"Assalamu'alaikum.. "Sapa mereka.
"Wa'alaikum salam." Jawab paman dan keluarganya secara berjamaah.
"Bagaimana, Apakah sudah ditemukan?" Tanya pamannya.
"Belum." Jawab Faisal.
Yang disetujui oleh Mus  mengisyaratkan dengan kepalanya pertanda belum ditemukan.
Mus pun berlalu meninggalkan paman dan keluarganya menuju ke kamarnya.
Tiba-tiba....
"Tolong... Tolong.... " Terdengar suara Mus dari kejauhan. Sontak, paman dan kakaknya berlari kearah suara tadi. Mereka mendapati Mus sedang menangis tersedu-sedu dan menunduk kepalanya dengan raut muka seperti orang ketakutan. Sambil menangis Mus berkata,
"Di dalam kamar, ada Seorang wanita berambut panjang berpakaian serba putih sedang menyisir rambutnya, mukanya sangat menakutkan". Tangannya menunjuk kearah kamar yang dia tidur. Pamannya langsung kroscek ke kamar yang dimaksud oleh Mus. Dan dalam sekejap ia kembali. "Itu Hanya halusinasi belaka. Efek lelah dan dikejar-kejar rasa kehilangan kakaknya yang belum ditemukan." Ujar pamannya kepada kakkanya.
Kemudian kakaknya menyemangati Mus untuk tak perlu takut, dan menjelaskan kepadanya bahwa hanya halusinasinya yang sedang kelelahan.
Malam itu, Mus tidak berani tidur dikamar itu. Dia lebih memilih tidur di ruang tamu dan mengajak kakaknya tidur menemaninya.