Mohon tunggu...
Zoraisla Syinara
Zoraisla Syinara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Corporate Communication WMS/ Nature Writer/ Exotic animal and Reptile enthusiast

Hardworking College Student seeking employment. Bringing Forth a motivated attitude and a variety of powerful skills. Adept in various social media platforms. Commited to utilizing my skills to further the mission for the company. My passion is journalism and marketing communications

Selanjutnya

Tutup

Nature

Mekanisme Pertahanan yang Unik Atau Malah Berbahaya?

12 Juni 2024   16:03 Diperbarui: 12 Juni 2024   16:07 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Nat-Geo BY KIKE CALVO 

Perkenalan

Hewan tersebut adalah Kadal bertanduk pendek (short-horned lizard). Reptil kecil yang menarik dari genus Phrynosoma, yang dikenal karena tubuhnya yang unik dan adaptasi luar biasa terhadap lingkungan gurun yang keras. Berikut adalah pengenalan lebih rinci mengenai kadal bertanduk pendek

Kadal bertanduk pendek memiliki tubuh yang lebar dan pipih, yang membuatnya tampak lebih besar dan lebih datar daripada banyak jenis kadal lainnya. Ukuran mereka biasanya berkisar antara 5 hingga 15 cm. Kulitnya kasar dan ditutupi dengan duri-duri pendek di bagian punggung dan kepala. Warna kulit mereka biasanya bervariasi dari coklat, abu-abu, hingga kekuningan, yang memungkinkannya berkamuflase dengan baik di lingkungan gurun. 

Sumber: Nat-Geo BY KIKE CALVO 
Sumber: Nat-Geo BY KIKE CALVO 

Duri-duri yang menutupi punggung dan kepala kadal ini merupakan salah satu ciri paling menonjol. Duri-duri tersebut tidak hanya ada untuk pertunjukan; mereka berfungsi sebagai mekanisme pertahanan fisik. Saat merasa terancam, kadal bertanduk pendek akan menegakkan duri-durinya untuk membuat dirinya terlihat lebih besar dan lebih sulit ditelan oleh predator.  

Warna kulit kadal bertanduk pendek biasanya serupa dengan lingkungan sekitarnya, seperti warna coklat, abu-abu, atau kekuningan yang cocok dengan tanah gurun. Kombinasi warna dan bentuk tubuh yang pipih membuat kadal ini sulit dilihat oleh predator maupun manusia. 

Bentuk dan duri-duri kadal ini adalah hasil dari adaptasi evolusi yang membantunya bertahan hidup di lingkungan yang keras dan penuh dengan ancaman. Selain melindungi dari predator, duri dan bentuk tubuhnya juga membantu dalam proses termoregulasi, memungkinkan kadal untuk menyerap dan melepaskan panas secara efektif di bawah sinar matahari gurun yang terik. 

Sudah Selesai Perkenalan Sekarang kita akan membahas, Apa yang menyebabkan reptil tersebut mempunyai sistem pertahanan yang unik. Eiits tapi kita nonton dulu video berikut tentang cara kerjanya:


Nah kalian pasti ada yang sudah ngerti atau malah semakin bingung. kalau semakin bingung maka akan saya jelaskan:


 Proses Menyemprotkan Darah

1. Peningkatan Tekanan Darah di Kepala:

  Ketika kadal bertanduk pendek merasa terancam, mereka dapat meningkatkan tekanan darah di kepala mereka. Ini menyebabkan pembuluh darah di sekitar mata mereka membengkak.

2. Pecahnya Pembuluh Darah:

Pembuluh darah yang membengkak ini kemudian pecah, dan darah menyembur keluar melalui saluran di dekat mata. Kadal ini bisa menyemprotkan darah hingga jarak sekitar 1,5 meter.

Tujuan dan Efektivitas

1. Mengejutkan dan Menghalau Predator:

Darah yang disemprotkan secara tiba-tiba dan dengan kekuatan tertentu dapat mengejutkan predator, membuat mereka terkejut dan bingung, sehingga memberikan waktu bagi kadal untuk melarikan diri.

2. Zat Kimia yang Tidak Enak:

Darah kadal bertanduk pendek mengandung zat kimia yang berbau dan berasa tidak enak bagi predator tertentu. Anjing, kucing, dan beberapa mamalia lainnya yang mencoba menyerang kadal ini sering kali mundur karena rasa darah yang tidak enak dan mengiritasi. Ini membuat mekanisme ini sangat efektif dalam menghalau predator.

Mekanisme Tambahan

Selain menyemprotkan darah, kadal bertanduk pendek juga memiliki beberapa strategi pertahanan lainnya:

Kamuflase:

Warna tubuh mereka yang menyerupai lingkungan sekitarnya membantu mereka bersembunyi dari pandangan predator.

Duri-Duri:

Duri-duri tajam di punggung dan kepala mereka membuat kadal ini sulit ditelan dan kurang menarik bagi predator.

Menggembungkan Tubuh:

Mereka juga bisa menggembungkan tubuh mereka untuk membuat diri mereka terlihat lebih besar dan lebih sulit ditangkap.

Contoh Predator dan Responnya

1. Anjing dan Kucing:
   Mamalia seperti anjing dan kucing, yang memiliki indera penciuman dan perasa yang tajam, biasanya langsung menjauh setelah terkena semprotan darah ini karena rasanya yang tidak enak dan efek iritasinya.


2. Burung Pemangsa:
   Burung pemangsa mungkin tidak terlalu terpengaruh oleh rasa darah, tetapi mereka bisa terkejut oleh semburan darah yang tiba-tiba dan bisa kehilangan minat untuk menangkap kadal tersebut.

Penutup

Sumber: National Park Service
Sumber: National Park Service

Kadal bertanduk pendek (short-horned lizard) merupakan contoh menakjubkan dari adaptasi evolusi yang memungkinkan spesies ini bertahan hidup di lingkungan gurun yang keras. Mekanisme pertahanan diri mereka yang unik, seperti kemampuan menyemprotkan darah dari mata untuk mengejutkan dan menghalau predator, adalah salah satu inovasi luar biasa di dunia hewan. 

Dengan tubuh yang lebar dan pipih, duri-duri tajam di punggung dan kepala, serta kemampuan kamuflase yang hebat, kadal ini telah mengembangkan berbagai strategi untuk mengatasi ancaman dan bertahan hidup.

 mengenal lebih jauh tentang kadal bertanduk pendek membuka mata kita pada keajaiban alam dan keanekaragaman adaptasi yang telah berevolusi selama jutaan tahun. Hewan kecil ini, dengan semua keunikannya, mengingatkan kita betapa menakjubkannya dunia alam di sekitar kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun