Mohon tunggu...
Zsa ZsaZhulia
Zsa ZsaZhulia Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Aku yang Dulu Bukan yang Sekarang

20 Maret 2019   05:17 Diperbarui: 20 Maret 2019   05:50 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bu Rita seorang perantau dari desa ke kota bekerja sebagai seorang guru BK di salah satu SMA yang kebetulan dekat dengan rumah kontrakannya, sehari hari Bu Rita berangkat serta pulang kerja hanya berjalan kaki hingga pergi membeli kebutuhan sehari harinya ia hanya berjalan kaki melewati gang dengan lorong lorong gelap.

Dengan segenap keberaniaannya, pada suatu malam ia pulang dari supermarket, dan pastinya melewati gang tersebut, saat bersamaan ia bertemu dengan segerombolan anak anak muda mungkin masih duduk di bangku SMA berjalan berlawanan arah dengannya.

Sekilas Bu Rita mengenali salah satu anak pada gerombolan tersebut, dia seorang perempuan, rambutnya sebahu, wajahnya penuh dengan make up menor, dan salah satu tangannya memegang rokok yang menyala sesekali ia sesap dengan santai, saat mata sang perempuan itu bertemu dengan Bu Rita segera ia menyembunyikan rokoknya dan menundukkan kepalanya untuk menyembunyikan wajahnya. Sayangnya Bu Rita telah mengenali wajah sang perempuan itu.

Pagi yang cerah mengawali hari hari Bu Rita untuk melakukan aktivitasnya menjadi seorang guru BK. Saat bel istirahat berbunyi salah satu guru bahasa inggris kelas 11 datang ke ruang BK dan kebetulan saat itu hanya ada Bu Rita saja. 

Sang guru menghampiri Bu Rita, Bu Rita hanya tersenyum dan mengatakan ada apa dengan sang guru, kemudian sang guru memberikan satu pak rokok pada Bu Rita dan mengatakan itu milik Seli murid kelas 11 IPA 5, dan mengatakan bahwa sikap Seli di kelas sangat tidak bersemangat untuk belajar dan wajahnya terlihat lesu.

Tepat setelah mendapat laporan tersebut Bu Rita pergi ke kelas 11 IPA 5 untuk menemui siswa yang bernama Seli, saat Bu Rita memasuki kelas hanya terdapat dua siswa yang ada di dalam sana, Bu Rita menemui seorang siswa yang tengah makan dan menanyakan siswa yang bernama Seli, sang siswa menunjuk siswa yang duduk di pojok tengah tidur. 

Bu Rita menghampirinya dan membangunkannya, saat Seli menegakkan kepalanya Bu Rita sontak kaget, bahwa Seli adalah perempuan yang ia temui semalam. Bu Rita pun mengajak Seli pergi ke ruang BK dengan halus Bu Rita melakukan konseling pada Seli.


Salah satu faktor penentu keberhasilan dalam konseling adalah pemahaman, sikap, dan ketrampilan, konselor atau guru BK dalam mengimplementasikan strategi dan intervensi sebagai inti dari proses konseling.


Sebelum mengetahui strategi apa yang di lakukan Bu Rita, perlu diketahui bahwa strategi konseling diperlukan untuk membantu klien atau siswa untuk mencapai tujuan tujuan yang diinginkan.
Dalam konseling kali ini Bu Rita bertujuan untuk merubah perilaku Seli.

Dan untuk mencapai tujuan tujuan yang diinginkan ini terdapat tiga komponen utama yang perlu di pertimbangkan, yaitu menyeleksi strategi, kemudian mengimplementasikan strategi, lalu mengevaluasi strategi.


Banyak sekali intervensi konseling yang sering digunakan oleh konselor atau guru BK, disini Bu Rita akan menggunakan Strategi bermain peran dan latihan dimana strategi ini dapat meningkatkan perubahan melalui perangsangan atau permainan secara nyata dari respon yang diinginkan. 

Elemen umum dari strategi ini adalah strategi ini merupakan suatu permainan kembali pada diri sendiri, orang lain, suatu peristiwa, atau perangkat respon oleh klien atau sang murid. Lalu strategi ini menggunakan prinsip sekarang dan disini. 

Strategi ini juga menggunakan proses yang secara gradual meningkat, dimulai dari yang sederhana ke yang kompleks, dan dikembalikan kepada klien atau sang murid yang dilakukan oleh konselor atau orang lain yang membantu.

Bu Rita menggunakan model strategi ini karena strategi ini efektif untuk digunakan sebagai metode dalam merubah sikap klien atau sang murid, meningkatkan kesadaran diri, pemecahan konflik, maupun sebagai metode untuk mengubah perilaku.

Bu Rita berharap dengan menggunakan model ini agar perilaku Seli berubah secara perlahan dan bertahap.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun