Menurut teori ini bahwa mobilitas sosial itu memiliki empat dimensi.Â
1. ranking okupasiÂ
  Okupasi di sini bisa diartikan ke dalam sebuah indikator yang memiliki sifat secara universal yang ada pada sertifikasi sosial itu sendiri. para pakar sosiologi berpendapat bahwa memang sebenarnya pekerjaan itu merupakan salah satu faktor terpenting yang membedakan sebuah nilai, norma, kebiasaan dan juga keyakinan yang ada di masyarakat.
2. Ranking konsumsi
  Kata konsumsi ini seperti kita ketahui bahwa konsumsi itu bisa diartikan sebagai sebuah kebutuhan yang harus dimiliki oleh manusia, di mana hal ini persoalan tentang gaya hidup seseorang. Untuk mengetahui bagaimana tingkatan konsumsi yang dilakukan oleh seorang cara yang paling tepat adalah menghitung sebuah konsumsi kelas dengan hasil kerja dan juga bisa dari penghasilan yang dihasilkan itu, untuk menghabiskan sebuah kegiatan-kegiatan yang biasa menghabiskan sebuah konsumsi yang bersifatnyan kultural.
3. Ranking kelas social
  Kelas sosial yang ada di masyarakat itu merupakan sebuah tingkatan di mana kelas ini akan membedakan antar seorang individu, di mana seseorang individu itu bisa dikatakan berada dalam sebuah kelas yang sama dengan individu yang lainnya, ketika mereka itu menerima konsekuensi yang dilakukan oleh individu lain secara sama dan juga secara tidak langsung memiliki sebuah hubungan antar individu.
4. Ranking kekuasaan
  Kekuasaan di sini yang terjadi dalam masyarakat bisa kita sebut sebagai jabatan di mana dimensi ini merujuk pada sebuah hubungan yang dilakukan oleh seorang untuk menjalankan perannya di dalam hubungan otoritas atau kekuasaan yang melibatkan sebuah posisi begitu jabatan maupun yang lainnya dengan posisi satu dengan posisi yang lain. Dengan adanya rangking kekuasaan ini mereka meyakini bahwa kekuasaan yang terjadi di lingkungan masyarakat itu merupakan sebuah kendaraan untuk menjalankan mobilitas sosial.
b. Teori Ralph Turner telaah Turner
  Pemahaman tentang teori ini merupakan sebuah pengkaitan antara sistem pendidikan yang ada di negara maju dengan sebuah mobilitas vertikal di kedua negara tersebut, di mana hal-hal yang melatarbelakangi pemikiran teori ini yaitu di mana setiap sistem kelas yang terbuka memiliki sebuah tanda-tanda dibukanya sekolah-sekolah umum, yang membuka peluang bagi lahirnya sebuah mobilitas sosial secara vertikal. Di dalam teori ini menguraikan bahwa jenis mobilitas sosial berdasarkan norma yang ada pada masyarakat serta terorganisir yaitu mobilitas sponsor dan juga mobilitas konteks.