Mohon tunggu...
Zubaili
Zubaili Mohon Tunggu... Guru - Guru Honorer - Aceh. "Belajar Harus Berguru, Bukan Meniru"

Menulis adalah bagian dari belajar. Dengan belajar, kita bisa mengajar... Dengan mengajar, kita bisa belajar...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Sang Penguasa 'Rimba'

5 Oktober 2016   22:39 Diperbarui: 5 Oktober 2016   22:49 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bengis, tanpa belas kasihan

Suara tangisan terdengar seolah nyanyian,

Rakyat jelata terus tertindas,

Namanya juga hukum rimba

Yang kuat , dia yang berkuasa

antek-anteknya harus sejahtera

Walaupun bukan jatah mereka

Tak peduli yang lain meringis,

Menangislah sepuas hati

Tak peduli air mata membasahi bumi

Gusur sana - sini

Nafsu diri terpenuhi

Wajib dipatuhi

Kalau tidak akan mati

Digigit dengan gigi bertaring.

 

Zubaili

Pasheu Beutong, 05 Oktober 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun