Mohon tunggu...
Zoraisla Syinara
Zoraisla Syinara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Corporate Communication WMS/ Nature Writer/ Exotic animal and Reptile enthusiast

Hardworking College Student seeking employment. Bringing Forth a motivated attitude and a variety of powerful skills. Adept in various social media platforms. Commited to utilizing my skills to further the mission for the company. My passion is journalism and marketing communications

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Hewan Apa Buah? Yuk Kita Kenalan dengan Penyu Belimbing

4 September 2023   15:58 Diperbarui: 4 September 2023   15:59 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

source: AVETPHOTOS Shutterstock 
source: AVETPHOTOS Shutterstock 

Berkat struktur cangkangnya yang unik, Penyu belimbing dapat menyelam hingga kedalaman yang mengesankan lebih dari 4.000 kaki (1.200 meter) untuk berburu mangsa utamanya, ubur-ubur.

Tidak adanya cangkang yang kaku dan padat memungkinkan penyu belimbing menahan tekanan kuat yang dialami pada kedalaman yang sangat dalam tanpa risiko cangkang retak atau meledak. Hal ini membedakan penyu belimbing dari spesies penyu lainnya dengan cangkang keras tradisional.

Kemampuan menyelam penyu belimbing sangat penting untuk kelangsungan hidupnya, karena ubur-ubur merupakan bagian penting dari makanannya. Penyelaman ini juga menghadirkan tantangan, karena kura-kura harus mengelola potensi risiko yang terkait dengan perubahan tekanan yang cepat selama pendakian dan penurunan.

4. Persebaran Penyu Yang Hampir ada di Seluruh Dunia

Soource: HayunoSakuraBlog
Soource: HayunoSakuraBlog

Penyu belimbing (Dermochelys coriacea) dikenal karena distribusi globalnya yang luas, karena mereka dapat ditemukan di berbagai lingkungan laut, termasuk daerah tropis dan beriklim sedang di seluruh dunia.

Menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN), penyu belimbing memiliki distribusi sirkumglobal, dengan populasi yang menghuni Samudra Atlantik, Pasifik, dan Hindia. Mereka dapat ditemukan di perairan tropis yang hangat dan perairan beriklim dingin, menunjukkan kemampuan beradaptasi mereka terhadap berbagai kondisi suhu.

Penyu Belimbing dikenal karena migrasi ekstensif mereka antara mencari makan dan daerah bersarang. Sebagai contoh, beberapa penyu belimbing yang berada di Samudra Pasifik bermigrasi ke tempat mencari makan di Pasifik Utara, sementara yang lain mungkin bermigrasi ke perairan Atlantik Utara yang lebih dingin untuk mencari makan. Kemampuan untuk melintasi jarak samudera yang luas ini berkontribusi pada kehadiran global mereka.

5. Tingkat Kepunahan Penyu Yang Cukup Memprihatinkan

Source: NOAA Fisheries
Source: NOAA Fisheries

Penyu ini dianggap rentan karena ancaman seperti hilangnya habitat, penangkapan ikan dengan menggunkanan alat tangkap yang tidak disengaja, polusi, dan dampak perubahan iklim pada tempat bersarang dan sumber makanan. Upaya konservasi bertujuan untuk melindungi mereka dan habitatnya.

Penyu belimbing (Dermochelys coriacea) menghadapi beberapa masalah konservasi yang menyebabkan status rentan mereka. Ancaman ini berasal dari aktivitas manusia dan perubahan lingkungan yang berdampak pada habitat dan kelangsungan hidup mereka.

  • Kehilangan Habitat: Penyu Belimbing bergantung pada pantai khusus untuk bertelur. Pembangunan pesisir, urbanisasi, dan pariwisata dapat mengganggu situs bersarang ini, yang menyebabkan hilangnya habitat. Selain itu, pencahayaan buatan dari perkembangan ini dapat membingungkan bayi penyu, menyebabkan mereka menjauh dari laut dan mengurangi peluang mereka untuk bertahan hidup.
  •  Penangkapan Tidak Disengaja pada Alat Pancing: Penyu Belimbing sering secara tidak sengaja tertangkap dalam alat tangkap seperti longline dan jaring pukat, dimaksudkan untuk spesies lain. Tangkapan sampingan ini dapat mengakibatkan cedera atau kematian bagi kura-kura. Upaya sedang dilakukan untuk mengembangkan praktik penangkapan ikan ramah penyu untuk mengurangi ancaman ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun