku bergumam; "hukuman apa yang akan kuterima hari ini karena keterlambatanku, apalagi hari senin adalah hari yang super ketat pengawasannya dan  guru yang bertugas piket pun hari ini terhitung galaknya luar biasa sampai-sampai diberi gelar Pak Polisi oleh kawan-kawanku. Walaupun sikap beliau selama ini denganku adem, tidak segalak seperti kepada teman-temanku yang 'nakalnya minta ampun', tapi yang pastinya aku deg-degkan sekali. Toh, hari ini hari pertama aku terlambat pergi sekolah."

Dek cut . . . Dek cut . . . Dek cut... Suara Bundaku dari luar membangunkan lamunanku.

Oh ya, Aku lupa. Perkenalkan namaku Muhammad, tapi dalam keluarga oleh orang tua dan kakak-kakakku, aku biasanya disapa dengan sebutan 'Dek Cut'. Sedangkan oleh adikku, aku dipanggil dengan sebutan 'Bang Cut'.

" Cepat... Cepat. Jam sudah menunjukkan pukul 07.10 Wib." Lanjut Bundaku mengingatkanku.

" Iya, bunda." Sahutku sambil bergegas mengambil handuk yang sudah dari tadi 'menanti' kehadiranku.

Aku cepat-cepat  berkemas dan membereskan semua keperluan untuk di bawa ke sekolah. Dan setelah semua selesai, jam sudah menunjukkan pukul 07.20 Wib. Aku menghampiri meja makan, dan mengambil segelas air putih dan  meminumnya, seperti biasanya sebelum berangkat aku selalu minum segelas air putih dan sangat malas makan nasi walaupun telah dinasehati berkali-kali oleh orang tuaku tentang pentingnya makan di pagi hari.

Aku minta izin pamit kesekolah kepada kedua orang tuaku sambil bersalaman dan mencium tangan mereka sebagai bentuk keta'ziman anak kepada kedua orang tua.

"Ayah.. Bunda.. Saya berangkat dulu ya!" Ucapku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun