Mohon tunggu...
ZRAM10
ZRAM10 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Wirausaha

Saya adalah lulusan SMK. Saya memiliki pengalaman magang di Pemerintah Kabupaten di Sidoarjo selama 6 bulan. Saya merupakan seorang yang bertanggung jawab dan dapat diandalkan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hubungan Stunting dengan Kemiskinan di Jawa Timur

22 Juni 2023   19:24 Diperbarui: 23 Juni 2023   19:25 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi informasi dari Tubuh Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur, dalam tahun 2020, nilai kemiskinan di Jawa Timur turun jadi sebesar 8, 68%, dari 9, 06% dalam tahun lebih dahulu. Maksudnya, ada dekat 2, 53 juta masyarakat Jawa Timur yang hidup di dasar garis kemiskinan.

Tetapi, nilai kemiskinan di Jawa Timur sedang lebih besar dari pada umumnya nasional, yang dalam tahun 2020 sebesar 9, 22%. Sebagian kabupaten atau kota di Jawa Timur yang mempunyai nilai kemiskinan paling tinggi antara lain Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Trenggalek, serta Kota Blitar.

Hubungan Kemiskinan bisa Menyebabkan Stunting

Bagi informasi yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan Indonesia dalam tahun 2020, kebiasaan stunting di Jawa Timur dalam anak umur 0-59 bulan sebesar 27, 5 Persen. Nilai ini membuktikan kalau stunting sedang jadi permasalahan sungguh-sungguh di Jawa Timur, walaupun nilai itu hadapi penyusutan dari tahun lebih dahulu.

bagi informasi dari Tubuh Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur dalam tahun 2020, ada dekat 14, 87 juta orang yang hidup di dasar garis kemiskinan di Jawa Timur. Nilai ini membuktikan kalau kemiskinan sedang jadi permasalahan yang butuh dicermati di Jawa Timur. Ada sebagian aspek yang bisa jadi pemicu ikatan antara stunting serta kemiskinan di Jawa Timur, di antara lain merupakan:

· Minimnya akses kepada konsumsi nutrisi yang mencukupi Kemiskinan bisa pengaruhi akses kepada santapan yang sehat serta bergizi, alhasil kanak-kanak yang hidup pada keluarga miskin bisa hadapi kemiskinan nutrisi serta beresiko terserang stunting.

· Minimnya akses kepada sanitasi yang mencukupi Situasi sanitasi yang kurang baik bisa memperparah kondisi anak yang hadapi kemiskinan nutrisi serta beresiko terserang stunting. Kemiskinan pula bisa pengaruhi akses kepada sanitasi yang mencukupi, semacam air bersih serta sarana sanitasi yang pantas.

· Minimnya akses kepada jasa kesehatan yang bermutu Kanak-kanak yang hidup pada keluarga miskin pula bisa hadapi kesusahan pada mengakses jasa kesehatan yang bermutu, alhasil susah buat memperoleh pemeliharaan yang mencukupi bila hadapi permasalahan kesehatan semacam stunting.

Usaha yang butuh dicoba buat menanggulangi permasalahan stunting serta kemiskinan di Jawa Timur antara lain merupakan:

· Kenaikan akses kepada konsumsi nutrisi yang mencukupi serta sanitasi yang pantas Butuh dicoba usaha buat menaikkan akses warga, paling utama keluarga miskin, kepada santapan yang sehat serta bergizi dan sarana sanitasi yang mencukupi.

· Kenaikan pemahaman warga hal berartinya nutrisi serta kesehatan anak Butuh dicoba program bimbingan serta pemasyarakatan buat menaikkan pemahaman warga hal berartinya nutrisi serta kesehatan anak, spesialnya di golongan keluarga miskin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun