Mohon tunggu...
MARISSA
MARISSA Mohon Tunggu... Administrasi - Traveller

Jelajahi Dunia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jalan Setapak

16 November 2018   11:04 Diperbarui: 16 November 2018   15:19 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lukman bersama Prita dan Kevin meninggalkan kami dengan sepeda motornya. Dengan HP yang masih dapat mengakses internet dan baterai yang akan cukup mengantarkan mereka ke penginapan, aku tak terlalu khawatir. Terlebih Lukman adalah perencana yang baik dan memiliki percaya diri yang tinggi, semua pasti akan baik-baik saja. 

Dhana membantu Her memperbaiki minibus. Sementara dari tengah hutan terdengar suara peluit. Kami teringat dengan fred yang belum kembali semenjak tadi izin untuk keperluannya di dalam hutan. Kami sempat kaget dan bingung pertanda apa kira-kira, dan siapa yang meniup peluit itu.  Tak lama kemudian Fred datang terengah-engah setelah berlarian dari dalam hutan. Dan rupanya benar dialah yang meniup suara peluit itu untuk memberi tanda dia akan kembali ke tempat kami semula. Serentak kami tertawa menghilangkan kepanikan sejenak. Fred menyadari Lukman dan keluarga sudah tidak ada di tempat, dan menanyakan kepadaku. Lantas aku bicara alasan mereka pulang ke penginapan terlebih dahulu. 

 Waktu menunjukan pukul 18.00 sebelum akhirnya 10 menit  kemudian minibus berhasil diperbaiki. Semua rombongan menghela nafas lega. Dan kembali menaiki minibus. Aku mengambil ponselku dan menelfon Armand untuk tidak perlu melanjutkan perjalanannya ke hutan, karena minibus siap membawa kami ke penginapan. Kemudian aku pun menelfon Prita menanyakan keberadaan mereka, dan memberitahu kami akan segera menyusul. Minibus melaju ke tempat mereka berada, menjemput mereka dan melanjutkan perjalanan ke penginapan di kota.  Tepat pukul 20.30 rombongan sampai di penginapan untuk beristirahat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun