Pesona Kura-Kura Endemik Pulau Rote
Pulau Rote, sebuah pulau kecil yang terletak di tenggara Indonesia, menyimpan sebuah harta tersembunyi yang cukup menarik. Ini adalah rumah bagi kura-kura Rote, sebuah spesies kura-kura yang endemik dan langka yang merupakan salah satu perwakilan unik dari keanekaragaman hayati Indonesia. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi pesona dan beberapa fakta unik tentang kura-kura Rote.
Kabupaten Rote Ndao adalah kepulauan dengan 1.280,10 km2 (Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian Kabupaten Rote Ndao, 2019). Kawasan hutan Kabupaten Rote Ndao dibagi menjadi beberapa wilayah penting keanekaragaman hayati (KBA) berdasarkan keanekaragaman hayati, termasuk hutan produksi, hutan lindung, hutan produksi terbatas, hutan konversi, dan suaka margasatwa (Fanggidae, 2016).
 Deskripsi Kura-Kura Rote
Kura-kura Rote, atau Chelodina mccordi, adalah spesies kura-kura air tawar yang relatif kecil. Mereka memiliki ciri khas berupa kepala yang kecil dengan mata berwarna merah atau jingga yang mencolok. Kulitnya biasanya berwarna coklat dengan bercak-bercak hitam dan garis-garis yang khas. Salah satu hal yang membedakan kura-kura Rote adalah paruh mereka yang mirip dengan paruh bebek, yang memungkinkan mereka untuk menyelam dan berenang dengan baik.
 Habitat dan Persebaran
Kura-kura Rote adalah spesies endemik Pulau Rote, yang berarti mereka hanya ditemukan di pulau ini dan tidak ada di tempat lain di dunia. Mereka mendiami perairan tawar seperti sungai, danau, dan rawa-rawa di pulau tersebut. Karena populasi kura-kura Rote terbatas pada Pulau Rote, mereka sangat rentan terhadap ancaman seperti perusakan habitat dan perburuan ilegal.
 Beberapa Fakta Unik tentang Kura-Kura Rote
1. Kemampuan Bernapas Secara Akuatik: Salah satu fakta unik tentang kura-kura Rote adalah kemampuannya untuk bernapas di bawah air. Mereka memiliki lapisan membran yang memungkinkan mereka untuk mengambil oksigen dari air melalui kulit mereka. Ini memungkinkan mereka untuk tinggal di dalam air untuk waktu yang lama tanpa harus muncul ke permukaan.
2. Reproduksi Unik:Â Kura-kura Rote memiliki metode reproduksi yang unik. Mereka bertelur di musim hujan dalam lubang yang mereka gali di tepi sungai atau danau. Telur-telur ini ditinggalkan untuk menetas sendiri ketika air hujan menggenangi lubang tersebut.
3. Ancaman Terhadap Kura-Kura Rote: Salah satu ancaman terbesar terhadap kura-kura Rote adalah perusakan habitat mereka akibat pembangunan dan perubahan iklim. Selain itu, perburuan ilegal juga merupakan masalah serius. Kura-kura ini sering diambil dari alam liar untuk dijual sebagai hewan peliharaan eksotis.
Sebagai satwa endemik, kura-kura leher ular ini termasuk dalam Red List IUCN dengan status konservasi critically endangered (CR) mulai tahun 2000. Sementara pada sekitar tahun 2004, kura-kura leher ular diusulkan untuk dimasukkan dalam daftar Appendix II CITES.
 Upaya Pelestarian
Foto By: KOMPAS.com/Sigiranus Marutho Bere
![Foto By: KOMPAS.com/Sigiranus Marutho Bere](https://assets.kompasiana.com/items/album/2023/11/07/63a32f93d0f1f-654a0e3bedff765cdd500502.jpeg?t=o&v=770)
Penurunan populasi yang ditemukan pada spesies ini menjadikan kura-kura leher ular Rote sebagai salah satu dari 25 kura-kura paling langka di dunia (Turtle Conservation Coalition, 2018).
Upaya pelestarian kura-kura Rote semakin mendapatkan perhatian. Berbagai LSM dan lembaga konservasi telah bekerja sama dengan pemerintah lokal untuk melindungi kura-kura ini. Program pemulihan habitat, penyuluhan kepada masyarakat setempat, dan pengawasan terhadap perburuan ilegal merupakan beberapa langkah yang diambil untuk memastikan kelangsungan hidup spesies ini.
 Kesimpulan
Kura-kura Rote adalah hewan yang menarik dan unik, tetapi mereka juga sangat rentan terhadap kepunahan. Pelestarian dan perlindungan habitat alaminya di Pulau Rote sangat penting untuk menjaga kelangsungan hidup spesies ini. Semua pihak, termasuk pemerintah, LSM, dan masyarakat setempat, harus bekerja sama untuk memastikan bahwa kura-kura Rote terus dapat hidup dan berkembang di lingkungan alaminya yang indah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI