Meskipun partai berlambang pohon beringin di Sulut tengah diterpa 'angin kencang', namun partai tersebut mampu melihat dan membaca tanda-tanda zaman; siapa dan seberapa besar peluang bisa diraih. Hal ini tergantung figur yang dimunculkan. Nah, faktanya partai tersebut telah merekomendasikan IvanSa-CNR.
Bacaan politik dari partai ini jelas. Di belakang IvanSa ada SHS mantan Gubernur Sulut dua periode (anak kandung dari SHS). Bahkan figur Sarundajang juga sangat kental dan dekat pada kalangan masyarakat Sulut. Kemenangan Olly Dondokambey dalam Pilgub Sulut lalu, bisa diklaim bahwa sosok SHS sangat berkontribusi. Karena saat itu, mantan gubernur Sulut dipercayakan sebagai ketua tim sukses pemenangnya pasangan OD - SK. Alhasil, Pilgub Sulut bisa dimenangkan.
Pada sisi lain, CNR juga ada SVR. Mantan Bupati Minahasa dua periode ini tak mungkin tinggal diam jika putranya merebut kursi orang nomor dua di Minahasa. Sudah barang tentu dirinya akan pasang badan. Nah, di sisi ini, untuk Minahasa, bacaan politik saya bahwa PDI - P juga bakalan kalah bertarung. Karena sejak awal komunikasi politik dari partai PDI- P terlalu elitis, manuvernya lamban, dan analisis politik kadang salah. Peluang kemenangan dari IvanSa-CNR terlihat lebih matang saat mereka bergerilya ke lima Parpol. Yakni, PKPI, Partai Demokrat (PD), Partai Gerindra, Partai Hanura dan Partai Nasdem.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H